Tidak Untung Maupun Rugi

Dulu sekali, saya sudah ada persepsi demikian:

Saya akan mengumpulkan semua "piagam", "medali", "penghargaan" yang saya peroleh dalam hidup saya, lalu bakar menjadi abu.

Saya akan mengumpulkan semua buku yang saya tulis dalam hidup saya, baik syair, prosa, novel, esai, catatan perjalanan......lalu dibakar menjadi abu.

Jika memungkinkan--

Saya ingin sekali melepaskan "mahkota Dharmaraja", "jubah Dharmaraja", "kostum Dharmaraja" saya, kemudian melepaskan pakaian dalam dan celana dalam, dengan bokong telanjang, turun dari "Dharmarajasana" dalam keadaan telanjang, berlari mengelilingi Vihara Ling Shen Ching Tze.

Berlari sampai kehabisan tenaga!

Kemudian mati!

Mengapa saya punya pikiran demikian?

Karena saya tahu, Sheng-yen Lu yang lahir di "Sungai Niu Chou", walaupun seumur hidup "tekun".

Hasil paling akhir adalah "tidak dapat apa-apa"!

Karena saya tahu, Sheng-yen Lu yang lahir di "Sungai Niu Chou", walaupun mempunyai rumah mewah dan mobil terkenal.

Hasil paling akhir adalah "tidak memiliki apa-apa"!

Karena saya tahu, Sheng-yen Lu yang lahir di "Sungai Niu Chou", semua nafsu, semua cinta, semua perasaan, semua benci.

Hasil paling akhir adalah "berubah menjadi abu"!

Karena saya tahu, Sheng-yen Lu yang lahir di "Sungai Niu Chou", walaupun tersiar kabar bahwa ia memiliki "ketekunan", "reputasi" dan lain-lain.

Hasil paling akhir adalah "kosong, kosong, dan kosong".

Mengapa?

Sang Buddha berkata, "Lahir, menetap, berubah, musnah."

Sang Buddha berkata, "Terbentuk, menetap, rusak, kosong."

Justru karena lahir, menetap, berubah, musnah, terbentuk, menetap, rusak, kosong. Saya mencapai: "Tiada wujud diri sendiri, tiada wujud orang lain, tiada wujud insan, tiada wujud kehidupan."

Saya mencapai: "Tidak untung maupun rugi"!

Saya mencapai: "Tidak dapat apa-apa"!

*

Karena ini juga, saya melihat dunia bagaikan "tidak ada apa-apa".

Benda benda benda benda benda justru tiada tiada tiada tiada tiada.

Adakah putra dan putri?

Setelah beberapa generasi kemudian tidak ada lagi.

Adakah kerukunan?

Hi hi ha ha

Kerisauan vasa-bhumi?

Biarkan saja.

Kama-chanda (cinta nafsu), rupa-chanda (cinta rupa), bhava-priya (cinta memiliki)?

Apalagi itu, biarkan saja.

Ada yang mengatakan bahwa kebenaran dari Y.M. Konghucu, kebenaran dari Y.M. Socrates, doktrin ajaran Sang Buddha, doktrin ajaran Kristen, doktrin ajaran Katolik, doktrin ajaran Mohammad, bukankah seharusnya ada?

Saya menjawab, "Sesaat."

Jika "dunia manusia" atau "bumi" ini suatu hari mengalami proses "terbentuk, menetap, rusak, dan kosong", "lahir, menetap, berubah, dan musnah", numpang tanya:

"Di mana?"

*

Sinar mentari, udara, air, juga akan lenyap!

Tiga bencana besar, kerak bumi retak menjadi pecahan kecil, api bumi membakar ke atas, air menghanyutkan daratan luas, angin meniup bumi ke tempat yang lebih dalam dari alam semesta.

Hari ini ada fajar, besok tidak ada fajar.

Istana dewa di tengah angkasa juga telah tandus, karena tidak ada orang yang naik ke sana, neraka juga kosong, sehampar kekacauan.

Apa yang dapat Anda bawa?

Bajak, buku, palu kayu, buku catatan ........

Tidak ada yang disebut kegembiraan, juga tidak ada yang disebut tangis, tidak ada terhormat, tidak ada hina, tidak ada tempat, bahkan "waktu" yang kalian bayangkan pun tidak ada.

Ini adalah "tidak untung juga tidak rugi'!

Tidak ada komentar: