Melihat Rumah Angker Hantu Gantung Diri

Upasaka Ruoru sekeluarga mau beli rumah, agen mencarikan sebuah ruko, Upasaka Ruoru mengundang saya untuk melihat bersama-sama.
Upasaka Ruoru sekeluarga, sangat suka, karena terang dan bersih, strukturnya sangat baik, di dekatnya ada sekolah, mal, kehidupan sangat baik, geomansi juga sangat baik, merupakan rumah yang lumayan.
Namun, saya berkata, “Sebaiknya jangan!”
Upasaka Ruoru bertanya, “Mengapa?”
Saya berkata, “Lebih baik jangan!”
Upasaka Ruoru tidak berdaya, berkata, “Kalau begitu, kontrak dulu! Setelah ditempati terasa lumayan baru beli!”
*
Ruoru sekeluarga pindah dan menetap di dalamnya. Baru satu bulan, banyak yang tidak lancar.
Bayi menangis tanpa henti pada malam hari.
Anggota keluarga demam, satu demi satu.
Putri berpenyakit kulit.
Suami istri insomnia.
Istri jatuh dari tangga, patah tulang, duduk di kursi roda.
Upasaka Ruoru sangat terkejut, datang bertanya pada saya, “Mengapa bisa demikian?”
Saya berkata, “Dulu saya pergi melihat rumah, di dapur, terlihat seorang wanita berpakaian putih dan berambut panjang, lidah terjulur dari mulutnya, menatap sekilas pada saya. Wanita berpakaian putih berkata pada saya, jangan ceritakan, saya mengangguk. Ia hanya berkelebat, sembunyi di bawah api dapur dan menghilang.”
Ruoru terkejut sekali, “Hantu gantung diri?”
Saya menjawab, “Benar.”
Upasaka Ruoru berkata, “Saya batalkan kontrak dan cari rumah lain lagi!”
*
Malamnya, hantu gantung diri mencari saya.
Menjulurkan lidahnya hingga ke dada.
Sambil menarik lidahnya, saya berkata, “Kebetulan masak sup lidah manusia!”
Hantu gantung diri wanita mengubah diri menjadi tujuh lubang berdarah, ingin menakuti saya.
Saya tertawa terbahak, “Mengubah wajah seperti ini sudah banyak saya temui, saya pukul Anda dengan Mudra 5 Petir, cepat berubah menjadi wajah asli.”
Ia mengubah menjadi wajah asli, cukup cantik rupanya.
Ia bertanya, “Anda sudah janji pada saya tidak akan menceritakan pada orang lain.”
Saya menjawab, “Anda mengganggu murid saya, saya memangnya tidak boleh cerita?”
Ia menjawab, “Kelak ke mana saya pergi?”
Saya menjawab, “Ikutlah saya belajar Buddhadharma! Saya adopsi Anda!”
“Anda tidak takut?”
“Bukan manusia kalau saya takut Anda! Hahaha!”
*
Upasaka Ruoru sekeluarga pindah menetap di tempat lain, belakangan ia mencari tahu di mana-mana.
Tetangga baru membocorkan, “Saat rumah itu baru selesai dibangun, tinggallah sepasang suami istri yang baru menikah, entah karena apa, keduanya bertengkar, istri yang muda dan cantik itu, tak di sangka gantung diri di dapur.”
Upasaka Ruoru memberitahu saya, “Benar-benar ada kejadian demikian.”
Saya beritahu Upasaka Ruoru, “Sekarang Anda boleh beli, saya jamin segalanya aman dan selamat!”
Upasaka Ruoru berkata, “Tidak berani lagi! Mahaguru Lu, Anda bercanda lagi.”

Tidak ada komentar: