Sebelum cucu perempuan saya, Lu Jun lahir di dunia, saya pernah bertemu dengan cucu saya ini di dalam samadhi. Sehingga saya tahu bahwa ia adalah inkarnasi dari bodhisattva bhumi ketujuh.
Bodhisattva bhumi ketujuh adalah Durangama (berjalan jauh), ia bisa mencapai tingkatan ini karena ia terlalu dalam memasuki visi tanpa wujud dalam melatih diri. Karenanya, tidak ada kebuddhaan yang bisa diraih, tak ada insan yang bisa dibebaskan, ia sepenuhnya berhenti di dalam sunyata tanpa wujud, tiada kemajuan maupun kemunduran.
Itu sebabnya, ia baru datang berinkarnasi, sengaja membangkitkan kembali bodhicitta melalui tubuh seorang insan, selanjutnya memasuki bhumi kedelapan, Acara (teguh/kokoh), dengan demikian, ia baru bisa mencapai tahap akhir atau kebuddhaan.
Putra saya, Lu Fo-qi dan menantu saya, Lu Shan-ni (Sunny) meminta saya menentukan tanggal kelahiran Lu Jun. (sebab Lu Jun dilahirkan lewat bedah caesar)
Hasil ramalan saya adalah tanggal 11 September. (911) Kemudian, saya memberitahu putra dan menantu saya bahwa tanggal lahirnya adalah 911.
Mereka berdua sangat terkejut.
Pertama, 911 adalah hari besar di mana menara kembar (World Trade Centre) Amerika Serikat diserang dan dihancurkan oleh teroris dengan pesawat terbang. Tanggal 11 September terlalu menakutkan.
Kedua, 911 adalah nomor telepon darurat Amerika Serikat, warga Amerika menelepon 911 bila bertemu keadaan darurat.
(Nomor telpon darurat Taiwan: 119)
Karenanya, putra saya Lu Fo-qi dan menantu saya Lu Shan-ni menganggap tanggal 11 September tidak cocok.
Mereka meminta saya mencari hari lain.
Mereka tetap menolak melahirkan pada tanggal 11 September.
Saya kehabisan akal, kemudian saya meramal sekali lagi, namun jawabannya tetap 911.
Mereka berdua memberitahu saya bahwa kelahiran boleh ditunda sampai seminggu, sebab perkiraan waktu persalinan masih belum tiba.
Kemudian, mereka berdua memutuskan untuk bedah caesar pada tanggal 16 September.
*
Justru pada tanggal 11 September itulah, perut Lu Shan-ni tiba-tiba mulas, karena ia sudah tidak tahan lagi, pagi-pagi mereka buru-buru ke UGD rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa sebentar lagi anaknya akan lahir.
Kemudian, anaknya pun lahir.
Pada hari itu, tepat tanggal 11 September pagi. Ulang tahun Lu Jun paling mudah diingat. Karena tepat pada tanggal 11 September (911).
*
Justru di sinilah masalahnya, mengapa jawaban yang saya peroleh dari Buddha dan Bodhisattva bisa begitu tepat, tidak meleset sehari pun.
Tanggal 11 September tetap 11 September.
Ramalan saya selalu tepat, tidak pernah meleset, ramalan saya dapat mengetahui segala sesuatu di dunia ini, seluruh kejadian di dunia ini ada di telapak tangan saya, tidak pernah salah.
Mengapa saya bisa mengetahui kejadian di dunia ini? Sebab saya memiliki daya gaib yang luar biasa untuk mengetahui langit, bumi, dan manusia.
Seseorang bertanya, "Mengapa Anda tidak meramalkan seluruh kejadian di dunia ini?"
Saya menjawab, "Tak ada gunanya."
(Coba dipikir-pikir, apa gunanya meramalkan seluruh kejadian dari awal)
Di dalam Sastra Ratnata, Maitreya Bodhisattva bersabda, "Karena langka, suci, luar biasa, teratas, tertinggi, dan tidak banyak, sehingga disebut pusaka langka."
Saya adalah pusaka langka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar