UPASAKA WU ZHANG-ZHEN

Seorang upasaka bernama Wu Zhang-zhen, suatu kali secara kebetulan, ia mendapat sebuah buku "Esensi Penjapaan Sadhana Cundi", namun, di atasnya tercetak 8 kata "Barangsiapa yang belum diabhiseka, mohon jangan membuka dan membaca".

Upasaka Wu sendiri tadinya tidak ingin membuka dan membaca, namun rasa penasarannya membuatnya tahan, lalu membacanya.

Di dalamnya tercatat:

Mudra akar Cundi Bhagawati.

Cara visualisasi Cundi Bhagawati.

Mantra Cundi Bhagawati:

"Namo Saduonan. Sanmiaosanputuo. Jizhinan. Daniyeta. Om. Zheli. Zhuli. Zunti. Suoha."

Tatacara penjapaan Cundi Bhagawati.

Upasaka Wu Zhang-zhen senang sekali, kemudian ia mulai menjapa mantra Cundi Bhagawati.

Dengan adanya jodoh ini, ia pun pergi ke toko alat sembahyang, lalu bertemu sesosok pratima Cundi Bhagawati yang tampak sangat agung, terbuat dari keramik, tanpa berpikir panjang, ia pun mengundangnya ke rumah.

Upasaka Wu Zhang-zhen setiap hari menjapa mantra Cundi Bhagawati di hadapan Cundi Bhagawati.

Ia sudah menjapa seperti itu selama setahun lebih.

Suatu malam, Upasaka Wu bermimpi Cundi Bhagawati menampakkan diri dan berkata padanya, "Lebih baik Anda lekas memohon abhiseka."

"Kepada siapa saya harus memohon abhiseka?"

"Buddha Hidup Lian Sheng, Sheng-yen Lu".

"Siapa Beliau?" Wu Zhang-zhen sudah lama mendengar nama saya, namun semua yang didengarnya adalah isu negatif.

Cundi Bhagawati tidak mengatakan apa-apa, seakan-akan mengerti pikiran Upasaka Wu, Cundi Bhagawati pun menampakkan wujud Mahacundi, sekujur tubuh-Nya bercahaya putih yang terang sekali, tangan Cundi Bhagawati mengeluarkan sebuah benda seperti bulan purnama, cahayanya memancar ke mana-mana dan bersih tiada tara.

Cundi Bhagawati memberikan isyarat.

Akhirnya, Cundi Bhagawai berkata:

"Jangan ragu! Jangan ragu!"

Sebelum Cundi Bhagawati menghilang, Beliau khusus menambahkan, "Dua hari lagi, Anda akan bertemu dengannya."

*

Upasaka Wu Zhang-zhen bekerja sebagai resepsionis sebuah hotel besar, yang paling menakjubkan adalah, benar-benar dua hari kemudian, saya menginap di hotel besar itu, Upasaka Wu Zhang-zhen lah yang mendaftarkan nama saya.

Upasaka Wu memberitahu saya kejadian ini, lalu memohon saya memberikannya abhiseka Sadhana Cundi Bhagawati.

Saya setuju.

Upasaka Wu bertanya pada saya:

"Apa benda yang seperti bulan purnama yang bersih dan terang itu?"

Saya menjawabnya dengan gatha:

Pada dasarnya dunia ini bebas masalah.

Mendengarnya mengganggu telinga manusia.

Jika kita masih belum kehilangan hati nurani.

Kita akan benar-benar memahami.

Upasaka Wu Zhang-zhen bersarana dan diabhiseka saat itu juga, bahkan sekeluarganya pun datang bersarana dan diabhiseka.

Ia berkata pada saya:

"Setia sampai mati."

*

Mahacundi Bhagawati menuntun Upasaka Wu Zhang-zhen datang bersarana dan diabhiseka, kejadian ini memang langka, bagaimanapun juga Mahacundi Bhagawati mengenal "Buddha sejati itu siapa? Siapa itu Buddha sejati?" Jika bukan tuntunan Mahacundi Bhagawati, siapa pun tidak dapat membedakan dengan jelas siapa itu Buddha sejati?"

Di dalam Sutra Hevajra dikatakan:

"Dalam kehidupan yang akan datang saya akan menitis menjadi seorang guru yang memberikan kebaikan kepada para insan dalam wujud orang awam."

Tidak ada komentar: