NEGERI SEMUT

Di alam baka saya melihat seorang remaja sedang menangis. Ia mendongakkan kepala. Saya terperanjat melihat dirinya, "Yoyo, kamukah itu?"
Melihat saya di hadapannya, ia berkata, "Saya terlahir di negeri semut."
"Mengapa bisa terlahir di negeri semut?" tanyaku.
"Dosa kecanduan," paparnya.

* * *

Saya menemukan sebuah 'masalah besar' di alam baka. Dunia zaman sekarang, banyak sekali orang yang bereinkarnasi di negeri semut, antara lain:
Orang kulit putih reinkarnasi menjadi semut putih.
Orang kulit merah reinkarnasi menjadi semut merah.
Orang kulit kuning reinkarnasi menjadi semut kuning.
Orang kulit hitam reinkarnasi menjadi semut hitam.
Saya sengaja menemui Raja Yama untuk menanyakan masalah ini.
Raja Yama berkata, "Dunia zaman sekarang, banyak sekali remaja yang kecanduan pada 'game komputer' di warnet. Sekali kecanduan sudah sulit menarik diri, lalu selamanya menjadi orang tak berguna yang menutu diri di dunia maya. Oleh karena jumlah remaja semacam ini sangat banyak, kini terpaksa semuanya reinkarnasi di negeri semut," lanjut Raja Yama, "Ada sebagian muda-mudi yang kecanduan narkoba. Mereka tidak sudi tekun belajar, malah mencari rangsangan dan terjerumus ke dalam perangkap narkoba, akhirnya tak mampu menarik diri. Bagi muda-mudi ini yang tidak melakukan tindak kriminal pencurian, semuanya reinkarnasi di negeri semut."
"Ada pula sebagian orang yang kecanduan pada lotere, judi, atau judi elektronik. Begitu terperangkap pun tak tahu menarik diri. Bagi orang-orang ini yang tidak melakukan tindak kriminal pencurian, semuanya reinkarnasi di negeri semut." Raja Yama menambahkan.
Penjelasan Raja Yama sempat membuat diriku merasa resah.
"Apakah kecanduan juga termasuk dosa?" tanyaku.
"Mereka sia-sia menjadi manusia!" jawab Raja Yama.
"Mengapa reinkarnasi di negeri semut?"
"Agar mereka lebih giat lagi!"

* * *

Saya bertanya pada Raja Yama, "Dulu, ketika seorang Maha-arahat sedang bermeditasi, sekawanan roh semut yang menggabungkan diri dalam wujud manusia, bertanya pada Maha-arahat, "Bagaimana caranya agar semut bisa reinkarnasi menjadi manusia?" Maha-arahat menjawab, "Sulit sekali! Dikuatirkan setelah sekian kalpa yang tak terhitung pun tak dapat kembali menjadi manusia!" Jadi, reinkarnasi menjadi semut itu mudah, dari semut reinkarnasi menjadi manusia itu sulit. Mengapa?"
"Manusia tahu keberadaan negeri semut, semut tidak tahu keberadaan alam manusia. Oleh karena itu, semut sulit kembali menjadi manusia!" ujar Raja Yama.
"Demikian beratkah dosa kecanduan?"
"Walaupun kecanduan bukan merupakan dosa berat, namun, jadi manusia tak berguna dengan pembelengguan jiwa-raga ini akan menyia-nyiakan tubuh manusia sehingga kehilangan kesempatan menjadi manusia. Reinkarnasi di negeri semut sungguh merupakan sanksi agar giat bekerja!"
"Tubuh manusia sulit didapatkan! Tak disangka, kecanduan sekecil ini akan kehilangan tubuh manusia yang sulit didapat kembali!" desahku.
Yoyo, remaja yang tak mampu menarik diri dari kecanduan game komputer, sia-sia!
Waspadailah game komputer, narkoba, dan perjudian!
Sebuah pertanyaanku untuk sidang pembaca:
Adakah perbedaan dan persamaan antara alam manusia dan negeri semut? Pertanyaan ini sangat menarik, silahkan direnungi dan didiskusikan!

Tidak ada komentar: