Miliaran Cahaya Bintang yang Berkilauan


Tahun itu. Saya meditasi.

Saya tetap dari dhyana pertama masuk dhyana kedua, dari dhyana kedua masuk dhyana ketiga, dari dhyana ketiga masuk dhyana keempat.

Memasuki sunyata.

Tidak ada pikiran.

Melupakan, apapun dilupakan.

Sunya, sunya, sunya, sunya, sunya.

Tiada, tiada, tiada, tiada, tiada.

Di tengah angkasa muncul miliaran cahaya bintang yang berkilauan, di tengah cahaya duduk miliaran Buddha.

Satu Buddha berkata, “Pria ini telah mencapai pencerahan!”

Sekawanan Buddha berkata, “Pria ini telah mencapai pencerahan!”

Suara sangat halus, namun, terdengar hampir di seluruh alam semesta atas bawah sepuluh penjuru, mencapai segala tempat.

Siapa pria ini?

“Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu!”

“Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu!”

“Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu!”

Satu Buddha berkata, “Saya mau bertanya padanya, apa itu pencerahan?”

Saya jawab, “Telah mengerti!”

Sekawanan Buddha berkata, “Hm hm hm!” “Ha ha ha!” “Hi hi hi!”

Suara Buddha semacam ini terdengar sangat keras, bersahutan di cahaya bintang di tengah alam semesta.

Namun, seketika, semua kembali sunyi, hening, hanya tersisa angin yang bertiup sepoi-sepoi.

Tanya, “Apa yang Anda pahami?”

Saya jawab, “Bukan sesuatu yang dapat Anda, saya, dia maupun orang biasa bayangkan, bahkan melampaui imajinasi, sesuatu yang tidak terbayangkan oleh manusia biasa.”

Tanya, “Apakah sekali cerah maka cerah selamanya?”

Saya jawab, “Benar, jawaban satu-satunya.”

Tanya, “Mengapa tidak mengumumkan jawabannya?”

Saya jawab, “Tidak ada orang akan percaya.”

Tanya, “Apakah perbedaan antara masuk akal dan tidak masuk akal, bakat tertinggi dan rendahan, suci dan awam?”

Saya jawab, “Bukan, tidak mencakup ini! Haha! Hihi! Hm hm!”

Tanya, “Apakah penglihatan, pendengaran, perasaan, dan pengetahuan?”

Saya jawab, “Juga bukan penglihatan, pendengaran, perasaan, dan pengetahuan, sama sekali tidak berhubungan dengan penglihatan, pendengaran, perasaan, dan pengetahuan.”

Tanya, “Apa yang terjadi setelah mencapai pencerahan?”

Saya jawab, “Sama. Hanya nirvana.”

Tanya, “Apa manfaat setelah mencapai pencerahan?”

Saya jawab, “Tidak ada untung, tidak ada rugi. Juga tidak ada manfaat apapun. Hanya saja Anda bukan manusia lagi.” (Kata kunci)

Tidak ada komentar: