AKSI LU HONG

Cucu laki-laki saya "Lu Hong", sebelum ia dilahirkan, di dalam samadhi, saya sudah dua kali bertemu dengannya.

Makanya saya tahu, Lu Hong adalah inkarnasi dari "Kulapati Buddhagiri" (Gunung Buddha).

Ia punya sebuah kebiasaan.

Jika kita memberikannya semangkuk bakmi yang dicampur daging cincang.

Ia akan mengeluarkan dagingnya dan hanya makan bakminya.

Ia tidak makan daging.

*

Ketika usia 4 tahun, ia sudah fasih berbahasa Inggris. Bahkan ada tata bahasanya. Kami berdialog dalam bahasa Inggris.

Suatu hari, ia berkata pada saya:

"Kakek, ayo bertemu Buddha!"

Saya ikut dengannya.

Lu Hong menuju kursi sofa di ruang tamu rumahnya, lalu naik ke kursi sofa dan bermeditasi, kedua kakinya bersila, sepasang tangannya beranjali, sepasang matanya tertutup rapat.

Persis seperti bhiksu tua memasuki samadhi.

Saya sangat tercengang dengan aksinya, "Ayo bertemu Buddha!" adalah kata-kata yang dilontarkannya, memangnya dia Buddha?

Saya bertanya:

"Apakah kau Buddha?"

Ia menjawab:

"Bukan."

Saya bertanya:

"Apakah kau Bodhisattva?"

Ia menjawab:

"Bukan."

Ia membalikkan badan dan turun dari kursi sofa, ia membalikkan badan dan berkata pada saya:

"Pertemuan dengan Buddha selesai."

Kemudian, ia bermain mobil-mobilannya!

Tinggal saya sendirian, terbengong-bengong, terpaku di tempat. Aksi Lu Hong ini mengandung rasa Dharma, layak kita renungkan.

"Ayo bertemu Buddha!" Anda boleh merenungkan, bertemu Buddha apa?

Benar-benar "kesaktian".

*

Saya ingat di Gunung Qianqing, Hangzhou ada seorang Guru Zen Chu Nan, ia lebih dulu bertemu Guru Zen Fu Rong.

Guru Zen Fu Rong berkata padanya:

"Aku bukan gurumu, gurumu adalah Huang Bo di Jiangwai."

Guru Zen Chu Nan pun mengunjungi Guru Zen Huang Bo Xi Yun.

Guru Zen Huang Bo bertanya:

"Bagaimana ketika Ziwei menampakkan wujud tiga alam?"

Guru Zen Chu Nan menjawab:

"Memangnya sekarang ada?"

Guru Zen Huang Bo berkata:

"Saya tidak akan mengatakan ada atau tidak, bagaimana dengan sekarang?"

Guru Zen Chu Nan menjawab:

"Bukan dulu dan bukan sekarang."

Guru Zen Huang Bo berkata:

"Mata Dharma saya sudah ada pada diri Anda!"

......

(Saya merasa "ayo bertemu Buddha" dari Lu Hong, dengan "memangnya sekarang ada?" dari Guru Zen Chu Nan, keduanya mempunyai irama yang berbeda namun fungsinya sama. Saya Sheng-yen Lu dan cucu saya Lu Hong, kami berdua sudah boleh dianggap "bukan dulu dan bukan sekarang")

Ha ha ha!

Aksi Lu Hong--

Begitu kalian melihatnya, bukankah itu kesaktian besar?

Tidak ada komentar: