Air Hujan Seberat 60 Juta Ton

Pada tahun itu, suatu negara mengalami musim kemarau lagi, guntur musim semi belum bergemuruh, hujan musim semi belum turun, air di bendungan sudah kering, bahkan permukaan tanah pun retak.

Pembatasan air di tiap distrik pun dimulai.

Saya meminta:

Acarya Lianning.
Acarya Lianjie.
Acarya Lianzhe.

Tiga orang acarya menekuni Sadhana Mohon Hujan Mahamayuri, visualisasi Mahamayuri mencurahkan amrta ke dalam botol amrta, japa mantra Mahamayuri, japa "Mantra Mohon Hujan": "Om. Moyuli. Jiladi. Xilixili. Suoha."

Terakhir memercikkan amrta dengan "bulu merak" ke negara tersebut.

*

Saya sendiri! Acarya Lianxiang, Acarya Liandian, Lama Lili, Pandita Dharmaduta Lianzhen, Shu-mei Wu, Ya-qi Xu dan 4 adik saya, bersama pergi ke Penghu, ada 2 tujuan pergi ke Penghu:

1. Sembahyang leluhur -- kakek saya Chang Lu, adalah orang Xiao Zhijiao, Xiyu, Penghu, ada kuil keluarga Lu.
2. Sembahyang Raja Naga Empat Lautan.

Saya lebih dulu pergi ke Istana Tianhou, Kelenteng Tianshang Shengmu Dewi Matsu, di sana sembahyang Raja Naga Empat Lautan.

Saya pergi lagi ke "Kelenteng Wangye" di Tongliang, yaitu Raja Kangfu, juga tidak bertemu Raja Naga Empat Lautan.

Saya minta Acarya Liandian periksa komputer, komputer menunjukkan, hanya Kelenteng Tianshang Shengmu di Meizhou, Cina Daratan ada Raja Naga Empat Lautan.

Terakhir kita tiba di daerah wisata, "Paviliun Avalokitesvara Penghu" yang sangat terkenal, Paviliun Avalokitesvara menghadap samudera, ada jembatan pelangi.

Saya masuk Paviliun Avalokitesvara, di kamar sebelah kanan, tiba-tiba muncul Raja Naga Empat Lautan.

Saya mempersembahkan dupa.

Sayang Raja Naga Empat Lautan tidak di tempat.

Saya mempersembahkan dupa lagi kepada Bodhisattva Avalokitesvara.

Saya bertanya, "Raja Naga Empat Lautan, mengapa tidak di tempat?"

Bodhisattva menjawab, "Menjelajah spiritual!"

Saya bertanya, "Kapan pulang?"

Ucapan Bodhisattva mengandung rahasia, "Keluar dari pintu vihara, Anda tinggal panggil saja."

*

Saya keluar dari Paviliun Avalokitesvara, saat melihat "jembatan pelangi" yang tergantung di atas lautan, telinga saya mendengar ada orang memanggil saya, "Bhiksu, saya lapar."

Saya melihat ia adalah seorang pengemis, dilihat lagi, ternyata penjelmaan Raja Naga.

Saya berkata, "Saya punya 6000 NT, semua untuk Anda."

Ia menjawab, "Niat baik Anda sudah saya terima. Saya tahu tujuan Anda mencari saya. Anda berikan saya 6000 NT, saya pun berikan Anda 60 juta ton air hujan dalam 3 hari."

Saya tidak sabaran, "Boleh lebih banyak lagi?" (Saya memohon demi insan)

Ia menjawab, "Takdir langit."

(Dialog antara saya dan pengemis, semua menggunakan bahasa batin, hanya kulit bibir yang bergetar saja, suara disampaikan sangat rahasia)

*

Kejadian yang tak diduga-duga terjadi!

Saya kembali ke Taichung, makan malam di rumah makan Hao Xiao Zi, turunlah hujan! Curah hujan sangat besar.

(Pertama kali hujan selama 5 bulan terakhir)

Tiga hari kemudian televisi melaporkan, "Musim hujan telah tiba, bendungan di seluruh negara, selama 3 hari terakhir, kapasitas air yang masuk, mencapai 60 juta ton."

Saya kaget sekali, tak disangka adalah takdir langit, tepat sekali!

Tidak ada komentar: