Entah di Mana Kampung Halaman?

Saya lahir pada tahun 1945, di kandang ayam tepi sungai Niuchou, Chiayi, tahun itu kebetulan tahun ayam.
Belakangan pindah ke Pingtung, kemudian pindah lagi ke Kaohsiung.
Sembilan belas tahun tinggal di Kaohsiung.
Sembilan belas tahun tinggal di Taichung.
Saat saya berusia 38 tahun, saya imigrasi ke Seattle, Amerika Serikat, sejak itu saya menjalani 2 negara, Amerika Serikat dan Taiwan.
Imigrasi ke Seattle, Amerika Serikat hingga sekarang, sudah 29 tahun lamanya.
Saya samar-samar, "Entah di mana kampung halaman saya?"
Saya di Amerika Serikat, Yaochi Jinmu lah yang memberitahu saya, "Pergilah ke Amerika Serikat!"
Oleh karena itu, sekeluarga 4 orang, 2 orang tua 2 anak, saat itu, Fo-ching Lu kelas 1 SD, Fo-chi Lu TK A. Empat orang, empat tas kecil, dengan berani pergi ke Amerika Serikat.

Keluarga kecil dan sejahtera yang semula saya miliki tidak ada lagi, begitu tiba di Amerika Serikat, mulai dari nol lagi, benar-benar mulai dari nol, hanya karena satu kalimat dari Yaochi Jinmu, pergilah ke Amerika Serikat, dan kami pun pergi ke Amerika Serikat.

Seattle, Amerika Serikat, tidak ada kerabat.
Seattle, Amerika Serikat, tidak ada teman.
Seattle, Amerika Serikat, tidak ada uang.
Seattle, Amerika Serikat, tidak ada apa-apa.

Saya bertanya pada Yaochi Jinmu, "Jika saya pergi ke Seattle, Amerika Serikat, saya tidak punya apa-apa lagi, bagaimana kehidupan kami?"

Yaochi JInmu menjawab, "Anda tidak perlu kuatir, dengan sendirinya dari angkasa akan menganugrahi pusaka!"

Di Amerika Serikat, saya setiap hari menatap langit, berharap dianugrahi pusaka.
Tiga tahun menyepi di Ballard.
Melihat Bodhisattva Maitreya terbang di tengah angkasa, membuka buntelan yang dipikul di punggung dan menuangnya, "Rumah, mobil, pakaian, makanan, mahkota Dharma, kostum Dharma, pusaka Dharma, alat Dharma. Menuangkan lagi, uang, 7 barang berharga, 8 pusaka, emas, perak, perhiasan, dan barang berharga langka lainnya."

Saya bertanya, "Barang pusaka yang dijanjikan memang terlihat, namun, ada di mana?"

Bodhisattva Maitreya berkata, "Di dalam kebijaksanaan Anda yang tak terhingga."

*

Di Seattle, Amerika Serikat saya berlatih Sadhana Tantra Zhenfo, termasuk, sadhana Para Yidam, Dharmapala (anasrava, api kundalini, bindu) dari 4 ajaran Nyingmapa, Gelugpa, Kargyupa, Sakyapa, sepenuh hati menekuninya, saat ini, wujud dan ucapan yang diperlihatkan Yidam, lebih jelas dan lebih kukuh daripada dulu, penjelmaan ilusi dari Yidam, semakin menarik dan tiada tara, sungguh tidak mampu diungkapkan atau ditulis dengan kata-kata.

Saya sering di dalam Samadhi.

ZHA--Yidam menuju ke atas kepala.
HUM--Yidam masuk ke dalam hati.
BAN--menyatu dan kukuh.
HUO--bercahaya dan bersukacita.

Oleh karena itu, ZHA bermakna mengait, HUM bermakna tiada beda, BAN bermakna kukuh, HUO bermakna sukacita.
Semua Yidam Tantra, saya mampu kontak yoga, bahkan muncul, Para Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Dakini, Para Dewa, semua bisa menyatu dengan saya.

Dipikir-pikir:

Saya sampai di Seattle, Amerika Serikat benar-benar cukup "nekat", karena di Amerika Serikat, saya tidak punya apa-apa. (Benar-benar berjalan melawan angin) (Hanya ada Acarya Lianhuo sekeluarga)

Namun, ramalan Yaochi Jinmu telah terwujud.

Tidak ada komentar: