Bagaimana dengan Luapan Birahi?

Seseorang bertanya, "Konsep seks masa kini sudah berkembang, menyebabkan banyak orang mengalami luapan birahi, bagaimana sebaiknya ini?"

Saya menjawab:

Ada sebuah cerita lucu: apa hubungan antara gigi rusak, lobak busuk, dan hamil?

Banyak orang berpikir lama dan tak menemukan jawabannya, jawaban terakhir adalah gara-gara "ulat".

Naluri umat manusia untuk berkembangbiak berasal dari "hasrat cinta". Sedangkan, benih dari "hasrat cinta" adalah "ulat". Ayah adalah "sel sperma", ibu adalah "sel telur", kedua "ulat" ini saling menyatu, maka lahirlah hewan dan umat manusia. Tidak hanya hewan, tumbuhan pun demikian.

Mengapa bisa timbul "hasrat cinta" antara laki-laki dan perempuan? Sebabnya seharusnya sangat sederhana, manusia terlahir dari "ulat" yang merupakan benih dari "hasrat cinta". Manusia memiliki "hasrat cinta" itu sangat normal.

"Hasrat cinta" ini tidak dapat ditahan, bawaan lahir dan alami, sudah ada sejak lahir, saya sebut sebagai "hasrat kehidupan".

*

Di dalam Alkitab Kristen, ada sebuah kisah:

Sepasang laki-laki dan perempuan ketahuan "berzinah". Mereka harus dilempari massa dengan batu sampai mati. Yesus muncul, Yesus berkata, "Kalian yang merasa diri dan hati kalian tidak berdosa, silahkan lempar mereka berdua dengan batu." Alhasil, massa berangsur-angsur bubar. Pasangan laki-laki dan perempuan ini diselamatkan oleh Yesus!

Apa artinya ini? Kejadian demikian, banyak orang "diam-diam" melakukannya, hanya boleh dilakukan, tidak boleh diceritakan.

Dunia ini, tidak hanya sekarang, dari dulu sampai sekarang, "luapan birahi" ada di mana-mana. Hanya saja media sekarang sudah canggih. "Selebriti" sering diberitakan, sehingga fenomena "luapan birahi" diketahui umum, sepertinya "luapan birahi" ada di mana-mana.

"Kejadian semacam ini, bagaimana?"

Saya pernah bertanya pada seorang senior, senior berkata, "Kendalikan diri!"

Di dalam Sila Agama Buddha, ada 5 Sila: jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berzinah, jangan berdusta, dan jangan mabuk-mabukan.

Berzinah berada dalam urutan ketiga, merupakan sila berat.

Saya pribadi merasa, banyak laki-laki dan perempuan menjunjung 4 benda ini di kepala masing-masing, yaitu: logika, moral, sila, dan hukum. Ada sebagian orang bisa menaatinya, namun, tetap ada orang yang keluar jalur.

Agama Buddha Tantra, ada Sutra Anuttara Tantra Yoga yang membimbing sadhaka tingkat tinggi cara menekuni Sadhana Yabyum.

Ada yang setuju dan ada pula yang menentang.

Sepengetahuan saya, di dalam Sutra Anuttara Tantra Yoga, melatih prana, membuka nadi, bindu turun-naik, terakhir adalah penekunan "mahasukha", "terang", "sunyata", dan mencapai "Buddhata" final.

Ajaran Eksoterik adalah metode "membendung".
Ajaran Esoterik adalah metode "menyalurkan".

"Hasrat cinta" adalah luapan air bah, Anda harus menggunakan metode membendung atau metode menyalurkan?

Ada yang mengira Sutra Anuttara Tantra Yoga adalah kelanjutan dari Aliran Saktam India, merupakan dharma sesat, dharma asusila, ajaran sesat.

Namun, Sutra Pencerahan Sempurna mengatakan, "Nafsu, amarah, dan kebodohan adalah Buddhadharma!" Sutra Vimalakirti mengatakan, "Nafsu, amarah, dan kebodohan adalah Buddhadharma!"

Bagaimana menjelaskannya pula?

Masyarakat zaman sekarang, "luapan birahi" ada di mana-mana, ibarat ikan mengarungi sungai, mengendalikan hasrat cinta dengan sifat manusia, sungguh sangat sulit!

Menggunakan Sadhana Yabyum Tantra, metode penekunan yang sangat dalam dan sulit dimengerti ini pun tidak gampang, malah lebih sulit lagi!

Siswa mulia, bagaimana menurutmu?

Tidak ada komentar: