Siapa Meliburkan Siapa?

Sebuah lelucon:
Saat pelajaran matematika.
Guru melihat setiap murid tidak semangat belajar, guru berkata, “Jika ada yang mampu menjawab pertanyaan sulit ini, saya meliburkan kalian.”
Begitu murid mendengar libur, semua orang menjadi bersemangat kembali, semua pelajar serentak menjawab, “Baik!”
Selanjutnya guru bertanya, “Bagaimana jika tidak ada yang mampu menjawabnya?”
Xiaoming tiba-tiba melontarkan satu kalimat, “Jika tidak mampu menjawab, kami meliburkan guru.”
Para pelajar tepuk tangan meriah.
Ha! Ha! Ha!

Analisa Mahaguru Lu:
Murid suka libur.
Guru juga suka libur.
Ini relatif.
Jika kita memahami psikologi manusia, banyak hal bisa diselesaikan, tidak akan membuat sebuah simpul mati. Zen juga demikian, Anda bisa berpikir dari sisi yang berlawan, mengatasi segala persoalan sulit.

Bhiksu Longxueshan.
Bhiksu bertanya, “Apa maksud patriak datang dari barat?”
Bhiksu Shan menjawab, “Bernyanyi sambil menunggang harimau.”
Jika saya menjawab, “Libur! Patriak libur!”
Bhiksu bertanya, “Karena maha-kalyana-mitra, mengapa membakar uang-uangan kertas kepada Dewa Bumi?”
Bhiksu Shan menjawab, “Dia adalah guru yang tidak bisa berbuat apa-apa.”
Jika saya menjawab, “Ambil uang dan nikmatilah liburan dengan pergi berwisata.”

Bhiksu Dachengshan.
Bhiksu bertanya, “Bagaimana kayu mati bertemu musim semi?”
Bhksu Dachengshan menjawab, “Langka di muka bumi.”
Jika saya menjawab, “Libur panjang.”
Bhiksu bertanya, “Bagaimana dengan empat arah dan delapan sisi?”
Bhiksu Dachengshan menjawab, “Melompat di dalam Sheng, memutar tubuh di dalam Dou.”
Jika saya menjawab, “Keliling dunia dan 80 surga.”

Guru Zen Guixiao, Yanqing.
Bhiksu bertanya, “Bagaimana jika kehabisan kata-kata?”
Guru Zen Guixiao menjawab, “Dua lapis koan.”
Jika saya menjawab, “Berjemur di pantai Hawaii.”
Bhiksu bertanya, “Bagaimana manusia dalam situasi?”
Guru Zen Guixiao menjawab, “Apakah kenal?”
Jika saya menjawab, “Liburkan dia!”
(Petunjuk Mahaguru: tak disangka sebuah lelucon libur memberikan saya begitu banyak inspirasi. Namun, siswa mulia bayangkan sejenak, saya memang Buddha Tathagata, sampai di alam manusia ini memang libur, buat apa kerja keras? Kita semua libur, bermainlah dengan gembira)

Tidak ada komentar: