Mengembara

Di Vihara Sansheng, Zhenzhou, ada seorang "Guru Zen Huiran", setelah memperoleh arti muskil di tempat Guru Zen Linji Yixuan, ia pun mengembara ke mana-mana. Berikut adalah dialog selama pengembaraannya, dialog agak kusam, namun, mengandung rasa Dharma.

Di tempat Guru Zen Yangshan. Yangshan bertanya, "Siapa nama Anda?"

Huiran menjawab, "Huiji."

Yangshan berkata, "Huiji adalah nama saya."

Huiran baru berkata, "Saya bernama Huiran."

Setelah Yangshan mendengarnya, tertawa terbahak saja!

(Petunjuk Mahaguru Lu, nama hanya merupakan simbol semata, Buddhata yang sejati adalah hening, Buddhata yang sejati "memang demikian", saling bertukar nama juga tidak ada masalah, juga tidak melekat pada nama, orang yang memahami Buddhata, melihat dialog mereka berdua, tertawa sebentar, sebenarnya memahami dari hati ke hati.)

*

Di tempat Guru Zen Yangshan, kebetulan ada seorang pejabat datang berkunjung, Yangshan bertanya pada pejabat, "Apa jabatan Anda?"

Pejabat menjawab, "Mendorong pejabat."

Yangshan mengangkat kebutan dan berkata, "Bisakah Anda mendorong ini?"

Pejabat tidak bisa menjawab.

Yangshan menyatakan semua jawaban dari penekun tidak ada yang sesuai.

Saat itu, Guru Zen Huiran sedang jatuh sakit, istirahat di Cetiya Niepan, Yangshan memerintahkan pelayan untuk meminta jawabannya.

Huiran menjawab, "Sampaikan saja hari ini Bhiksu ada urusan." (menolak)

Pelayan bertanya, "Ada urusan apa?"

Huiran menjawab, "Berbuat lagi, tidak akan dimaafkan."

(Petunjuk Mahaguru Lu, bertanya, "Bisakah Anda mendorong ini?" Huiran menjawab, "Berbuat lagi, tidak akan dimaafkan." Inilah jawaban yang tepat. Yang satu ini, tidak perlu membual, mampu mendorong yang satu ini, barulah, berbuat lagi, tidak akan dimaafkan.)

*

Guru Zen Huiran pergi ke tempat Guru Zen Xiangyan. Xiangyan bertanya, "Berasal dari mana?"

Huiran menjawab, "Linji."

Xiangyan bertanya, "Apakah Anda datang dengan membawa sebuah Gatha Linji?"

Guru Zen Huiran tiba-tiba memukulnya dengan bantal duduk.

(Petunjuk Mahaguru Lu: Guru Zen Linji Yixuan terkenal karena sebuah gatha, sebenarnya gatha ini mengandung arti yang sangat dalam, Guru Zen Huiran tiba-tiba memukulnya dengan bantal duduk, itulah arti muskil dari Dharma Zen, satu gatha, tiba-tiba memukul, pukul tanah, ayam emas berdiri dengan satu kaki, menggenggam bunga, semua adalah simbol, mengertikah?)

*

Guru Zen Huiran pergi ke tempat Guru Zen Deshan.

Guru Zen Huiran menggelar bantal duduk.

Deshan berkata, "Jangan gelar bantal duduk, di tempat saya ini tidak ada makanan sisa."

Huiran menjawab, "Walaupun ada, saya juga tidak sentuh."

Deshan memukul, Huiran menangkis, mendorong ke ranjang meditasi.

Deshan tertawa terbahak.

Huiran menangis, "Langit! Langit!"

(Petunjuk Mahaguru Lu, di sini semua adalah misteri, dialog yang sangat menarik, makanan sisa dan tidak sentuh, layak dicerahi. Apakah ada dialog yang lebih baik lagi? Mari siswa mulia genggam! Satu pukulan, satu tangkisan, satu dorongan, yang tertawa ya tertawa, yang menangis ya menangis, berteriak langit! Langit! Apa lagi artinya? Semua adalah menjelaskan Buddhata, wahai siswa mulia, mengertikah Anda!)

Tidak ada komentar: