Ramalan Jixian

Beberapa kehidupan yang lampau, tadinya Lizi bisa meramal, sehingga, ada satu kurun waktu, orang-orang berdatangan ke rumahnya, rumahnya ramai seperti kota, setiap hari meramalkan orang lain, usahanya makmur sampai ke 4 lautan, rejeki berlimpah mencapai 3 sungai.

Di Kerajaan Zheng, sama-sama ada seorang bernama Jixian, orang ini lebih hebat lagi, dapat berkomunikasi dengan dewa, semua kelahiran, kematian, berkah, bencana, usia panjang maupun pendek, semua dapat diramalkan, tahun berapa, bulan berapa, tangal berapa, jam berapa akan terjadi peristiwa apa, tidak ada ramalan yang tidak tepat, ibarat dewa, apa yang dikatakan, terjadi.

Suatu hari Lizi bertemu Jixian.

Lizi bertanya, "Bagaimana dengan rumah saya?"

Jixian berkata, "Tiga hari lagi pada jam tikus rumah Anda akan kebakaran."

Tiga hari kemudian, rumah Lizi benar-benar kebakaran, Lizi sangat terkejut, mana mungkin?

Lizi bertanya, "Saya punya seorang selir, bernama Moyu, berapa panjang usianya?"

Jixian menjawab, "Enam bulan kemudian akan meninggal dunia."

Lizi terkejut, enam bulan kemudian, selir Lizi, Moyu, tak disangka meninggal dunia tanpa sebab.

Kejadian ini membuat Lizi sangat sedih, karena ramalan Jixian, Lizi merasa Jixian di langit, dirinya di bumi.

Lizi membawa Jixian bertemu gurunya Huzi.

Jixian bertemu Huzi, keluar dan berkata pada Lizi, "Aduh! Guru Anda dalam 10 hari pasti meninggal dunia, saya melihat abu mati."

Lizi menyampaikan kata-kata ini kepada Huzi.

Huzi berkata, "Saya memperlihatkan wujud kematian dari Yin mengalahkan Yang kepadanya, persilahkan dia lihat lagi."

Begitu Jixian melihat, berkata, "Guru Anda bertemu saya, melihat abu mati terbakar lagi, dalam 10 hari Beliau tidak akan meninggal dunia, ada kesempatan hidup!"

Lizi memberitahu kejadian ini kepada Huzi.

Huzi berkata, "Saya memperlihatkan Yang melahirkan Yin kepadanya, hawa Yang telah keluar, naik dari kaki, persilahkan dia lihat lagi."

Jixian ketiga kali bertemu Huzi, berkata, "Guru Anda berubah-ubah tidak menentu, ramalan tidak tepat lagi, setelah menentu, saya ramal lagi, bagaimana?"

Lizi memberitahu lagi gurunya.

Huzi berkata, "Yang saya perlihatkan padanya adalah, air dan api saya berubah tanpa henti, perubahan ini ada 9 jurus, saya hanya memperlihatkan padanya 3 jurus saja, ini adalah perubahan "Yuan"! Persilahkan Jixian lihat sekali lagi."

Jixian keempat kali melihat Huzi, begitu melihat Huzi, membalikkan badan dan kabur, Jixian kabur cepat sekali.

Huzi berteriak, "Kejar dia!"

Lizi mati-matian mengejar, namun tidak terkejar, Jixian kabur!

Lizi kembali dan melapor.

Huzi berkata, "Kali ini saya memperlihatkan wujud asli kepada Jixian, wujud asli saya adalah dewa agung, titisan yang berubah tanpa batas. Begitu ia lihat, ramalannya pasti tidak tepat lagi, lebih baik kabur, yang bisa meramal, melihat perubahan tak terduga, bagaimana ramalannya bisa tepat?"

Huzi terbahak-bahak.

Huzi memberitahu Lizi, yang saya ajarkan padamu hanya "wujud luar", bukan "wujud dalam".

Lizi berlutut, memohon Huzi mengajarkan "wujud dalam". Kemudian, Lizi memperoleh ilmu wujud dalam, lalu menyepi.

Jixian adalah dewa gunung.

Huzi adalah titisan Buddha Amitabha. (Dewa Agung)

Siapa Lizi? Rahasia, rahasia, rahasia.

Tidak ada komentar: