Banyak orang yang masih kurang memahami perihal Tri-ratna dalam
Tantrayana : Prana, Nadi dan Bindu. Berikut di bawah ini merupakan
analisa saya secara khusus :
1. Prana : Angin yang bergerak ke atas dan ke bawah.
2. Nadi : Kediaman bindu.
3. Bindu : Kundalini adalah bindu merah, amrta adalah bindu putih.
Sebenarnya
ketiganya ini saling berhubungan, dapat dikatakan kurang satu-pun tidak
boleh. Saya sering mengumpamakannya sebagai lift di dalam tubuh, jalan
lift tersebut adalah nadi, orang yang berada dalam lift adalah bindu,
sedangkan sumber listrik dari lift tersebut adalah prana. Oleh karena
itu nadi adalah tempat kediaman bindu, prana adalah sumber daya
pergerakan dari bindu, sedangkan bindu adalah pengendali prana dan nadi.
●
Berikut di bawah ini adalah analisa tubuh manusia :
Prana : Udara nafas.
Nadi : Lokasi berkumpulnya saraf.
Bindu : Intisari kehidupan di dalam dan-tian, cairan otak dalam kepala ( amrta )
Dalam
Tantrayana ketiganya ini tergolong lingkup Sadhana Internal, sedangkan
contoh dari Sadhana Eksternal dalam Tantrayana adalah : Guru Yoga,
Catur-prayoga dan Yidam, ini merupakan Tahap Pembangkitan melalui tubuh
dan mandala, sejenis dengan bhavana dalam Sutrayana. Tiba pada pelatihan
prana, nadi dan bindu sudah tergolong Sadhana Internal. Prana, nadi dan
bindu tergolong lingkup Abhiseka Tahap Kedua.
Sesuai bhavana Tantrayana :
Sadhana Eksternal : Tubuh, ucapan dan pikiran.
Sadhana Internal : Prana, nadi dan bindu.
Sadhana Guhya : Yab Yum.
Sadhana Guhyati Guhya : Mahamudra Tathata.
●
Sebagian Mahaguru Tantrayana juga menggolongkan prana, nadi dan bindu sebagai berikut :
1. Prana : Garbha-jnana.
2. Nadi : Guhyaloka.
3. Bindu : Tathata.
Berikut di bawah ini merupakan susunan kaitan antara tubuh, ucapan dan pikiran dengan prana, nadi dan bindu :
1. Tubuh adalah nadi.
2. Ucapan adalah prana.
3. Pikiran adalah bindu.
Di
antara ketiganya, yang paling sukar dipahami adalah bindu, sesungguhnya
berdasarkan teori, ming-dian ( bindu ) mengandung makna : Ming adalah
Prajna dan ‘dian’ adalah intisari. Jadi bindu adalah Intisari Prajna.
Menurut
saya, apakah itu Intisari Prajna di dalam tubuh ? Secara ruang lingkup
luas, sekujur tubuh kita manusia adalah Intisari Prajna, sedangkan dalam
ruang lingkup kecil, Intisari Prajna dalam tubuh adalah : mani dan
darah. Dalam hal ini, Tantrayana dan Taoisme memiliki kesamaan.
Dalam Tantrayana dua jenis bindu yang paling penting adalah :
Bindu Merah : Api internal dalam dan-tian ( Kundalini ).
Bindu Putih : Amrta otak ( Cairan rembulan Bodhicitta ).
Cairan rembulan Bodhicitta dalam Taoisme adalah Air Surgawi.
●
Berikut di bawah ini saya mengurutkan bhavana prana, nadi dan bindu :
1. Menyalakan kundalini.
2. Kundalini dibawa sampai ke cakra anahata.
3. Menurunkan amrta.
4. Amrta dibawa sampai ke cakra anahata.
5.
Bindu merah dan putih berkumpul di cakra anahata, padma berkelopak
delapan di cakra-anahata terbuka, merealisasi Sambhogakaya Buddha.
6. Padma berkelopak seribu di cakra ajna terbuka, merealisasi Dharmakaya Buddha.
Ini
hanyalah gambaran ringkas saja, sebab sebelumnya harus membuka tiap
nadi ( cakra manipura, cakra anahata, cakra visudha, cakra ajna dan
cakra usnisa ) sedangkan avadhuti ( nadi tengah ) harus tembus. Di
dalam itu semua terdapat kiatnya yang tidak diketahui oleh sadhaka
biasa.
Contohnya adalah dalam hal pembangkitan kundalini, ini sudah merupakan persoalan yang sukar.
Ditambah bagaimana menggunakan pikiran untuk membawa prana, juga membutuhkan instruksi seorang Acarya.
Mantra dan mudra untuk : Menurunkan, mengangkat, mempertahankan dan menyebarkan.
Instruksi untuk empat sukha dan empat sunya.
●
Saya
( Buddha Hidup Lian-sheng, Sheng-yen Lu ), di jaman sekarang, dapat
dikatakan mempunyai pengalaman bhavana yang paling kaya, kiat dan
perolehan saya yang paling tepat, inilah Keotentikan Kiat Guru dalam
Empat Unsur Otentik.
Empat Unsur Otentik adalah : Keotentikan Ajaran Suci, Keotentikan Silsilah, Keotentikan Perolehan dan Keotentikan Kiat Guru.
Menurut
Mahaguru Tantrayana, Keotentikan Kiat Guru adalah yang utama, sebab
Keotentikan Kiat Guru adalah yang paling langsung, pengalaman yang
diperoleh oleh Mulacarya ditransmisikan secara langsung kepada siswa,
Guru meluruskan dan mengkonfirmasi berbagai perolehan siswa.
Budi jasa Keotentikan Kiat Guru adalah yang paling mendalam.
Keotentikan
Kiat Guru adalah yang paling langsung. Tanpa Keotentikan Kiat Guru,
sebuah pelatihan hanyalah pelatihan secara buta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
daftar judi slot
daftar judi slot online
daftar situs slot terpercaya
judi slot online terpercaya
judi slot terpercaya
Posting Komentar