Menentukan Kelahiran dan Kematian Manusia?

Percayakah Anda bahwa saya mampu menentukan kelahiran dan kematian manusia?

Saya jelaskan dengan contoh: menantu saya Shan-shan Lu, mau melahirkan cucu perempuan saya, minta saya memilih hari, saya meramal dengan jari, terpilih: 11 September.

Putra saya Fo-chi Lu dan menantu saya Shan-shan Lu, geleng-geleng kepala mengatakan "tidak bagus". Mengapa?

Karena 911 adalah nomor telepon darurat Amerika. Malah, 911 adalah hari besar peledakan dua gedung menara kembar The World Trade Center di New York, Amerika Serikat oleh teroris.

Putra dan menantu saya berkata, "Tidak menggunakan 911, mau menggunakan 918."

Yang saya katakan tidak dianggap.

Namun: tiba tanggal 11 September dini hari, perut menantu saya Shan-shan Lu makin melilit sakit, dibawa ke rumah sakit.

Langsung melahirkan.

Cucu perempuan saya pun lahir, Lu Jun lahir, ulang tahunnya adalah 911.

Jadi, saya mampu menentukan kelahiran manusia.

*

Dulu, saya menentukan hari kematian manusia, tepat sekali dan tidak pernah meleset.

Suatu hari.

Datanglah seorang ibu tua, minta saya meramal dengan jari hari tanggal kematiannya, saya tolak, namun, ibu tua bersikeras mau saya ramal, ia berkata, "Saya tidak takut mati, sama sekali tidak takut, Anda ramal saja! Supaya saya ada persiapan."

Saya ramal!

Yaitu tanggal 29 Maret setahun kemudian.

Sepulangnya, si ibu tua menangis terisak-isak, sanak keluarganya menanyakan ada masalah apa? Ia memberitahu sanak keluarganya, Mahaguru Lu memprediksi tanggal kematian.

Saat ini, putra, putri, kerabat, sahabat, semua mencari saya untuk berdebat, ada yang mau pukul, ada yang mau tuntut, saya sedih sekali. Sanak keluarga si ibu tua, bahkan mau melancarkan balas dendam.

Sanak keluarganya, berganti-gantian menyerang saya, saya sungguh tidak tahan lagi.

Akhirnya pada suatu hari, suasana baru tenang.

Karena si ibu tua, ternyata meninggal dunia pada tanggal 27 Maret setahun kemudian.

Sejak itu: saya tidak berani lagi menentukan tanggal kematian manusia.

*

Ada seorang lagi bernama Sdr. Tang-fa Liu, istrinya bermarga Lan, istrinya menderita kanker, sudah stadium akhir.

Suatu hari, khusus mengundang saya makan.

Sdr. Liu berkata, "Apakah istri saya bisa sembuh?"

Saya menjawab, "Tidak bisa sembuh, karena ada sebab akibat karma."

Sdr. Liu bertanya, "Istri dan saya adalah orang yang berpandangan maju, ingin bertanya tanggal kematian, mohon Mahaguru memberikan petunjuk."

Saya menjawab, "Sebab kematian ada 3 yang tidak diketahui. Pertama, tidak diketahui bagaimana meninggal dunia? Kedua, tidak diketahui tanggal meninggal dunia? Ketiga, tidak diketahui ke mana ia pergi setelah meninggal dunia? Saya mampu mengetahuinya, namun, benar-benar tidak ingin menentukan tanggal kematian manusia, karena sudah ada pengalaman, lebih baik saya tidak mengungkapkannya."

Sdr. Liu berkata, "Tidak ada jeleknya, saya dan istri saya, sama-sama tahu sebab akibat karma, semoga kami ikut Mahaguru melatih diri dalam setiap kehidupan." Ia dan istrinya sangat tulus.

Saya meramal dengan jari, "Dalam 3 bulan."

Sdr. Liu dan Sdri. Lan, tidak takut, sebaliknya lebih tekun japa mantra dan memanjatkan nama Buddha.

Sdri. Lan dirawat di hospice selama 2 bulan lebih, Sdr. Liu bertanya, "Mengapa masih belum?" Saya menjawab, "Arah kematian tancap dupa, langsung meninggal dunia."

Oleh karena itu "arah kematian" tancap dupa. Yaitu akhir Februari, selisih beberapa hari, dalam 3 bulan, meninggal dunia.

Tang-fa Liu takjub, "Tak disangka, Mahaguru Lu ternyata sangat jitu."

Tidak ada komentar: