Ada seorang konglomerat meninggal dunia!
Istri
dan keluarga konglomerat mendengar reputasi saya, datang memohon saya
menyeberangkan almarhum agar terlahir di alam suci Buddhaloka.
Saya melakukan ritual sesuai sadhana Tantra:
Mengundang.
Mempersembahkan.
Bersarana.
Melakukan penyucian.
Mengundang yidam prajna.
Seketika, saya melihat di tengah angkasa terdapat awan berwarna, energi positif, sinar kemujuran, dan turunlah sesosok suciwan.
Kepala bermahkota menembus langit, mutiara bergelantungan.
Menyandang awan berwarna, jubah surgawi berlapis-lapis.
Kedua tangan memegang titah giok.
Duduk di ratnasana naga kembar.
Turun perlahan-lahan, tubuh bardo konglomerat, dijemput dan terlahir di alam surga.
Saya berkata pada istri dan keluarganya, "Suami Anda dijemput oleh Tianshang Shengmu."
Istri menjawab, "Tianshang Shengmu? Mengapa bukan Bodhisattva Avalokitesvara?"
Saya bertanya, apakah Anda memuja Tianshang Shengmu?"
Istri menjawab, "Tidak, rumah saya hanya memuja Bodhisattva Avalokitesvara!"
Saya bertanya, "Apakah suami Anda ada jodoh dengan Tianshang Shengmu?"
Istri menjawab, "Seharusnya tidak ada jodoh apapun."
Istri dan keluarga saling bertatapan, tak terpikir alasan apapun mengapa Tianshang Shengmu yang menjemput.
Kondisi sangat canggung.
Saat itu, anak kedua sang konglomerat berkata, "Ah! Ada!"
Anak
kedua berkata, "Seingat saya, sepuluh tahun yang lalu, ada
penanggungjawab sebuah vihara mengunjungi rumah kami, ia menyarankan
menyumbang pratima yidam utama Tianshang Shengmu. Ayah langsung setuju,
yidam utama didonasi sendiri oleh ayah. Kemudian, vihara telah berdiri,
yidam utama dipuja, penanggung jawab vihara bahkan mengundang kami untuk
sembahyang."
Istri dan keluarga, saat itu baru berkata, "Oh ternyata kejadian seperti itu!"
Teka-teki
telah terjawab, ternyata konglomerat semasa hidup mempersembahkan
Tianshang Shengmu yang paling besar, dipersembahkan untuk disembahyangi
oleh berlaksa-laksa orang, karena jodoh karma ini, ia pun dijemput oleh
Tianshang Shengmu.
Saat itu.
Istri dan keluarga konglomerat, baru pulang dengan senang hati!
Saya berkata:
Penyeberangan
dan penjemputan saya, bukan bohongan. Itu sebabnya, banyak yang memohon
penyeberangan, banyak yang memohon penjemputan, saya tidak berbohong,
semua yang dikatakan tepat.
Di rumah memuja Avalokitesvara, keluarga memohon-Nya.
Mengukir pratima Tianshang Shengmu raksasa, berlaksa orang berdoa pada-Nya.
Alhasil Tianshang Shengmu menjemput, diam-diam ada takdir demikian, Tianshang Shengmu sangat berwibawa dan menakjubkan.
Ada lagi:
Pemilik altar meninggal dunia.
Juga mengundang saya menyeberangkan dan menjemput.
Di
altar dipuja lebih dari seratus pratima, ke atas hingga Sang Buddha, ke
bawah hingga para dewa, jenderal dewa Dharmapala tidak terhingga....
Saya melakukan ritual.
Tak disangka yidam yang menjemput tidak datang, malah pejabat akhirat datang dan membawanya pergi.
Saya sangat terkejut, tidak berani percaya.
Belakangan
dengar-dengar kata orang, pemilik altar menipu kekayaan orang lain
tidak terhingga, juga mencabuli wanita. Aduh! Memprihatikan!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar