Menjalani Hidup Kebhiksuan

Saya menyambut baik umat yang bercita-cita menjalani hidup kebhiksuan. Menjalani hidup kebhiksuan bertujuan agar dapat lebih berkonsentrasi dalam kegiatan sadhana, lebih mampu dalam pembabaran Dharma. Pada prinsipnya, dengan menjalani hidup kebhiksuan, berarti telah menyerahkan jiwa dan raga kepada Buddha Sakyamuni. Carya Brahma ini sangat terpuji.

Namun, tidak semua orang berkarma baik untuk dapat menjalani hidup sebagai seorang bhiksu. Oleh sebab itu, tidak ada paksaan yang mengharuskan seorang sadhaka menjalani hidup kebhiksuan. Seorang sadhaka boleh saja bersadhana sebagai seorang perumah tangga. Segala sesuatu harus berjalan secara alami. Dengan kata lain, menjalani hidup kebhiksuan ataupun tidak, keduanya adalah sama baiknya.

Umat Zhenfo Zong yang ingin menjalani hidup kebhiksuan harus mempertimbangkan tiga hal:

1. Apakah menderita cacat atau mengidap penyakit kronis? Apakah menderita gangguan jiwa? Apakah pernah melakukan tindak kriminal?
2. Apakah telah mendapatkan persetujuan dari orang tua atau pasangan hidup?
3. Apakah sanggup menjalani kehidupan sadhana yang monoton dan cenderung kesepian?

Saya kira tiga hal ini sangat penting. Kalau sudah dipertimbangkan dengan matang, silahkan.

Jika kemudian Anda merasa apa yang dibayangkan cenderung tidak cocok setelah menjalani hidup kebhiksuan, Anda boleh memilih untuk kembali ke kehidupan duniawi. Anda bebas memilih, tak seorang pun yang bisa menghalangi diri Anda kembali ke kehidupan duniawi. Dengan melepaskan jubah bhiksulhama dan membiarkan rambut memanjang, Anda pun boleh kembali menjadi seorang perumah tangga. Kembali ke keduniawian bukanlah hal yang memalukan, Anda masih boleh terus menekuni Sadhana Tantra Satya Buddha! Bedanya, Anda hanya memilih untuk tidak fulltime saja!

Ketahuilah, menjalani hidup kebhiksuan adalah sebuah tindakan yang berani. Namun, bilamana upasaka atau upasika dapat berhasil mencapai pencerahan, justru lebih hebat lagi!

Sepanjang hidupku, saya amat menjunjung tinggi kebebasan dan demokrasi. DI bawah panji Zhenfo Zong, pemaksaan dikategorikan sebagai dosa.

Tidak ada komentar: