Pertanyaan Keenam: Bagaimana Kehidupan Orang yang Mencapai Pencerahan?

Penanya bertanya, "Meski kehidupan orang yang mencapai pencerahan tak ada bedanya dengan orang awam, apakah ia masih boleh beli emas dan main saham?"

Jawaban saya:

Ada sebuah cerita lucu sebagai berikut:

Ungkapan mandarin "bu da yiyang" (tidak terlalu sama), di bawah susunan dan kombinasi yang berbeda, bisa menguraikan empat jenis kondisi yang berbeda secara tepat dan akurat!

Seorang wanita cantik dengan penuh semangat bertanya pada dokter. Dokter menjawab ringan, "Setelah memperbesar payudara, biasanya akan ada 4 jenis hasil!"

1. Bu da yiyang. (Tidak terlalu sama)
2. Da bu yiyang. (Besarnya tidak sama)
3. Yiyang bu da. (Sama-sama tidak besar)
4. Bu yiyang da. (Tidak sama besar)

Di dunia ini tidak ada ungkapan lain yang memiliki fungsi seperti ini!

Saya berkata, "Sebelum mencapai pencerahan dan sesudah mencapai pencerahan, justru ada 4 gejala seperti ini. Tidak terlalu sama, besarnya tidak sama, sama-sama tidak besar, tidak sama besar."

Saya berkata, "Tidak sama dan tidak beda."

Saya berikan satu contoh diri saya sendiri untuk menjelaskannya: foto saat saya bayi, bayi di dalamnya adalah Sheng-yen Lu.

Foto saya berumur 68 tahun, duduk di atas Dharmasana tinggi besar, penceramah Dharma di dalamnya adalah Sheng-yen Lu.

Bayi dan penceramah Dharma, keduanya tidak sama.

Keduanya adalah Sheng-yen Lu, sehingga tidak beda.

Penjelasan seperti ini, apakah kalian mengerti? Sheng-yen Lu sebelum mencapai pencerahan dan Sheng-yen Lu sesudah mencapai pencerahan adalah orang yang sama, namun, pemikiran di dalamnya, sepenuhnya beda.

Sheng-yen Lu sebelum mencapai pencerahan tentu saja boleh beli emas, main saham.

Sheng-yen Lu sesudah mencapai pencerahan tentu saja boleh beli emas, main saham.

Yang sebelumnya adalah demi memenangkan uang.

Yang sesudahnya bukan demi apa-apa.

Sekte Zen ada sebuah cerita pendek:

Ada seseorang, berdiri di puncak gunung tinggi.

Ada seorang hobi daki gunung, mendaki sampai puncak gunung, melihat orang yang berdiri di puncang gunung ini.

Ia bertanya, "Apakah Anda hobi daki gunung?"

Orang itu menjawab, "Tidak!"

Ia bertanya, "Apakah Anda gemar olahraga?"

Orang itu menjawab, "Tidak!"

Ia bertanya, "Apakah Anda menikmati pemandangan di sekitarnya?"

"Tidak" orang itu jawab lagi.

Ia bertanya lagi, "Kalau begitu, buat apa Anda berdiri di sini?"

Orang itu menjawab, "Saya justru berdiri di sini."

Saya berkata: sebelum mencapai pencerahan, apapun yang dilakukan, semua berkondisi. Sesudah mencapai pencerahan, apapun yang dilakukan, tak berkondisi. Tingkatan demikian hanya bisa dipahami oleh orang yang mencapai pencerahan dan menyaksikan kebenaran!

Bab Dasabhumi di Sutra Avatamsaka:

Walau mengetahui segala alam ibarat akasha, namun, dapat mengagungkan Buddhaloka dengan tindakan suci dan mulia.
Walau mengetahui jatidiri segala Dharmakaya Buddha adalah tanpa fisik, namun, dapat mengagungkan tubuhnya dengan wujud sempurna.
Walau mengetahui sifat suara Para Buddha adalah sunya dan nirvana serta tak terucapkan, namun, dapat mengeluarkan berbagai suara yang berbeda-beda menuruti insan.

Sutra Vajra mengatakan, "Niat yang timbul tanpa menetap di mana-mana."

Saya bisa membiarkan segala berjalan mengikuti jodoh, membiarkan segalanya sukarela. Namun, saya membiarkan segalanya berjalan mengikuti jodoh, membiarkan segalanya sukarela itu bukan demi apa-apa.

Saya berkata, "Mencapai pencerahan dan menyaksikan kebenaran, segalanya tidak ada gangguan!"

Tidak ada komentar: