Kunjungan Dewa Cang Rinpoche

Rabu, 18 April 2012, pukul 3 sore, salah satu dari empat Saichi utama di Labrang Monastery di Gansu, China, Dewa Cang Rinpoche datang ke Taiwan Lei Tsang Temple. Dewa Cang Rinpoche ini adalah Rinpoche agung ke-8.

Nama lengkapnya Dewa Cang. Jamyang Thubten Gyatso, lahir pada bulan Maret 1944, orang Zoige, Sichuan, Suku Tibet. Ditahtahkan di Labrang Monastery pada tahun 1949. Lulusan Northwest University for Nationalities Pendidikan Guru Bahasa Han Profesional.

Pengalaman Dewa Cang Rinpoche:

Wakil Presiden Asosiasi Buddhis Provinsi Gansu.
Wakil Ketua Gannan Tibetan Autonomous Prefecture People's Congress Standing Committee.
Wakil Ketua People's Political Consultative Conference Provinsi Gansu.
Perwakilan Agung National People's Congress Periode ke-8 dan ke-9.
People's Political Consultative Conference Periode ke-10 dan ke-11.
September 2006, di Gaigutan, Luqu, Provinsi Gansu, menyelenggarakan "Abhiseka Agung Kalacakra".
Dan lain sebagainya.

Dewa Cang Rinpoche dan banyak pemimpin, mengunjungi Taiwan Lei Tsang Temple, serta bertemu dengan Mahaguru Lu.

Lebih dulu saling memberikan khata.
Kemudian saling memberikan cenderamata.
Mengunjungi Lei Tsang Temple.
Berbincang-bincang di lantai 6 Lei Tsang Temple.
Perjamuan malam di gedung Shining Building Business Co., Ltd. di jalan Xiangshang. Kami saling berbincang-bincang dengan penuh sukacita.

Dewa Cang Rinpoche bisa berbahasa Mandarin, namun, ada sedikit logat desa, jika tidak diperhatikan dengan seksama, sulit sekali dimengerti.

Ia memperkenalkan 5 sekolah tinggi di Labrang Monastery, salah satunya Sekolah Tinggi Hevajra, dan lain-lain.

Saya tahu, Gongtang Tsang Rinpoche juga di Labrang Monastery, saya menguraikan jodoh karma saya dengan Gongtang Tsang Rinpoche.

Ia membelalakkan mata dan berkata, "Gongtang Tsang Rinpoche adalah guru saya."

Saya berkata, "Gongtang Tsang Rinpoche pernah menemani Panchan ke-10 kembali ke "Trashilhünpo Monastery".

Dewa Cang Rinpoche berkata, "Kali itu, saya juga ikut."

Saya memperkenalkan silsilah saya, "Kagyupa -- Gyalwa Karmapa ke-16. Sakyapa -- Dezhung Rinpoche. Nyingmapa -- Bhiksu Liaoming. Gelugpa -- Kanjurwa Rinpoche, Thubten Nima, Thubten Dali, Thubten Dhargye."

"Saya ditahtakan di Karma Lokshey Ling, Nepal."

Dewa Cang Rinpoche berdecak kagum begitu mendengarnya.

Dewa Cang Rinpoche menceritakan pada saya sebuah cerita lucu:

Ada seorang Zoige, Sichuan, datang ke Kota Beijing, ia pertama kali ke Beijing, merasa takjub, lalu berjalan ke sebuah toko sepatu, meloncat-loncat dan membeli sepasang sepatu kulit Beijing.

Memamerkan kepada penduduk desa Zoige.

Kemudian, ketika sedang dipamerkan, ada seseorang menemukan bahwa sepatu Beijing itu ternyata buatan Zoige.

Hahaha!

Saya berkata, "Pusaka keluarga, tidak perlu dicari di luar."

Dewa Cang Rinpoche berkata, "Benar. Benar."

Saya beritahu Dewa Cang Rinpoche, saya mengenal "Vbrog-mi-byams-pa-blo-gros", mengenal "Khro-m-tshe-mam". Kami bersama-sama mengadakan upacara.

Dewa Cang Rinpoche berkata, "Satu adalah Dekan Tibetan Buddhist Institute, satu lagi adalah dekan Institut Pengobatan, sungguh luar biasa!"

Hari itu, tidak bicara tentang pembebasan.
Hari itu, juga tidak ada obrolan muskil.

Pertemuan dan perpisahan ibarat awan, pertemuan dan perpisahan ibarat kabut, demikianlah demikianlah

Tidak ada komentar: