Padmakumara Penangkap Serangga

Upasaka Chuanhe, berumur sekitar 30 lebih, seorang umat Zhenfo Zong, kadang-kadang mengikuti upacara homa di Taiwan Lei Tsang Temple. Ia mendengar orang berkata, Dharmaraja Liansheng, Sheng-yen Lu, usai makan malam akan menjamah kepala orang, sangat manjur.
Suatu kali, ia sengaja tinggal, karena ia sejak kecil menderita alergi hidung, ia mendengar orang berkata, hidung dijamah sebentar, akan sembuh.
Ia benar-benar berbaris menunggu jamah kepala.
Ketika Mahaguru berjalan di hadapannya, ia berkata, “Hidung!”
Saya menggunakan tangan kanan, menyentuh hidungnya sebentar.
Ia bertanya, “Benarkah bisa sembuh?”
Saya menjawab, “Lindungi diri Anda, bangun tidur, pakai masker, biarkan hidung Anda senantiasa hangat.”
Saya lanjut menjamah kepala orang lain.
*
Malamnya, muncul keajaiban.
Upasaka Chuanhe bermimpi di tengah angkasa, melayang segumpal awan kemujuran, di atas awan kemujuran berdiri seseorang.
Tak disangka adalah Padmakumara yang terang berkilauan, wujud-Nya seperti Mahaguru Lu, namun, lebih tinggi, seluruh tubuh bercahaya putih, berjubah surgawi putih berlapis-lapis, turun dari awan.
Upasaka Chuanhe sangat gembira, “Mahaguru, Anda telah datang!”
Saya berkata, “Bantu Anda menangkap serangga!”
Upasaka Chuanhe bertanya, “Di mana ada serangga?”
Saya menjawab, “Di hidung ada serangga.”
Ia keheranan.
Saya juga tidak hiraukan, mengubah lubang hidungnya menjadi besar, tangan Mahaguru Lu dimasukkan, menangkap segenggam besar serangga putih kecil yang bergeliat-geliut, melempar serangga putih kecil ke lantai, lantai penuh dengan serangga yang merayap.
Lubang hidung kiri maupun kanan juga dibersihkan.
Semakin ditangkap, semakin semangat, kedua tangan tidak berhenti menangkap.
Hasil tangkapan kali ini sebanyak satu karung besar.
Mahaguru Lu bahkan membawa sapu, mengumpulkan serangga putih kecil, entah karung dari mana, benar-benar sebanyak satu karung besar, kemudian naik perlahan ke langit dan pergi.
*
Besoknya, begitu Upasaka Chuanhe bangun, mimpi tadi malam masih teringat dengan jelas.
Keyakinannya meningkat drastis.
Ia mencoba bernapas, tak disangka hidung lancar, juga tidak ada perasaan gatal lagi, napas lega.
Tidak ada riak, tidak ada rintangan.
Semua tanda-tanda alergi, hilang, juga tidak ada lagi setiap pagi bersin dan membuang riak.
Berbulan-bulan seperti demikian.
Bahkan kotoran hidung pun hilang. Kebiasaannya dulu adalah setiap hari harus korek lubang hidung, sekarang tidak perlu lagi.
Tadinya setiap hari mengeluarkan ingus, sekarang ingus pun hilang.
Ia selalu menceritakan kejadian ini setiap kali bertemu orang. Ia berkata, “Ini benar-benar nyata.”
*
Upasaka Chuanhe berbaris lagi untuk dijamah kepala oleh saya, saya mau menyentuh hidungnya.
Ia berkata, “Tidak perlu lagi, saya sudah sembuh, hidung saya disembuhkan oleh Padmakumara.”
Saya berkata, “Oh ya?”
Ia menjawab, “Ya. Hanya sekali bertemu Padmakumara, alergi hidung pun sembuh total!”
*
Siswa mulia yang terkasih:
Begitu yidam muncul.
Kabar gembira yang positif pun muncul.
Bertemu yidam, mendapatkan pemberkatan yidam, kesulitan pun teratasi.

Tidak ada komentar: