BODHISATTVA TUA ZHAO LU

Zhao Lu, seorang veteran tua yang sudah lama bersarana pada saya.

Zhao Lu bermatapencaharian menjual bakmi di samping jalan.

Suatu kali saya makan bakmi di tempatnya, ia dapat mengenali saya dan berkata:

"Mahaguru, saya adalah siswa Anda, Zhao Lu."

Saya ingat dia, ternyata dia adalah tentara tua di dalam kemiliteran, dia sudah bersarana dan belajar Agama Buddha semasa di kemiliteran, setelah pensiun, ia jual bakmi.

Ia berkata:

"Mahaguru makan bakmi, gratis."

Saya berkata:

"Menyusahkan Anda saja, jangan gratis."

Ia berkata:

"Mahaguru pernah menolong saya, apalah artinya semangkuk bakmi ini, sekalipun Mahaguru setiap hari makan di sini, Mahaguru juga tidak perlu bayar, ini sudah sepantasnya."

"Kapan saya pernah menolong Anda?" tanya saya.

Lalu, Zhao Lu pun menceritakan saya sebuah kejadian unik.

*

Zhao Lu tinggal di dalam lorong kumuh yang terdiri dari sederetan rumah petak yang terbuat dari kayu, tanah, dan batu, bangunan rumahnya sangat kasar.

Dengan kata lain, tembok setiap rumah digunakan bersama. Di dalam ruang yang kecil, disekat lagi menjadi satu ruangan dengan dua kamar, walaupun demikian, itu juga hasil tabungan selama hidup Zhao Lu.

Hampir semua penghuni sederetan rumah itu adalah veteran tua.

Suatu hari, terjadi kebakaran di tetangga barat.

Api cukup besar.

Hampir membakar rumah Zhao Lu, Zhao Lu ketakutan dan memucat, melihat rumah sepanjang hidupnya hampir dilahap si jago merah, semua berubah menjadi hampa.

Ia melontarkan satu kalimat:

"Mahapadmakumara putih, Mahaguru, tolong saya!"

Tiba-tiba dari permukaan tanah berputar seembus angin aneh.

Angin ini dikatakan aneh memang aneh, tiba-tiba berputar, pasir dan bebatuan beterbangan, bahkan manusia pun tidak dapat berdiri tegak.

Angin meniup api. Api pun dihalangi, lalu api dipadamkan. Aneh! Aneh! Angin meniup api, menghambat jalannya api, lalu meniup kencang, api pun padam.

Begitu api padam, angin pun hilang entah ke mana.

Zhao Lu berkata:

"Dalam kejadian ini, bukankah Mahaguru telah menolong saya!"

Saya bertanya:

"Biasanya Anda menekuni sadhana apa?"

Zhao Lu menjawab:

"Setelah saya bersarana, saya hanya baca Sutra Raja Agung, japa mantra hati Mahaguru, biasanya waktu saya tidak banyak, kadang-kadang menyebutkan nama Buddha, memohon terlahir di alam suci. Namun, saya sangat berkonsentrasi baik menyebutkan nama Buddha, menjapa mantra, maupun membaca Sutra."

Saya berkata:

"Benar! Bila Anda berkonsentrasi, Anda pasti akan mengalami kontak batin."

Zhao Lu berkata:

"Terimakasih, Mahaguru!"

Saya menjawab:

"Anda tidak perlu berterimakasih pada saya, berterimakasihlah pada Amitabha Buddha dan Avalokitesvara Bodhisattva!"

*

Avalokitesvara Bodhisattva mempunyai sebuah gatha:

Cahaya bersih tanpa noda.

Dapat menaklukkan musibah angin dan api.

Mentari kebijaksanaan menghancurkan semua kegelapan.

Cahaya terang memancari dunia.

Saya berkata:

Di dalam sadhana Tantra saya, ada cinta kasih, simpati, belas kasih, baik hati, hati mahakaruna. Dapat membebaskan para insan dari dukha, Anda harus yakin dan menerapkannya!

Tidak ada komentar: