Kitab Langit

Saya dan bocah suci tiba di suatu tempat, yaitu alam suci, di mana-mana ada bunga dan rumput ajaib, gazebo dan istana dibangun dengan 7 jenis pusaka, awan berwarna dan hawa positif ada di mana-mana, keharuman semerbak yang tercium membuat batin terasa luar biasa tenang dan damai.

Saya bertanya pada bocah suci, "Tempat apa ini?"

Bocah suci menjawab, "Alam Mahavyuha." (大莊嚴境)

Kami tiba di suatu istana megah, di atasnya tertulis "Vairocana Mahavyuhagarbha." (毘盧遮那大莊嚴藏)

Hanya tampak pintu istana tertutup rapat, saya menoleh pada bocah suci, bocah suci sedari awal sudah menghilang.

Saya berpikir sejenak, nama "Vairocana Mahavyuhagarbha" ini sangat familiar, saya tiba-tiba teringat, inilah lokasi ardra ke-50 dari "Subhadhana Kumara" (善財童子).

Inilah istana Buddha Maitreya.

Dan, bocah suci adalah penjelmaan Buddha Maitreya, pantas saja ada buntelan yang selalu dibawa Buddha Maitreya.

Saya tiba-tiba tersadar.

Saya memetik jari 3 kali di depan pintu istana, pintu istana pun terbuka, saya masuk, sekali memandang, memang sangat mengejutkan. Di dalamnya ada dunia lain lagi, istana sangat luas tak terhingga, tak terlukiskan, bahkan lebih menakjubkan daripada alam suci.

Saya bertemu banyak Mahasattva, ada yang kenal, ada juga yang tidak kenal, jumlahnya banyak.

Saya tiba di Sapta-haimah yang terang (光明七金山), bertemu dengan raja dewa yang memiliki kuasa besar yang terang dan agung, Buddha Maitreya.

Buddha Maitreya berkata, "Saya menjelma menjadi bocah suci, menuntun Mahaguru Lu ke sini, tahukah Anda mengapa?"

Saya menjawab, "Tidak tahu."

Buddha Maitreya berkata, "Hanya karena Anda menemui banyak musibah di dunia Saha, hati saya iba, sehingga menuntun Anda kemari untuk berbasuh cahaya Buddha dan istirahat barang sebentar."

Saya bertanya, "Bagaimana masa depan saya?"

Buddha Maitreya berkata, "Samudera berombak besar."

"Lantas, bagaimana kalau samudera berombak besar."

Buddha Maitreya menjawab, "Mampu menguasai segala sesuatu."

Saya berkata, "Terima kasih atas petunjuk Buddha Maitreya." (Mampu menguasai segala sesuatu, itulah bebas leluasa)

Buddha Maitreya berkata, "Saya punya sebuah "Kitab Langit", sekarang saya berikan pada Anda, taruh di dalam hati Anda, jika Anda mengalami musibah, buka saja, maka musibah akan teratasi dengan sendirinya. "Kitab Langit" ini, dapat membuat semua urusan berjalan sesuai harapan Anda, kemalangan berubah menjadi kemujuran. Di dalamnya ada berlaksa-laksa Dharma, mengatasi berlaksa-laksa musibah, juga membantu Anda menyeberangkan para insan."

Bodhisattva Maitreya memancarkan seberkas cahaya putih, "Kitab Langit" pun masuk ke hati saya, hati saya memancarkan cahaya tanpa batas.

Dengan adanya "Kitab Langit" ini, saya tiba-tiba menjadi maha tahu.

Pencerahan saya adalah: ketika jodoh duniawi belum tuntas, semua adalah "benar dan salah", semua adalah "satu sama lain", dan tidak nyata.

Ketika jodoh duniawi sudah tuntas, dipandang lewat pandangan yang benar, semua hanya cerita lucu belaka.

Saya "menjelma tanpa pamrih".

Sajak:

Kitab pusaka langit.
Menarik dan sulit diukur kemuliaannya.
Membukanya membuat saya cerah.
Mengetahui segala kekurangan dan kelebihan.

Tidak ada komentar: