Pertanyaan Kesebelas: Dari Mana Kesaktian Berasal?

Penanya bertanya, "Keberhasilan Mahaguru Lu tampak pada Anda menyingkirkan malapetaka, memberkati, dan memecahkan kebingungan insan. Zhenfo Zong yang Anda rintis, setiap hari mempertunjukkan kisah nyata yang sangat mengharukan, ini merupakan keluarga besar yang setiap penganutnya punya kisah tersendiri. Kalau begitu, apakah orang yang memahami hati dan menyaksikan Buddhata, dengan sendirinya akan memiliki kemampuan menyelamatkan dunia dengan kesaktian?"

Jawaban saya:

Saya berikan sebuah contoh nyata:

Suatu kali saya berwisata ke Hokkaido, Jepang.

Saya beritahu pemandu wisata Jepang, "Di Hokkaido adalah sebuah kota bernama "Nayoro", tahukah Anda tempat ini?"

Pemandu wisata Jepang berkata dengan dingin, "Di Hokkaido tidak ada tempat bernama Nayoro."

Saya berkata, "Saya tahu benar-benar ada."

Pemandu wisata Jepang berkata, "TIdak ada ya tidak ada. Saya telah 10 tahun lebih menjadi pemandu wisata di Hokkaido dan tidak pernah mendengar Nayoro."

Pemandu wisata Jepang membentangkan peta dan perlihatkan pada saya, di dalam seluruh peta Hokkaido, kota, transportasi, objek wisata, iklim, gunung dan sungai, semua terpampang, begitu kita lihat, memang tidak ada Nayoro, saya pun bungkam.

Begitu tiba di tempat peristirahatan di sebuah jalan tol, kita istirahat sebentar.

Sebuah bus pariwisata berhenti di depan mata kita.

Nomor plat bus, "Nayoro -- 627"

Rombongan berseru kaget, "Nayoro", "Nayoro". Begitu saya lihat, saya juga bengong, bus pariwisata "Nayoro".

Rombongan berseru kaget lagi, "627", "627". Saya juga terkejut, bulan 6 tanggal 27 adalah ulang tahun saya.

Yang lebih mengagetkan adalah, supir bus Jepang bernama "Katsuhiko" (Sheng-yen)

(Bapak Katsuhiko (Sheng-yen) berfoto bersama Mahaguru Sheng-yen Lu)

Bus pariwisata ini kebetulan sekali berhenti di depan mata kita, membuktikan 3 hal:

1. Ada tempat bernama Nayoro.
2. Hari ulang tahun saya tanggal 27 Juni (bulan 6 tanggal 27).
3. Supir bus bernama Bapak Katsuhiko (Sheng-yen)

Pemandu wisata Jepang di Hokkaido ini bergumam, ada apa ini? Ada apa ini? Wajah pemandu wisata senior hampir tak mampu diangkat.

Nayoro adalah kota kecil di ujung utara Hokkaido, dalam setahun, hanya ada beberapa bulan cerah, selebihnya merupakan kota kecil yang diselimuti oleh salju.

Ada orang bertanya, "Itu kesaktian atau kebetulan?"

Saya jawab, "Kebetulan yang sangat tak terbayangkan disebut kesaktian!"

"Apakah dengan memahami hati dan menyaksikan Buddhata, dengan sendirinya akan memiliki kesaktian?" Orang bertanya.

Saya jawab: Tantrika, melatih angin memasuki nadi tengah, di nadi tengah, masuk, menetap, dan melebur. Dengan air turun dan api naik di nadi kehidupan, membuka cakra hati, menyaksikan Buddhata, dengan sendirinya menghasilkan kesaktian.

Tantrayana membuka "cakra kening", "cakra tenggorokan", "cakra hati", "cakra pusar", "cakra kemaluan", semua akan menghasilkan daya kesaktian. Inilah kesaktian sejati yang dihasilkan dari Kye-rim dan Dzog-rim Tantrayana. Alami dan bukan dipaksakan.

Sebenarnya, kesaktian juga ilusi sesaat, orang yang benar-benar "memahami hati dan menyaksikan Buddhata", tidak akan melekat pada kesaktian. Karena:

Semua Dharma akan kosong dan hening, tidak lahir maupun musnah.
Melatih Dharma kekosongan, terbebaskan dari 3 alam. (Sutra Avatamsaka)

(Terbebaskan dari 3 alam adalah kesaktian terbesar)

Jika bukan kesaktian besar terbebaskan dari 3 alam, melainkan menyingkirkan malapetaka, memberkati, dan memecahkan kebingungan, menjelmakan yang tidak ada menjadi ada, yang tidak mungkin menjadi mungkin, tolak bala, kemakmuran, cinta kasih, penaklukan....... Semua ini juga ilusi sesaat belaka!

Semua kisah nyata seputar kesaktian saya, hanya kebetulan, sungguh sangat kebetulan, maka disebut kesaktian. Semua ini hanya mengilhami keyakinan manusia saja!

Saya berkata, "Memahami hati dan menyaksikan Buddhata, kesaktian pun mengalir dari hati sendiri! Tidak ada apa-apanya!"

Tidak ada komentar: