Dua Acara Akbar Zhenfo Zong di Tahun 1992





Beberapa tahun belakangan ini terdapat sebuah peristiwa yang sangat berpengaruh, Zhenfo Zong sebagai salah satu aliran Buddhisme yang paling diperhatikan oleh dunia, dalam serangkaian acara pembabaran Samyak Dharma dan penuntunan insan luas oleh Buddha Hidup Lian-sheng Sheng-yen Lu, telah menciptakan puncak demi puncak yang menggetarkan seluruh dunia. Menciptakan arus besar Zhenfo Zong di seluruh svahaloka ini, mengguncang lima benua dan empat samudra, membangunkan spiritualitas para insan yang tak terhingga banyaknya.
  
Tahun Ren-shen ( 1992 ) merupakan sebuah tahun bersejarah yang belum pernah terjadi dalam peristiwa pembabaran Dharma Zhenfo Zong.
  
Pada tanggal 15 Agustus, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple menyelenggarakan upacara Agung Penyeberangan Arwah yang merupakan sebuah acara akbar yang belum pernah terjadi sebelumnya, sedangkan pada tanggal 16 Agustus merupakan hari peresmian dan konsekrasi Mahabodhimanda di Gunung Rainbow yang merupakan jantung dari Zhenfo Zong di seluruh dunia, dua acara akbar ini merupakan dua yang terbesar di antara beberapa peristiwa besar di tahun 1992.




Demi acara akbar ini, pusat korespondensi telah melakukan persiapan selama tiga bulan sebelumnya, mengirimkan pemberitahuan upacara agung dan upacara konsekrasi kepada tiap vihara dan Acarya, selain itu juga melampirkan undangan dalam surat-surat balasan untuk tiap umat di berbagai negara di seluruh dunia. Selanjutnya juga mulai menangani berkas-berkas formulir yang semakin banyak. Pekerjaan ini terus dilakukan hingga hari upacara.
  
Demi acara ini pula dua bulan yang lalu Seattle Ling Shen Ching Tze Temple menyelenggarakan beberapa kali rapat persiapan kerja, membagi tugas bagi para penanggung jawab tim urusan umum, tim transportasi, tim dapur, tim pembelian, tim pelantunan, tim publikasi dan lain sebagainya. Semua bekerjasama menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing, aktif dan penuh semangat dalam mempersiapkan dua upacara akbar.

Selain itu, pekerjaan mendekorasi Mahabodhimanda Gunung Rainbow ditangani oleh Gurudara Acarya Lian-xiang. Mahaguru Lian-sheng secara langsung memberi petunjuk untuk penataan altar mandala utama dan menggantung beberapa thangka dan kaligrafi.
  
Setelah kerja keras selama dua bulan, dekorasi Rainbow Vila mulai dari karpet, gorden, sofa, jam dinding, rangkaian bunga hingga taman dan lain sebagainya, segala hiasan besar dan kecil, semua melalui polesan indah, teliti dan sepenuh hati dari Gurudara. Membuat Mahabodhimanda Gunung Rainbow menjadi nampak elegan dan indah. Tiap hiasan kecil dan dekorasi di dalamnya menampilkan kebijaksanaan tinggi dan keterampilan dari Gurudara.

Dan yang paling membangkitkan rasa hormat dan salut, serta membuat orang enggan meninggalkannya adalah altar mandala utama di Rainbow Vila. Sungguh nampak bersinar keemasan, khidmat dan agung. Begitu Anda memasuki pintu utama, perhatian Anda akan tertuju pada altar mandala, pasti akan melontarkan pujian, pasti akan bangkit rasa hormat dan keinginan untuk bernamaskara.

Altar mandala utama merupakan pusat dari jantung Zhenfo Zong, dan ternyata memang luar biasa. Mahaguru adalah Arya Bhagavan !
  


Sejak awal Agustus sudah banyak umat yang berdatangan dari luar negeri, semua ingin menjadi yang paling awal tiba di tempat suci di dunia manusia ini.
  
Pada tanggal 10 Agustus gelombang besar umat dari seluruh dunia mulai tiba. Tim transportasi bekerja dengan penuh semangat, mengerahkan delapan unit kendaraan besar maupun kecil , setiap hari siang dan malam bolak-balik bandara, vihara dan penginapan. Membawa puluhan ribu umat yang datang dari berbagai sudut dunia dengan membawa niat yang paling tulus datang ke sisi Mahaguru Lian-sheng yang paling maitrikaruna.

Siswa Zhenfo yang menghadiri acara berasal dari Taiwan, Hong Kong , Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Eropa, Inggirs, Prancis, Brasil, Belanda dan berbagai negara bagian di Amerika dan Kanada.

Kerumunan orang di depan vihara membuat suasana menjadi ramai seperti pusat kota.

Umat berdatangan untuk Berdharmayatra dan menghaturkan namaskara pada Mahaguru Lian-sheng, bernamaskara pada Buddha Bodhisattva. Kesungguhan untuk Berdharmayatra ini sungguh mengharukan. Sekitar ratusan anggota tim dapur, tim pembelian, tim umum dan para sukarelawan sepenuh hati dan dipenuhi semangat ‘siap bekerja’.
  
Dengan ketulusan dan keramahan, mereka menyajikan makanan dan minuman paling lezat bagi para tamu yang datang dari jauh, para sukarelawan juga membantu menuliskan formulir untuk para tamu, selain itu juga membantu menangani berbagai persoalan yang timbul. Tingkat kesibukan saat itu sungguh dapat dibayangkan.
  
Masih ada lagi acara yang lebih penting dan sibuk yaitu Zhenfo Mi-yuan.

Sejak tanggal 10 hingga 19 Agustus, tiap hari pukul tiga sore, kerumunan umat telah memadati Zhenfo Miyuan berbaris untuk berkonsultasi, demi memenuhi harapan para insan, Mahaguru yang welas asih selain setiap hari harus membaca gunungan surat-surat, masih disibukkan beberapa jam untuk melayani konsultasi, memberikan kesempatan pada setiap siswa yang datang untuk berkonsultasi. Setiap hari ruang tamu di Miyuan dipenuhi antrian umat. Empat pelayan utama Mahaguru adalah empat orang Acarya, ada yang menjadi penerjemah, ada yang mengatur urutan, ada yang membantu mempersiapkan formulir konsultasi, ada yang membantu menjelaskan beberapa detail, dan ada juga yang naik ke lantai atas untuk mengambil kertas yantra ( hu ). Semua melayani dengan tulus dan sabar, tubuh, mata, mulut dan tangan tak hentinya beraktivitas, sangat sibuk.

Ada juga ketua vihara, Acarya dan perwakilan vihara dari berbagai penjuru dunia yang datang ke Zhenfo Miyuan untuk mengunjungi Gurudara, mereka memohon bantuan Gurudara untuk menyelesaikan berbagai persoalan umum dan pribadi.

Persoalan jadwal pembabaran Dharma Mahaguru di luar negeri, berbagai hal yang perlu diperhatikan oleh pihak penyelenggara, serta perkembangan Dharmabhakti di berbagai vihara, berbagai persoalan dan kesalahpahaman antar umat, berbagai kesukaran yang dijumpai oleh Para Acarya saat membabarkan Dharma dan masih banyak lagi persoalan serupa, semua dilaporkan dan memohon bimbingan Gurudara. Bagaikan seorang anak yang telah mengembara jauh dalam waktu yang lama, ingin mencari ibunya untuk mencurahkan isi hati.
  
Banyak ketua vihara dan Acarya yang tidak dapat hadir sendiri pada acara kali ini menelepon Mahaguru dan Gurudara untuk mengucapkan selamat, telepon, surat dan kartu ucapan selamat berdatangan setiap hari.

Melihat Gurudara setiap hari sejak pagi hingga petang, selain disibukkan oleh pekerjaan rumah tangga, beliau juga sibuk menerima telepon yang terus berdering, serta menerima umat yang mengunjunginya. Selain itu Gurudara masih harus dengan teliti mempersiapkan berbagai hal untuk peresmian Rainbow Vila, serta persoalan makan siang bagi lebih dari ribuan umat di hari peresmian nanti, supaya semua umat dapat terjamin makan dan minumnya, tidak kelaparan, sehingga dapat mengikuti jalannya acara dengan nyaman. Gurudara juga harus memperhatikan persoalan lauk pauk untuk dua kali makan bagi sekitar sepuluh sukarelawan di pusat korespondensi, supaya semua memperoleh asupan gizi. Beliau benar-benar menaruh perhatian seksama pada semua hal.

Dalam menangani persoalan dan memberikan pelayanan Dharma setiap hari, Gurudara mengerahkan semangat , sungguh merupakan bakat dan kebijaksanaan yang sangat mengagumkan. Setiap hari harus berhadapan dengan berbagai persoalan rumit, namun Gurudara tidak pernah merasa letih dan terganggu. Senantiasa dengan raut penuh sukacita mengulurkan bantuan untuk menyelesaikan berbagai persoalan pelik, sungguh merupakan ibunda penuh kasih bagi jutaan anak.
  


Pagi hari tanggal 15 Agustus gelombang manusia datang menerjang, bagian luar dan dalam vihara penuh. Hari ini mentari bersinar terang, cuaca sangat cerah, merupakan fenomena yang jarang terjadi di Seattle, namun rasa antusias para umat lebih hangat daripada mentari di langit.

Tepat pukul satu siang , tambur di vihara ditabuh, suara keagungan membahana, dua baris penyambut Guru, barisan bhiksu/ni dan Acarya berjalan dengan penuh khidmat, menyambut Mahaguru Lian-sheng melangkah dari Zhenfo Miyuan menuju vihara, di sepanjang jalan banyak umat yang bernamaskara, kekhidmatan ini sungguh menyentuh.
  
Upacara Agung Penyeberangan Arwah yang dipimpin oleh Dharmaraja Lian-sheng dimulai.

Dharmadesana Mahaguru adalah :

Buddha bersemayam di angkasa,
Angkasa tiada batas ;
Semua makhluk adalah angkasa,
Setiap insan dapat dituntun.

Upacara berjalan dengan lancar, tim pelantunan memainkan alat pengiring dan melantunkan dengan merdu, semua terlaksana dengan tertib sesuai tata ritual. Suara pelantunan sansekerta yang merupakan suara Dharma yang diiringi oleh musik surgawi, membahana di sepuluh penjuru Dharmadhatu.

Mahaguru Lian-sheng duduk dengan agung di atas Dharmasana, tarian mudra mengalir dengan indah ; Kadang sepasang mata terpejam, mengerahkan Maha-abhijna, melebur dalam Mahaprabhagarbha alam semesta, dengan maitrikaruna mengentaskan para arwah dari alam rendah.
  
Di dalam dan luar vihara nampak para umat duduk dengan rapi, dengan penuh keagungan mengikuti pelantunan, puluhan ribu pikiran menjelma menjadi satu niat : Semoga para arwah leluhur dan penagih hutang karma memperoleh pancaran sinar Buddha dari Mahaguru Lian-sheng, terbebas dari dukha memperoleh sukha, terlahir di Buddha-ksetra.
  
Pukul empat sore, prosesi upacara dan abhiseka telah berjalan dengan lancar dan paripurna.
  
Pukul delapan malam, Mahaguru berwelas asih Berdharmadesana : “Upacara Agung Penyeberangan Arwah di siang hari tadi dipimpin oleh Vajrasattva, terdapat lima puluh ribu Buddha Bodhisattva hadir di altar mandala, terdapat lima ratus ribu arwah memperoleh penyeberangan menuju alam bahagia.”

Seketika suara tepuk tangan bergermuruh.

Mahaguru Lian-sheng menekankan pentingnya menekuni Sadhana Tantra Zhenfo, memberikan contoh nyata yang dialami oleh sembilan terpidana mati yang akhirnya bersarana menjadi siswa Zhenfo, mereka semua terlahir di Buddha-ksetra dan kremasinya menghasilkan sarira dan bunga sarira, kenyataan ini bagaikan vajra yang menghancur leburkan berbagai fitnahan kotor terhadap Zhenfo Zong, merupakan sebuah peristiwa besar yang mengguncang dunia.  

Sebuah Dharmadesana penuh maitrikarunacitta membangkitkan sukacita Dharma dalam sanubari segenap umat, sradha semakin kokoh. Banyak umat menitikkan air mata haru.
  
Kemudian, Mahaguru Lian-sheng mentransmisikan sebuah metode yang sangat bermanfaat : “Sadhana Petunjuk Mimpi Benang Panca Warna Mahasri Devi”

Terakhir, Mahaguru menganugerahkan Abhiseka Vajrasattva, supaya para siswa memiliki sradha bagai vajra yang selamanya tidak pernah berkarat, senantiasa kokoh tak tergoyahkan.
  



Pagi hari tanggal 16 Agustus pukul tujuh lebih , barisan kendaraan besar dan kecil mulai memasuki halaman arena melalui gerbang Rainbow Vila yang berdiri megah.
  
Ini adalah hari sukacita yang meliputi langit dan bumi, dan bertepatan dengan Hari Jadi Yaochijinmu, pada pukul sepuluh pagi upacara peresmian dan konsekrasi Mahabodhimanda di Gunung Rainbow akan dimulai.

Rainbow Vila memiliki perbukitan yang megah dan indah, membangkitkan sukacita bagi yang memandangnya, pemandangan sekitar sungguh memikat. Di kejauhan nampak kawasan pegunungan hijau yang menjulang dengan gagah, pepohonan tumbuh dengan subur, rerumputan terhampar lembut bagai permadani, sumber air jernih mengalir, pepohonan tua berbaris bagai lapisan awan. Embun pagi hari terhampar luas, awan merah di pagi hari nampak berkilau-kilau. Lingkungan Rainbow Vila memperoleh prana langit dan bumi, sungguh bagaikan alam dewata di dunia manusia, ksetra Suciwan di svahaloka. Semua suasana berpadu dengan bangunan vila, tembok putih dan genting merah, menjulang gagah, nampak elegan dan agung. Tidak mengherankan apabila Rainbow Vila menjadi jantung Zhenfo Zong yang diperhatikan oleh dunia.

Vila yang biasanya sangat senyap, hari ini dimana-mana terdengar suara tawa, semua sangat antusias dan dipenuhi sukacita bagaikan sedang merayakan tahun baru.
  
Bagian depan altar mandala yang bersinar keemasan telah penuh oleh umat. Mahaguru yang welas asih memperkenalkan masing-masing rupang dan thangka Buddha Bodhisattva.
  
Tepat pukul sepuluh, 36 Acarya mengenakan mahkota dengan sepasang pita terjuntai, berbaris menjadi dua barisan, menyambut Mahaguru Lian-sheng melangkah memasuki altar mandala.

Upacara peresmian dan konsekrasi berjalan dengan agung dan khidmat, Mahaguru mengenakan mahkota merah dengan jubah keemasan, memancarkan maitri karuna dan keagungan, mengkonsekrasi tiap-tiap rupang Buddha Bodhisattva Vajra Dharmapala. Seketika segala penjuru dipenuhi daya prana dan arus Dharma.

Kemudian Mahaguru menaiki Dharmasana dengan diiringi oleh pelantunan yang khidmat, memancarkan kemanggalaan.  

Mahaguru berwelas asih Berdharmadesana :

Kita harus senantiasa bersyukur pada lima budi jasa agung :

Budi jasa Dharma yang dianugerahkan oleh Buddha Bodhisattva.
Budi jasa Prajna dari jiwa Prajna yang dianugerahkan oleh Guru Silsilah.
Budi jasa kehidupan yang diberikan oleh orangtua yang telah melahirkan kita.
Budi jasa negara pemberian negeri ini yang berupa lingkungan dimana kita dapat tumbuh dan membina diri .
Budi jasa semua makhluk dari para insan di sekitar kita yang telah menganugerahkan adhistana kelancaran dan rintangan yang kesemuanya membantu kita mencapai keberhasilan.

Saat membuat simabandhana, Mahaguru menggoyangkan vajra dan gantha, berjalan di depan memimpin dua barisan Acarya, bhiksu/ni dan segenap siswa yang mengikuti dari belakang, berparadaksina satu kali sesuai jarum jam, memancarkan aura keagungan dan kemuliaan. Para kameramen bekerja dengan giat dan lincah , tidak ingin melewatkan momen - momen bersejarah yang sangat berharga ini.

Upacara peresmian dan konsekrasi Mahabodhimanda Gunung Rainbow melambangkan dinyalakannya obor Dharma di svahaloka ini oleh Mahapadmakumara Putih Hyang Tathagata Padmaprabhasvarabuddha, Dharmasankha telah ditiup, tambur Dharma ditabuh, Dharmacakra diputar ; Cahaya agung Buddha Dharma dipancarkan ke sepuluh penjuru.

Upacara peresmian dan konsekrasi Mahabodhimanda Gunung Rainbow merupakan permulaan fondasi aktivitas abadi Zhenfo Zong dalam menuntun para insan yang tak terhingga banyaknya.

Usai upacara peresmian, semua ruangan di vila dibuka untuk umum, mempersilahkan semua umat untuk melihat-lihat. Di antara ruang-ruang tersebut adalah ruang baca Mahaguru, perpustakaan, tiga kamar tidur, dapur, garasi, kamar retret dan lain sebagainya.

Seketika barisan umat telah mengular di depan pintu ruang baca Mahaguru, ternyata semua ingin melihat berbagai pusaka yang ditata di dalam ruang baca.   

Di dalam ruang baca Mahaguru tertata sangat banyak pusaka, di antaranya adalah pedang kumala, rupang Avalokitesvara dari jadeite, alat pengiring pelantunan milik Dharmaraja, piranti Tantrayana, rupang Buddha pahatan emas, sutra , buku-buku pusaka dan lain sebagainya. Yang teristimewa adalah ada dua rupang Buddha dalam ukuran kecil yang terbuat dari tanah liat yang merupakan benda silsilah pemberian langsung dan buatan Guru Leluhur Kangyur Rinpoche, sungguh sangat tak ternilai harganya.
  
Kebanyakan benda pusaka merupakan pujana dari para siswa, tidak ternilai harganya karena yang terpancar adalah niat ketulusan.
  
Barisan umat secara berurutan berpindah dari satu ruang ke ruang lain, suara decak kagum dan pujian tiada henti terdengar.

Semua melihat hingga mata lelah, berjalan hingga kaki terasa letih, akhirnya tibalah saat menikmati makan siang yang sangat lezat. Gurudara telah mempersiapkan lebih dari tiga ribu bakpao untuk mengenyangkan semua siswa.  



Pada pukul delapan malam, Mahaguru yang penuh maitrikaruna melanjutkan Dharmadesana di vihara.

Yang paling istimewa adalah ada seorang Saudara Sedharma bernama Lian-hua Bing-fa yang tampil berdiri di depan podium untuk bersaksi di hadapan ribuan umat. Ternyata dia adalah salah satu terpidana mati di Penjara Changi Singapura, di dalam penjara ia memutuskan untuk bersarana kepada Mahaguru Lian-sheng, menekuni Sadhana Tantra Zhenfo, akhirnya timbul mukjizat, ia terhindar dari hukuman mati bahkan dibebaskan dari penjara ! Hari ini secara khusus ia datang dari jauh untuk mewakili semua terpidana mati yang telah bersarana untuk menghaturkan namaskara berterima kasih atas budi jasa mendalam dari Mahaguru.
  
Semua yang mendengar sungguh tersentuh dan menitikkan air mata haru, kemudian menggemakan suara tepuk tangan sukacita.
  
Saksi nyata yang hidup, sungguh mengharukan ! Sebuah bukti kokoh : Mahaguru Lian-sheng yang paling maitrikaruna dan mulia, merupakan Buddha yang hidup !

Lian-hua Bing-fa memberitahu semua, tidaklah mudah untuk bersadhana di dalam penjara, satu foto Mahaguru saja baru bisa didapatkan setelah melalui banyak usaha dan kerja keras, dan setelah memperolehnya mereka sangat menghargai melebihi nyawa sendiri. Ia memberikan dorongan semangat kepada semua, kita harus menghargai afinitas Dharma nan unggul dalam kehidupan ini, hargailah waktu kehidupan yang sangat berharga ini untuk sepenuh hati dan ketekunan bersadhana Tantra Zhenfo. Tubuh ini berharga bagai Gunung Mustika, jangan sampai Anda melewatkannya dengan hampa !
  
Mahaguru Berdharmadesana mengulas berbagai fenomena manggala tanda kelahiran di Buddha-ksetra yang sekaligus membuktikan bahwa almarhum para tahanan mati yang menghasilkan sarira benar-benar telahir di Buddha-ksetra.

Dengan Anuttara Prajna yang tak pernah habis, Mahaguru melanjutkan Dharmadesana mengenai Pancajnana Pancadhyani Buddha, menuntun para umat semakin mendalam melebur dalam makna rahasia dari Dharma nan agung. Mahaguru memberi semangat kepada semua untuk tekun berusaha mentransformasikan vijnana menjadi Prajna, memperoleh Siddhi Tertinggi.
  
Petuah dari Mahaguru sungguh menyentuh sanubari segenap siswa. Menjadi siswa Zhenfo sungguh merupakan berkah yang sangat besar, dari pelatihan berapa kehidupan baru kita memperoleh afinitas nan agung ini ?

Terima kasih dan terima kasih, rasa syukur tanpa batas kita pada budi jasa Guru Buddha yang menjulang bagaikan Gunung Sumeru !

Tekun bersadhana merupakan penghormatan pada Guru !
Tekun bersadhana merupakan penghargaan pada Dharma !

Agustus 1992

  

Diterjemahkan Oleh Lianhua Shian