Ketika saya mentransmisikan Sadhana Kalachakra, Guru Thubten Dhargye memberikan kuasa langsung kepada saya lewat sebuah tulisan berbunyi: "Dengan ini Silsilah Kalachakra telah ditransmisi kepada Thubten Kimo. Ini merupakan Sumpah Samaya." Transmisi Dharma ini adalah semacam silsilah. Seorang Acarya sejati harus memiliki silsilah.
Saya memiliki mahkota Dharmasami dari Milarepa, jubah Dharmasami dari Ganden Tripa, stempel Dharmasami dari Sakya Trizin. Juga memiliki vajradorje, vajragantha, dan ratna kalasa milik Guru Silsilah, kitab sadhana yang ditransmisi langsung oleh Guru Silsilah, dan sebagainya. Semua ini merupakan barang bukti yang diberikan kepada seorang acarya sejati.
Di antara barang-barang bukti yang sangat berharga itu, ada dua yang paling kubanggakan, yakni pratima Bodhisattva Vajrapani dan Vajrayogini dari bahan tanah liat buatan tangan Kanjurwa Khutughtu sendiri. Kedua benda pusaka yang diberikan kepadaku oleh Guru Thubten Dhargye ini berasal dari Kanjurwa Khutughtu. Kini tersimpan di Villa Pelangi.
Dengan memiliki Sadhana Tantra yang bersilsilah, dan 'menghormati Guru, menghargai Dharma, bersadhana dengan penuh kesungguhan', saya telah mencapai keberhasilan sejati. Sementara itu, saya cenderung merasa iba dan membangkitkan Bodhicitta yang besar untuk membabarkan ajaran dan penerapan Agama Buddha di seluruh dunia. Saya bersedia mengemban tugas mulia Tathagata dan mencurahkan seluruh hidup dan waktu saya pada Buddha.
Saya memiliki kepercayaan yang teguh pada silsilah. Saya memiliki keyakinan yang mutlak pada Sadhana Tantra Satya Buddha. Ketika saya memperoleh yukta dari semua sadhana, ratusa ribu Dakini bersorak-sorai mensyukuri keberhasilanku.
Adinataku menampakkan diri dan berkata, "Jangan punya vihara sendiri. Jangan punya wilayah kekuasaan sendiri. Jangan punya kekayaan sendiri. Jika Anda mendapatkan dunia, Anda akan kehilangan surga. Anda, Buddha Hidup Lian Sheng, yang telah mencapai tingkat spiritual yang sempurna, yang memiliki mahawelas asih dan pancaprajna, yang berakhlak luhur dan berhasil menuntaskan samsara, kini tidak perlu bimbang lagi."
Jika seseorang bertanya padaku, yang bagaimanakah disebut Acarya sejati?
"Bacalah artikel ini dengan seksama!" Demikian jawaban saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar