Saya tiba di Korea pas musim gugur, daun maple yang indah berubah merah, kuning, dan keemasan, pemandangan indah musim gugur tidak kalah dengan Jepang, di Korea tetap boleh menikmati maple, sama seperti Jepang. Di Taiwan, Anda tidak dapat melihat pemandangan indah seperti ini.
Saya menyelusuri seluruh Korea dari kota besar hingga kota kecil, serta berziarah ke banyak vihara. Silsilah Agama Buddha Korea berasal dari China, tampak dari banyak ciri khas China. Vihara-vihara Tantra Korea cenderung sedikit, sebagian besar silsilahnya berasal dari Sekte Zen Patriak VI Hui Neng dari China, konstruksinya juga menyerupai vihara-vihara China, juga mengandung sedikit nuansa Jepang.
Jika membandingkan antara Korea dan Jepang, saya lebih suka Jepang. Antropologis Amerika Serikat "Ruth Benedict" menulis sebuah buku berjudul "The Chrysanthemum and The Sword":
Krisan -- melambangkan keanggunan Jepang.
Pedang -- melambangkan kekejaman tentara Jepang.
Namun, saya mengerti, Jepang telah mengalami dua kali kekalahan dalam perang dunia, pedang Orang Jepang sudah patah. Mayoritas Orang Jepang mengalami pelajaran dari dua kali perang dunia, sejak impian kosong yang percaya bahwa "Jepang Nomor Satu", "Jepang Tak Tertandingi", "Jepang Tiada Duanya", "Tenno Heika Tak Terkalahkan", "Dunia Jepang", mendadak tersadarkan, kepercayaan atas "pedang" Orang Jepang sudah hancur. Pengorbanan yang besar, penderitaan yang tak terhitung, segala pengabdian pun musnah.
Mengadili penjahat perang "Hideki Tojo".
"Isoroku Yamamoto" .......
Pedang Bushido Jepang sudah patah, pedang sudah tiada, sekarang hanya tinggal krisan, Orang Jepang hanya membungkuk dan membungkuk lagi. Selain itu, ekonomi Jepang menggelembung, juga membuat kecongkakan Jepang zaman sekarang telah hilang.
Jika ingin menyepi, antara Korea dan Jepang, saya lebih suka Jepang, sebab Jepang hanya tinggal "krisan".
Kegigihan Orang Korea dan Orang Jepang, setanding, kegigihan Orang Korea tetap ada, namun, kegigihan Orang Jepang telah patah, tidak bakalan gigih lagi, saya percaya walaupun Orang Jepang bodoh, namun, setelah melewati dua kali perang dunia, mereka sudah gemetaran.
Jepang boleh dijadikan tempat menyepi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar