Penanya bertanya, "Anda pernah menuliskan, ada seorang Bhiksu Lama
Lianyan, ia menerima abhiseka menggambar Fu dari Anda, suatu kali ia
menggambar selembar "Fu Bertenaga" untuk diminum seorang lansia yang
duduk di kursi roda, alhasil, tak disangka ia dapat berdiri dan berjalan
dengan kedua kakinya, bahkan dokter yang merawat si lansia ini pun
merasa tak masuk akal. Selain itu, Anda menggambar selembar Fu "Dewa
Angin", membantu seorang bule mendapatkan juara dalam lomba berlayar,
darimana kekuatan menggambar Fu dan menjapa mantra Anda ini berasal?
Apakah semua siswa yang bersarana pada Anda yang menerima Abhiseka
Menggambar Fu, maka boleh menggambar Fu untuk membantu orang lain?"
Jawaban saya:
Menggambar
Fu dan menjapa mantra pada zaman kuno dipelopori oleh seorang bernama
Zhu Youke, sebenarnya yang paling ditekankan oleh Zhu Youke adalah
"tulus berarti manjur".
Menggambar Fu dan menjapa mantra di
China, sudah ada sejak zaman kuno, kita sering menyaksikan adegan dalam
beberapa film, Taois komat-kamit, sambil memegang kuas cinnabar,
menggambar Fu di atas kertas kuning, mengembuskan napas, lantas bisa
mengusir hantu.
Semua ini hanya adegan dari "Menggambar Fu dan menjapa mantra".
Guru saya, Bhiksu Liaoming mewariskan saya Fu yang terdiri dari 2 aksara rahasia:
1. Aksara "Gui"
2. Aksara "Shang"
Inilah
hasil saling kontak yoga antara kekuatan kesadaran dan kekuatan dewa
dari luar. Hemat kata, meminjam kertas dan kuas, untuk mencapai
"penyatuan dewa dan manusia", kekuatannya berasal dari "penyatuan dewa
dan manusia", sehingga menghasilkan kemanjuran.
Saya pernah
mengatakan, ada tidaknya kekuatan dalam menggambar Fu, tergantung apakah
Buddha, Bodhisattva, dan Para Dewa turun memancarkan cahaya memberkati.
Jika ada, maka manjur.
Jika tidak ada, maka tidak efektif.
Zhu Youke tidak bisa asal-asalan, meremehkan, main-main, tidak sopan, berbuat jahat......
Sejak
zaman kuno, Zhu Youke menaati sila dengan keras, bukan main-main, wahai
orang yang belajar menggambar Fu dan menjapa mantra, camkan baik-baik!
Camkan baik-baik!
Setelah menerima "Abhiseka Menggambar Fu" dari saya, agar Fu yang digambar manjur dan jitu, ingat pesan-pesan saya!
1. Yakin sedalam-dalamnya pada hukum karma -- berkah dan bencana tak berpintu, manusia sendirilah yang mengundangnya.
2. Menghentikan kejahatan dan meningkatkan kebajikan -- mesti menghentikan semua kejahatan, meningkatkan semua kebajikan.
3.
Menghormati Buddha dan Dewa -- hati bersyukur pada Buddha dan Dewa,
rendah hati, bersabar, dan menaruh hormat. Paling pantang sombong, tak
sopan, dan sembrono.
4. Niat yang timbul harus jujur dan tulus --
belajar menggambar Fu dan menjapa mantra, mesti dijalankan dengan
sangat tulus, sangat tulus maka batu emas pun terbuka, tulus maka pasti
akan manjur, jika hanya mencoba-coba saja, berarti tidak tulus, tidak
tulus, maka tidak akan manjur, oleh karena itu, niat yang timbul harus
jujur.
5. Tatacara lengkap -- menggambar Fu dan menjapa mantra
ada tatacaranya, silahkan baca prakata buku "The Divine Talismans I"
(靈仙飛虹法).
Pokoknya:
Memohon putra terhormat, memohon putri berbakat.
Memohon kejayaan, memohon kekayaan.
Memohon jodoh, memohon kesehatan.
Semua ini adalah sifat alami manusia!
Namun: langit dan bumi tidak egois!
Buddha, Bodhisattva, dan Para Dewa maha tahu!
Apakah
benar-benar bisa 100 persen manjur? Apakah benar-benar bisa 100 persen
doa terkabulkan? Apakah benar-benar bisa 100 persen menyelamatkan
manusia?
Saya tanya pada Anda: bagaimana batin Anda? Apakah Anda
seorang dermawan? Apakah hati Anda welas asih? Apakah Anda sering
berdana? Apakah Anda mengasihani orang lain? Apakah Anda mampu bermurah
hati memaklumi orang lain? Apakah Anda berbuat kebajikan tanpa pamrih?
Apakah
Anda menghormati orang tua? Apakah Anda mengormati guru-guru Anda?
Apakah Anda menghormati langit dan bumi? Apakah Anda bermurah hati
menyelamatkan dunia?
Apakah Anda menjalankan 10 karma baik?
Tidak
membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berdusta, tidak bicara
cabul, tidak bicara kasar, tidak mengadu domba, tidak kikir, tidak
membenci, tidak bodoh.
Apakah Anda memberikan manfaat untuk manusia dan makhluk lain?
Siswa
yang menggambar Fu dan menjapa mantra seperti ini, Buddha, Bodhisattva,
dan Para Dewa turun memancarkan cahaya dan memberkati.
Jika tidak, kekuatan Fu ada batasnya. Ingin menggambar Fu dan menjapa mantra harus ada syarat demikian.
Saya berkata, "Wahai penipu diri sendiri dan orang lain, awas! Awas!"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar