Obrolan Aneh yang Tak Masuk Akal (Prakata)

Pada bulan Mei 2014, saya kembali dari Taiwan ke rumah saya Nanshan Yashe di Seattle, Amerika Serikat.
Kembali ke Nanshan Yashe yang di Amerika Serikat, ada semacam perasaan yang sangat bersih, karena:
1. Udara sangat segar.
2. Dikelilingi pohon pinus.
3. Lahan luas, rumah besar, penduduk jarang. Hanya ditempati 2 orang saja.
4. Batin kosong.
Begitu saya kembali, saya pun sibuk berdana makanan, saya menjapa:
Dàpéng jīn chì niǎo. (Garuda)
Kuàngyě guǐshén zhòng. (Para makhluk halus di padang belantara)
Luó shā guǐ zǐ mǔ. (Raksasa dan Hariti)
Gānlù xī chōngmǎn. (Penuh oleh amrta)
Mantra: Om. Mudili. Suoha. (3x)
Dengan jari vajra di atas gelas persembahan, menggambar aksara.
Disiram ke segala penjuru.

Saya kembali ke rumah Amerika Serikat, di dalam rumah tidak ada seorang pun, berdana makanan selama seminggu, akhirnya sekawanan hantu muncul.
Rumah Amerika Serikat saya ada ciri khas:
Pertama, begitu saya kembali, hantu pun datang.
Kedua, begitu saya keluar negeri, hantu pun pergi.
Ketiga, antara saya dan hantu, hidup rukun.
Keempat, saya suka hantu, hantu suka saya.
Kelima, begitu saya bangun tidur, hantu pun satu demi satu menyapa saya.

Sebuah kejadian yang sangat aneh, saya mau melapor pada umat se-Dharma, saya melakukan berdana makanan di rumah Taiwan.
Namun, hantu yang muncul tidak banyak, belakangan, saya baru sadar, vihara Taiwan sangat banyak.
Banyak vihara memberikan persembahan “makanan sisa”, sebagian besar hantu pergi ke vihara untuk menerima persembahan.
Sehingga, tidak muncul di tempat saya.
Sedangkan, vihara Timur di Seattle tidak banyak, sehingga semua hantu berkumpul di gubuk saya.
Inilah “Karena langka, sesuatu menjadi berharga”.
Saya pernah bertanya pada hantu, “Mengapa kalian tidak ikut saya kembali ke Taiwan?”
Hantu menjawab, “Kami adalah hantu teritori, tidak boleh melewati perbatasan, misalnya, kami adalah hantu teritori di Washington, kami tidak boleh meninggalkan Negara bagian Washington, sedangkan hantu teritori di negara bagian lain, juga tidak dapat menyerbu ke negara bagian Washington.”
Saya bertanya, “Siapa yang mengatur kalian?”
Hantu menjawab, “Dewa perbatasan.”
Saya bertanya, “Apakah ada pengecualian?”
Hantu menjawab, “Tentu saja ada, mesti memiliki surat melewati perbatasan, ibarat visa di dunia manusia.”

Buku ini adalah buku saya yang ke-243, saya tulis di Nanshan Yanshe, Amerika Serikat.
Menulis tentang hantu. Tiga kalimat tidak terlepas dari hantu. Sehingga judul buku “Obrolan Aneh yang Tak Masuk Akal”.
Semoga Anda semua dapat menemukan makna dalam yang tersembunyi, maka Anda adalah orang yang paling beruntung!

Tidak ada komentar: