Bertapa di "Queenstown"

Penerbangan dari Hawaii ke Tahiti memakan waktu 4 jam, dari Tahiti ke New Zealand memakan waktu 4 jam. Hawaii di atas, Tahiti di tengah, New Zealand di bawah. Dari New Zealand ke "Sidney" atau "Melbourne" Australia justru sangat dekat.

Di New Zealand ada sebuah kota kecil, begitu saya melihatnya, saya sangat suka, yakni "Queenstown", pemandangannya indah mempesona, dulunya adalah tempat pertambangan emas, sekarang adalah objek wisata, berpemandangan indah, tempat yang ideal untuk bertapa.

Hawaii terlalu modern.

Tahiti terlalu primitif.

Queenstown berada di tengah-tengah.

Mengapa saya menekankan menyepi dan bertapa, sebenarnya "menyepi" dan "bertapa" juga demi "menuntaskan samsara", tujuan utama belajar Buddhadharma, hanya satu alasan utama, yakni "menuntaskan samsara". "Transformasi tiga karma menjadi tiga rahasia" dalam ajaran Tantra adalah keberhasilan perbuatan, ucapan, dan pikiran. Demi mempertahankan kebersihan perbuatan, ucapan, dan pikiran, maka jangan melanggar Pancasila: membunuh, mencuri, berzinah, berdusta, dan mabuk-mabukan. Untuk menghindari secara mutlak, salah satu cara terbaik adalah "menyepi dan bertapa".

Saya berkata:

"Menyepi dan bertapa" adalah kemampuan dasar untuk tidak melanggar sila, semua sila terpecah dari Pancasila, pertapaan Gude memang beralasan, bukan sama sekali tidak beralasan, sadhaka yang bertapa tentu saja dapat mematuhi Pancasila. Bila kita dapat mematuhi sila, kita pun mutlak bersih.

Saya melanjutkan:

Menjalankan sila dan kebersihan, Sukhavatiloka pun di depan mata.

Menjalankan sila dan kebersihan adalah dasar dari penuntasan samsara, jembatan menuju penghentian kerisauan.

"Sutra Triloka Karma" menyebutkan: "Bila Anda ingin mengetahui sebab yang Anda perbuat dalam kehidupan lampau, lihatlah akibat yang Anda alami dalam kehidupan sekarang, jika Anda ingin mengetahui akibat yang Anda alami dalam kehidupan yang akan datang, lihatlah sebab yang Anda perbuat dalam kehidupan sekarang."

Bila Anda menyepi dan bertapa, maka Anda "tidak berbuat", karena tidak berbuat, maka tiada kelahiran maupun kematian, tidak berbuat dan tidak menanggung akibatnya, itulah jalan nirvana. Pada hakikatnya, menyepi dan bertapa adalah jalan pembebasan.

Padmasambhava bertapa di goa, bukan mengikat diri sendiri, melainkan, membebaskan diri sendiri.

Tidak ada komentar: