Jangan Mengobrol

Ketika saya menetap di vihara Jepang, saya melakukan meditasi berjalan dan mengelilingi vihara. Saya berjalan di atas jalan berkerikil dan berpasir, mulut saya komat-kamit menyebutkan nama Buddha dan menjapa mantra.

Di depan tampak seorang bhiksu Jepang menghampiri, ia membungkuk pada saya sebagai tanda memberi salam, saya juga membungkuk padanya, ia melanjutkan perjalanannya sambil menunduk, saya juga melanjutkan perjalanan saya sambil menunduk, kami jarang mengobrol.

Saya pernah mengatakan bahwa mengobrol itu tidak baik, mengapa tidak baik? Karena yang keluar dari mulut adalah "gosip", di dunia ini di mana-mana ada "gosip", mulutlah yang menyebabkan semua ini. Buka surat kabar, semua isi surat kabar adalah gosip. Buka majalah, semua adalah gosip. Buka televisi, juga gosip. Mengobrol, semua adalah gosip antar sesama.

Pada zaman dulu, Shen Zhi-yue berkata, "Di mana ada manusia, di situ ada gosip."

Pembagian tingkatan peraturan atau Sila yang ditetapkan oleh Buddha Sakyamuni adalah sebagai berikut:
Bhiksu boleh menunjukkan kesalahan dari tujuh kelompok umat Buddha.
Bhiksuni selain bhiksu, boleh menunjukkan kesalahan dari enam kelompok umat Buddha.
Bhiksu atau bhiksuni boleh menunjukkan kesalahan perumahtangga.
Perumahtangga tidak boleh menunjukkan kesalahan bhiksu atau bhiksuni.

Peraturan ini ditetapkan oleh Buddha Sakyamuni, merupakan peraturan Sangha, namun, orang zaman sekarang dari awal telah mengabaikan peraturan yang ditetapkan oleh Sang Buddha, untuk menunjukkan kesalahan juga harus melalui prosedur yang telah ditentukan, di dalamnya juga ada prosedur "membuka", "mencegah", "menaati", dan "melanggar".

Sekarang ini sudah sangat sulit memajukan peraturan Sangha zaman Sang Buddha, kini bagaikan sedulang pasir yang berderai (keadaan cerai-berai), harga diri Agama Buddha telah jatuh, siapa yang masih peduli dengan mulut perumahtangga, begitu mendengar berita buruk, tidak peduli benar atau tidak, bhiksu dan bhiksuni dicemarkan, dijatuhkan, dan dijelek-jelekkan.

Lalu, semua orang pun senang.

Saya berharap siswa suci Zhenfo Zong untuk tidak mengobrol, mengobrol itu banyak gosip, lebih baik melakukan meditasi berjalan, menyebutkan nama Buddha dan menjapa mantra, banyak menyebutkan nama Buddha, kurangi mengobrol, supaya tidak melakukan karma ucapan secara tak disengaja.

Tidak ada komentar: