Namaskara Terakhir

Dalam hidup ini, saya bernamaskara pada guru-guru saya.

Dalam hidup ini, saya bernamaskara pada orang tua saya.

Dalam hidup ini, saya bernamaskara pada siswa-siswi saya.

Terakhir, saya bernamaskara pada diri saya sendiri. Mengapa? Karena saya yakin seyakin-yakinnya pada diri saya sendiri, saya memahami diri saya sendiri, memahami para insan, justru karena memahami sebenar-benarnya, saya baru bernamaskara pada diri saya sendiri.

Saya telah menekuni dan mempelajari "pintu Dharma tiada batas", saya mengandalkan "percaya diri", awalnya "keyakinan".

1. Saya adalah "Padmakumara", benar-benar tidak diragukan lagi.

2. Selama berkalpa-kalpa yang tak terhingga, saya mengorbankan diri menyelamatkan dan menyeberangkan para insan.

3. Saya tekun dan tidak malas.

4. Hati saya polos tanpa pikiran yang bercabang, sehingga kebijaksanaan timbul dengan sendirinya.

5. Lahir dan batin leluasa, memancarkan cahaya yang luar biasa.

6. Memahami diri sendiri sepenuhnya dan tidak akan kehilangan keyakinan.

7. Saya bernapas lewat lubang hidung yang sama dengan sepuluh penjuru Tathagata.

8. Saya tidak pernah berhenti melatih diri dan melimpahkan jasanya pada alam Dharma.

9. Saya berdiam dalam terang yang bersih.

10. Saya menyadarkan dan membimbing para insan sehingga segalanya sempurna sesuai kehendak.

Sepuluh poin di atas adalah "percaya diri" saya, alasan sebenarnya mengapa saya bernamaskara pada diri saya sendiri.

*

Justru karena saya "percaya diri", saya baru mengajari Anda untuk "percaya diri". Bersarana yang sesungguhnya adalah "bersarana pada diri sendiri", pencerahan yang sesungguhnya adalah "mencerahi diri sendiri".

Sesungguhnya, semua insan memiliki Buddhata, terus terang saya katakan pada Anda semua, Anda semua tidak dibatasi oleh kerangka tubuh Anda sendiri, juga tidak dibatasi oleh suatu negara tertentu, atau suatu rumah tangga tertentu.

Anda belum tentu merupakan bagian dari ladang dan tanah lapang, juga belum tentu merupakan bagian dari gunung atau samudera, belum tentu selamanya berada dalam terang, atau selamanya berada dalam kegelapan, setiap dari kita bebas leluasa.

Atau boleh dikatakan demikian, kita semua sederajat, sebesar apapun kekuasaan atau uang Anda, sehina apapun Anda ibarat budak atau semut, namun kalian harus "percaya diri", semuanya sederajat.

Kata-kata saya mungkin kedengaran agak membingungkan.

Namun, kita harus mengerti --

Dunia ini memang sehampar kekacauan.

Segumpal kabut.

Merupakan teka-teki besar.

Agama Buddha kerap menyebutkan tentang "kebingungan pandangan", "kebingungan perenungan", "kebingungan duniawi", "kebingungan kebodohan", orang telah menghancurkan kebingungan-kebingungan ini tidak banyak.

Dulu, saya juga kebingungan, namun, saya benar-benar telah menghancurkannya, saya memperoleh "Samata-jnana" (kebijaksanaan persamaan) dan "Adarsa-jnana" (kebijaksanaan cermin bundar).

Orang lain itu lemah dan kebingungan.

Sementara saya itu teguh dan memahami.

Jadi, "kepercayaan diri" saya adalah penopang Anda semua, kekuatan "jati diri" yang saya miliki, juga dapat membuat Anda semua memperoleh "kepercayaan diri".

*

"Alam Suci Mahapadminiloka" yang saya bangun adalah kota keyakinan saya, juga kota kalian.

Saya bernamaskara pada alam suci ini, kalian juga wajib bernamaskara pada alam suci ini, alam suci ini adalah keyakinan saya, juga keyakinan Anda semua. Jika kalian percaya pada "kepercayaan diri" saya, kalian ikut dengan saya, saya tidak akan membuat kalian kecewa, karena itu bukan hanya sebuah mimpi, sebuah kenangan.

Saya dengan "percaya diri" berkata pada kalian, saya sungguh adalah seorang yang "berpenglihatan tajam", saya melihatnya. Saat ini kalian memang tidak dapat melihat atau mendengar, namun, suatu hari, kalian akan melihat dan mendengar.

Mohon kalian jangan bersedih dengan mengatakan kalian buta.

Mohon kalian jangan bersedih dengan mengatakan kalian tuli.

Suatu hari, kalian akan mengerti, diam-diam sudah ditakdirkan, kelak akan ada seorang yang "percaya diri" membimbing kalian, membuat kalian menjadi "orang yang berpenglihatan tajam", kalian juga akan "percaya diri".

Siapa yang tidak memuji keindahan teratai?

Semua orang adalah Padmakumara.

Anda semua tiba di alam suci teratai.

Anda semua harus bersabar, saya telah menunjukkan arah, bila Anda semua menjalankan Saddharma, Anda semua dapat naik ke bahtera Dharma untuk mencapai pantai seberang.

Tidak ada komentar: