Dulu, saya pernah bertanya pada Mahadewi Yaochi, "Apa yang dimaksud dengan belahan roh?"
Mahadewi menjawab, "Dewa Rumput." Maksudnya, belahan roh itu sebanyak rumput yang ada di mana-mana. Oleh sebab itu, para dewa di kayangan menjulukinya sebagai Dewa Rumput.
Contoh: Namo Amitabha-Buddhaya dalam nama agung berjumlah tiga ratus enam puluh triliun seratus sembilan belas ribu lima ratus; avatara dari Buddha Vairocana yang berjumlah miliaran; avatara dari Locana yang berjumlah enam puluh triliun nahuta atau sebanyak butiran pasir di Sungai Gangga. Misalnya Bodhisattva Avalokitesvara, juga memiliki 32 nirmanakaya yang masing-masing menitis lagi dalam jumlah yang tidak terhitung banyaknya untuk kepentingan Dharma dan manifestasi daya gaib.
Sepengetahuan saya, belahan roh Padmakumara juga tidak terhitung banyaknya. Banyak umat Zhenfo Zong yang merupakan nirmanakaya dari Padmakumara. Saya adalah satu satu di antaranya. Boleh dikata, salah satu yang lebih cepat mencapai pencerahan. Dewa Rumput dari Padmakumara Putih yang telah mencapai pencerahan.
Sementara, belahan roh Mahadewi Yaochi yang saya kenali antara lain: Acarya Lian Ci, Dharmacarya Lianhua Chunlian, Lianhua Youzhen, Lianhua Suming, dan lain-lain.
Menurut saya, belahan roh para Yidam adalah sosok yang sangat mulia. Namun, belahan roh ibarat rumput yang ada di mana-mana atau ibarat bayangan bulan yang terpantul di permukaan air. Tanah suci Buddha merupakan manifestasi dari sebuah loka. Demikian pula belahan roh hanyalah ilusi saja.
Kalau tahu diri sendiri adalah belahan roh, justru harus semakin tekun dan menjaga sikap. Mesti menekuni Sadharma, berpengetahuan benar, berpandangan benar, dan berpikiran benar. Terlebih lagi harus melakukan sadhana dan membabarkan Dharma dengan sungguh-sungguh. Ketahuilah bahwa belahan roh atau tubuh penjelmaan itu ibarat gelembung, jika masih mempunyai sifat kemelekatan pada materi, maka tetap saja akan bertumimbal lahir di enam alam kehidupan!
Dewa Rumput jangan sampai tercemar dan terpuruk. Sekali salah langkah akan mengakibatkan penyesalan selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar