Kisah Tiga Ekor Anak Burung

Semasa kecil, ibunda sering menceritakan sebuah kisah kepada saya, sehingga, saya sering ingat kisah ini.
Ibunda bernama Huang Yu-nv, bermarga Huang, menikah dengan ayahanda Lu Er-shun, sehingga menyandang marga suami.
Sebelum menikah, semula tinggal di Xiaochijiao, Penghu, Xiaochijiao ada di Xiyu, dulu jembatan besar yang menyeberangi laut belum dibangun, mesti naik kapal dari Magong baru bisa sampai ke Xiyu.
Ibunda berkata:
Badai pasir setempat sangat besar, hasil pertanian sebatas kacang tanah dan ubi, untuk bertani, harus lebih dulu menanam pepohonan penahan angin.
Suatu kali.
Di ranting pepohonan, ada sarang burung, di dalam ada tiga ekor anak burung sedang menunggu diberi makan.
Kita boleh bayangkan, sebuah sarang burung, lebih dulu ada tiga butir telur burung, melahirkan 3 ekor anak burung yang lucu-lucu.
Sedangkan, induk burung akan keluar mencari makanan, sambil menggigit ulat kecil yang berwarna putih, dari mulut induk burung, dipindahkan ke mulut anak burung.
Ini adalah sebuah pemandangan yang sangat harmonis, mulut anak burung, terbuka lebar, lidah burung bergetar, mengeluarkan kicauan yang halus “Ya! Ya!”, mereka menerima ulat kecil dari mulut induk burung.
Di dalam Dusun Xiaochijiao, ada seorang gadis yang bandel, saat melewati pepohonan, menemukan sarang burung.
Ia sangat nakal.
Ia ambil 3 batang paku, saat anak burung buka mulut lebar-lebar, saat berkicau “Ya! Ya!”, ketiga batang paku tersebut ditaruh di dalam mulut anak burung.
Oh, Tuhan!
Tentu saja ketiga anak burung pun mati!
Bisakah dibayangkan betapa sedihnya induk burung?
Tak lama kemudian, gadis ini tumbuh dewasa dan menikah, ia melahirkan 3 anak.
Kejadian tak disangka terjadi.
Ketiga anak ini bisu, mulut hanya bisa mengeluarkan suara “Ya! Ya!”
Yang lebih mirip lagi adalah:
Ujung mulut ketiga anak sering mengarah ke atas seperti gerakan menunggu diberi makan.
Persis seperti gerakan ketiga anak burung tersebut.
Ibunda berkata, “Inilah hukum karma! Siapa berani mengatakan tidak ada hukum karma?”
Saya merinding setelah mendengarnya!
*
Buku yang saya tulis ini adalah buku ke-242, judul buku ini adalah Collection of Unbelievable Tales, subjudul Penglihatan, Pendengaran, Perasaan, dan Pengetahuan.
Penglihatan – yang saya lihat.
Pendengaran – yang saya dengar.
Perasaan – yang saya rasakan.
Pengetahuan – yang saya ketahui.
Yang dimaksud “kisah-kisah yang sulit dipercaya”:
Kisah gaib.
Kisah makhluk halus.
Kisah hukum karma.
Kisah aneh.
Walaupun demikian, namun, saya ingin menulis buku ini dengan lebih keras, tujuan utama adalah meluruskan hati manusia, mempertimbangkan situasi dengan benar dan menilai dengan akal sehat, kata-kata singkat dan padat, dengan harapan semua yang disampaikan bisa diterima akal.
Sebagian besar kisah gaib:
Yang percaya akan percaya dengan sendirinya.
Yang tidak percaya tetap tidak percaya.
Percaya atau tidak terserah Anda.
Dharmaraja Liansheng, Sheng-yen Lu.
Sheng-yen Lu
17102 NE 45th Ct.,
Redmond WA. 98052
U.S.A.

Tidak ada komentar: