Pembagian Acarya
A-she-li adalah Acarya, atau Dharmacarya.
Nagabodhi mengatakan :
“Buddha bersabda, dalam Vajrayana terdapat dua jenis Acarya, yang pertama menitikberatkan penjapaan mantra, yang kedua berdiam dalam dhyana.”
Yang pertama adalah Acarya yang berada pada tahap pembangkitan, penjapaan mantra.
Berikutnya adalah seorang Acarya yang berada pada tahap Paripurna, berdiam dalam samadhi.
Yang pertama atau Acarya yang menitikberatkan pada penjapaan mantra lebih banyak dijumpai, contohnya :
“ Seorang yogi penjapa mantra, gemar menekuni Deva-pratima, memperoleh samskara-laksana, melukis dan mewarnai mandala, sadhaka berdiam dalam mantra tantra, memiliki aktivitas Advayajnana, dengan tubuh bagai ilusi menggambar mandala bagai ilusi.”
Juga seperti yang dikatakan dalam Vajramala Sutra :
“Berbagai karman seperti santika dan lain sebagainya, memahami tata ritual mantra yoga, maka Guru seperti ini patut dipuji. Mempraktekkan dana dan bersemayam dalam kemurnian sila, memiliki kesabaran dan ketekunan unggul, siang dan malam tekun bersadhana, memiliki keahlian baik dan penuh kebijaksanaan, mempunyai berbagai kualitas sebagai Guru, inilah yang dinamakan sebagai Acarya, di dalam batinya di penuhi kasih dan kebijaksanaan mendalam, secara eksternal menjalankan laku sravaka, seorang pengajar yang demikian tekun membimbing segenap siswa, ketahuilah bahwa ia adalah seorang Mahaguru.”
Acarya yang berada dalam tahap Paripurna dan berdiam dalam samadhi sudah pasti mempunyai semua kualitas Acarya tahap pembangkitan, bahkan juga memiliki kualitas yang lebih tinggi, Acarya semacam ini sangat langka.
Menurut saya, jaman sekarang sungguh terlampau sukar untuk menemukan seorang Acarya sejati atau Acarya yang berada pada Tahap Paripurna berdiam dalam samadhi, sungguh sangat sukar.
Dalam Sastra Pelaksanaan Paramarthasatya ada dikatakan :
Di dunia yang keruh oleh panca-skandha ini terdapat aneka ragam guru.
Namun sangat sukar untuk memperoleh Guru yang sepenuhnya tidak memiliki kekurangan.
Amatilah dengan baik dan temukanlah Guru yang memiliki kualitas agung.
Seorang siswa harus mendekatinya.
Paling tidak, seorang Acarya seharusnya :
Telah menghancurkan dosa akar.
Melalui prayoga sutra dan mantra,
Menganugerahkan kebahagiaan lokiya.
Demikianlah seharusnya seorang Guru.
●
Dalam Penjelasan Mahavairocana Sutra dikatakan :
“Apabila terhadap berbagai bagian mandala hingga semua Adinata, mantra dan mudra, berbagai yoga dan siddhi, terhadap semua itu telah memperoleh penembusan dan memperoleh abhiseka transmisi, maka ia dinamakan Acarya.”
Mohon diperhatikan beberapa kata dalam penjelasan sutra tersebut :
“Terhadap semua itu telah memperoleh penembusan.”
Dalam hal ‘Penembusan’ dibagi menjadi empat jenis Acarya :
Acarya.
Mahacarya.
Vajracarya.
Mahavidyadhara Vajracarya.
Menurut saya, Mahavidyadharavajracarya telah sangat sukar dijumpai di dunia ini, inilah Acarya yang berada pada Tahap Paripurna dan berdiam dalam samadhi.
●
Seorang Mahavidyadharavajracarya harus memasuki Mahasunya Samadhi, Paramarthasatyasunya Samadhi, Samadhi Samudera Sifat Vairocana, Mahasukhasunyata Samadhi.
Aku adalah Amitabha Buddha.
Berada di Sukhavatiloka.
Di tengah ksetra penuh kedamaian.
Saya ( Buddha Hidup Lian-sheng Sheng-yen Lu ) merupakan Mahavidyadharavajracarya, merupakan pembuktian kehadiran Satyabuddha, berikut merupakan delapan pembuktian utama :
1. Atribut Paripurna : Buddha Hidup Lian-sheng sejak masa kecil hingga dewasa, mengalami banyak perubahan pada wajahnya, tidak seperti bhiksu pada umumnya, Ia memiliki rupa Raja Cakravartin.
2. Siddhi Sinar Pelangi : Sekujur tubuh Buddha Hidup Lian-sheng memancarkan sinar berbagai warna, terlebih sinar keemasan dari cakra-ajna merupakan yang paling mulia, ini merupakan sinar padma realisasi, merupakan pembuktian prana sekujur tubuh yang berubah menjadi sinar pelangi.
3. Lubang di ubun-ubun : Buddha Hidup Lian-sheng mengerahkan prana memasuki nadi sushumna hingga ke ubun-ubun membuka cakra-usnisa, lubangnya seukuran uang logam, merupakan hasil dari keberhasilan sadhana internal, disebut sebagai Gua Satyabuddha.
4. Membeberkan Asta-aksara ( Delapan Karakter / Ba-zi ) : Dharmaraja Lian-sheng merealisasi Pelangi Panjang Usia, leluasa akan nyawa memiliki berkah kehidupan hingga kalpa tak terhingga, tidak memasuki Parinirvana, tidak gentar terhadap segala serangan ilmu hitam.
5. Siddhi Penyeberangan Arwah : Dharmaraja Lian-sheng tidak mencampakkan para insan di alam bardo, menggunakan metode Penyeberangan Arwah Mahamudra, dapat membuat orang awam mampu melihat kehadiran arwah.
6. Menganugerahi Berkah dan Penanggungan : Buddha Hidup Lian-sheng mampu menganugerahkan berkah kepada para umat yang tulus dan bajik, membebaskan para siswa dari segala penderitaan.
7. Siddhi Maha-jnana : Buddha Hidup Lian-sheng menembusi semua mantra tantra dalam Buddhisme, melampaui Prajna dari Dasabhumi Bodhisattva, sebagai Vajradharamantralokaguhyapati.
8. Mentransmisikan Ratnagarbha : Buddha Hidup Lian-sheng mendalami Tantra Tibet memperoleh transmisi Ratnagarbha dari Guru Padmasambhava, bagaikan Nagarjuna Bodhisattva yang memasuki Istana Naga di dasar samudra untuk mempelajari Dharma yang belum pernah dibabarkan di dunia.
9. Sambhogakaya dan Nirmanakaya di Dua Ksetra : Batin Padmakumara bermanifestasi di dua ksetra ( Ksetra Keruh / fana dan Ksetra-parisuddhi / Negri Buddha ) , menuntun para insan, telah terjadi banyak bukti nyata fenomena manggala sebagai bukti kelahiran di Buddha-ksetra.
10. Tak Tergoyahkan Walau Angin Meniup Dari Delapan Penjuru : Semenjak Buddha Hidup Lian-sheng mendirikan Zhenfo Zong, telah menghadapi berbagai rintangan, gangguan dan bahkan fitnahan, semua dihadapi dengan Hati Buddha penuh kewelasan, tetap tak tergoyahkan, inilah ‘Samyak-smrti tak tergoyahkan, sunyi dalam samadhi.’ Berbagai serangan dan bahkan pembunuhan bagaikan naga menyemburkan api beracun untuk membakar Buddha Hidup. Buddha Hidup Lian-sheng bersemayam dalam Samyak-smrti tak tergoyahkan, melebur dalam Samadhi Sinar Api, keleluasan sesuai kehendak seperti ini sungguh merupakan wujud dari Maha-tejo-bala.
Diterjemahkan Oleh Lianhua Shian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar