Apa yang saya pelajari di Tahiti? Jawabannya ternyata adalah "relaksasi", saya menemukan bahwa orang barat setelah bekerja satu kurun waktu, pasti akan mencari waktu untuk berlibur, dan liburan orang barat adalah bersantai atau relaksasi.
Mereka tidur di hotel bintang 5, bermain golf, berenang, spa, pijat refleksi, berjemur matahari di tepi pantai, tidur siang di bawah payung, membaca buku, minum segelas kecil arak atau Cocacola, ini adalah upaya mengendurkan tekanan pekerjaan, menyantaikan suasana hati, dan menetralisir.
Saya hidup di Tahiti, saya mengatur relaksasi saya lewat "meditasi berjalan", ini adalah ciri khas masa tua saya, setiap hari saya "meditasi berjalan" sekitar 2 jam, melakukan "meditasi berjalan" secara terpisah.
Menyebut nama Buddha dan menjapa mantra, mempertahankan suasana hati yang gembira, sepasang kaki tidak berhenti berjalan, sepasang tangan tidak berhenti berayun, kecepatan yang tidak tetap, perlahan-lahan juga sangat bagus, pikiran saya hanya bervisualisasi "Buddha Amitabha".
Mata saya menatap pohon besar Tahiti, setiap batang pohon raksasa yang berdiri kokoh, semuanya berubah menjadi sesosok demi sesosok Buddha Amitabha, berwajah welas asih, sekujur tubuh memancarkan jaring-jaring cahaya, benang-benang cahaya tanpa batas saling merajut.
Kadang-kadang, tubuh saya juga berubah menjadi Buddha Amitabha, Buddha di sekeliling tubuh saya, saya juga berubah menjadi Buddha, begitulah saya "meditasi berjalan" sambil menyebut nama Buddha dan menjapa mantra. Saya merasa diri saya saat itu menjadi sangat relax, cara "relaksasi" demikian, dengan sendirinya menjadi satu pola, olahraga sekaligus bersadhana dan relaksasi, terbentang perlahan-lahan.......
Saya pikir bahwa dari awal saya sudah melepaskan harta dan tahta, saya sudah tidak melekat pada semua ini, juga tidak sengaja menyembunyikan, Tahiti yang "tiada pertengkaran", siapa yang tahu Anda di pulau mana? Seorang yang selamat dalam pergolakan besar, apa yang masih diperebutkan? Saya sudah tidak ada mimpi indah, sudah hampa di tengah kehampaan. Di tengah "meditasi berjalan", keragu-raguan, kesalahan, kemunafikan, dan kesepian jauh meninggalkan saya.
Saya belajar "relaksasi", melepaskan semua kerisauan.
"Meditasi berjalan" paling baik.
Demikianlah saya berjalan tanpa henti, Buddha berada di sekeliling, saya adalah Buddha.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar