Mencoba Kebersihan Batas terendah

Di dalam lubuk hati saya, setelah melewati penyepian dan pertapaan selama beberapa tahun ini, saya akhirnya mengerti, saya telah mencoba hidup bersih dalam batas terendah.

Dapat menyepi dan bertapa selama bertahun-tahun justru tercapai di bawah pencarian yang berlapis-lapis, dalam hal ini, saya harus berterima kasih pada "Acarya Lian Xiang", ia membuat saya sepenuhnya bebas dari kerisauan, juga berterima kasih pada seorang yang bernama "Xu ○○ " ia membantu saya dengan sekuat tenaga, di samping itu, ia memberikan saya banyak persembahan dan perlindungan dari awal hingga akhir. Semua yang berwujud dan tidak berwujud telah membuat saya berhasil.

Justru karena itu, saya benar-benar merasakan betapa berharganya menyepi dan bertapa, dapat menjalankan apa yang sulit dijalankan, dapat bertahan terhadap hal yang sulit untuk bertahan. Selama bertapa justru adalah kesempatan terbaik untuk belajar sila dan menaati sila, menjaga kebersihan perbuatan, ucapan, dan pikiran. Saya beranggapan bahwa jarang ada cara yang lebih baik lagi.

Kebersihan perbuatan – berada di lingkungan yang tidak tercemar.

Kebersihan ucapan -- tidak ada orang lain yang bisa diajak bicara.

Kebersihan pikiran -- hanya memikirkan alam suci.

Penyepian dan pertapaan jangka panjang adalah percobaan terbesar saya. Dulu, walaupun saya bertapa, namun, waktu itu masih muda, pertapaan kali ini, saya justru berusia 60 tahun, tubuh lemah dan tidak bertenaga, saya harus mengatur hal-hal kecil dalam rumah tangga, karena saya hidup seorang diri, oleh karena itu, tekad saya untuk menyepi dan bertapa harus bulat, walaupun memainkan lagu lama, namun, semangat lama telah pudar, saya harus belanja dan memasak sendiri, saya bukan Bodhidharma, menghadap tembok 9 tahun. Saya bergerak, saya tidak menelan mentah-mentah pengetahuan kuno.

Tentu saja tujuan saya adalah menjaga kebersihan perbuatan, ucapan, dan pikiran, kemudian dipadukan dengan olahraga dan meditasi berjalan, dalam lingkungan besar secara keseluruhan, perlu tuntutan yang nyata, itu sebabnya, saya tidak menetap di satu gubuk, saya bahkan berpindah-pindah, asalkan cocok dengan saya, saya tidak perlu terikat oleh pola tertentu.

Tidak ada orang yang tahu tempat saya menyepi dan bertapa, begitu kelihatan jejak, saya pun beranjak. Jadi, saya menyuruh siswa jangan mencari saya, kehidupan itu bebas, melatih diri itu nyata, hidup itu sederhana.

Secara garis besar, langit dan bumi adalah ruang pertapaan, tidak ada yang tahu tempat persinggahan saya, saya mematuhi pola pertapaan saya. (bahkan keluarga dekat saya pun tidak tahu saya di mana)

Tidak ada komentar: