Berbicara mengenai Buddha Dharma, saat tiba pada pembahasan ‘Dharma
Tetap’ dan ‘Dharma Tidak Tetap’, ini merupakan persoalan yang sangat
mendalam, tidak dapat dipahami oleh orang yang belum mencapai tingkatan
yang sangat tinggi.
Seperti :
Sarva-dharma bukanlah Dharma.
Sarva-dharma sunya.
Bahkan Dharma juga harus dilepaskan, apalagi yang bukan Dharma.
Ini
merupakan kalimat dalam Vajracchedika Sutra, orang yang tidak memiliki
tingkatan spiritual yang tinggi tidak akan dapat memahami makna di
dalamnya.
Apakah itu ‘Dharma Tetap’ ?
Menurut saya sama
sekali tiada ‘Dharma Tetap’ kecuali Nirvana, sebab Nirvana merupakan
Dharmakaya yang tak berubah. Selain ini, semua Dharma di dunia tidak ada
yang tetap.
Apakah itu ‘Dharma Tidak Tetap’ ?
Sakyamuni
Buddha ‘Dengan satu suara membabarkan Sarva-dharma.’ , ini merupakan
Dharmabala Tathagata yang tak terperikan, para pendengarnya memperoleh
manfaat Dharma sesuai dengan hetupratyaya masing-masing, dengan kata
lain, dari dalam Hinayana dapat memperoleh manfaat Mahayana, dari
pembabaran Mahayana dapat memperoleh manfaat Hinayana.
( Bersama-sama mendengarkan, namun manfaat yang diperoleh berbeda-beda )
Hari ini mengatakan :
“Batin adalah Buddha.”
Besok mengatakan :
“Diluar batin tiada Buddha.”
( Ajaran yang diberikan sesuai dengan penerimanya, merupakan Dharma Tidak Tetap )
Mengapa ‘Tiada Dharma Yang Tetap’ ?
Jawaban
: “Dikarenakan pembawaan para insan tidaklah tetap, ada insan yang
memiliki akar Sravaka, ada insan yang memiliki akar Bodhisattva, ada
insan yang memiliki akar Vajra, bahkan ada insan yang memiliki akar dari
ketiga yana, tiada satu sifat pembawaan yang tetap. Terlebih lagi sifat
tidak tetap dari para insan awam di dunia ini bertumpuk-tumpuk, oleh
karena itulah perlu dituntun dengan menggunakan Dharma Yang Tidak
Tetap.”
●
Seorang Buddha Hidup yang memiliki
pemahaman yang tinggi memiliki Dharmabala Maha-paripurna, pemahaman yang
melampaui, Dharmadesananya luar biasa, bukan Dharmadesana biasa, bukan
pengulasan sutra biasa, melainkan Dharmadesana yang tidak memiliki
batasan tetap, ada kalanya bahkan tiada teori dan sistem.
Menembakkan Buddha Dharma ke empat penjuru.
Yang mendengarnya semua memperoleh daya adhistana.
Omongan tidak masuk akal.
Omongan sembarang.
Ucapan yang tidak beraturan.
Namun tiap-tiap umat memperoleh adhistana.
●
Saya ( Buddha Hidup Lian-sheng, Sheng-yen Lu ) memberitahu Anda semua bahwa sesungguhnya :
Bagaimanapun Buddha Bodhisattva membabarkan Dharma, semua mengandung daya adhistana yang tak terperikan.
Demikian pula dengan Dharmadesana saya. Dharmadesana saya ada :
Ucapan
benar, ucapan yang dibalik, ucapan palsu, ucapan miring, ucapan
lateral, ucapan global, ucapan inti, ucapan horisontal, ucapan vertikal,
ucapan tidak masuk akal, ucapan sembarang, ucapan berlawanan, ucapan
menuruti, ucapan melawan, ucapan sementara dan ucapan nyata.
Ada juga :
“Ucapan
disederhanakan, ucapan petunjuk, ucapan cepat, ucapan lambat, ucapan
datar, ucapan malu-malu, ucapan pengulangan, celotehan, ucapan tidak
enak didengar dan ucapan halus.”
Ada juga :
Pembabaran
melalui bahasa tangan, bahasa kaki, bahasa tubuh, menyembur, mengangguk,
menggelengkan kepala, mengacungkan jari, menjamah kepala, menghela
nafas dan bernafas.
Ada juga :
Pembabaran makna sejati ,
pembabaran makna relatif, pembabaran tanya jawab, pembabaran inisiatif
sendiri, pembabaran menyentuh, pembabaran dengan humor, pembabaran mula,
pembabaran guhya, pembabaran kentara dan pembabaran tersembunyi.
Dan lain sebagainya.
Pembabaran
Buddha Hidup Lian-sheng Sheng-yen Lu, tidak peduli dalam bentuk apapun,
ekspresi apapun, tiada yang tidak mengandung kebenaran, semuanya
menuntun batin insan menuju Buddha, di dalamnya ada kenyataan dan ada
yang tersembunyi, ada yang mendasar ada pula yang merupakan penyesuaian,
jangan menilainya dengan pandangan awam. Singkat kata, bagaimanapun
mengungkapkannya, semua adalah Maha-paripurna.
●
Yang telah dibabarkan adalah Buddha Dharma.
Yang tidak dibabarkan juga adalah Buddha Dharma.
( Satu petunjuk menghasilkan gelegar halilintar )
Saya
adalah satu-satunya Buddha dalam kehidupan saat ini ( Membuat emosi
Buddha yang lainnya ) , saya tenang ( alamiah, leluasa selaras Tathata )
, keleluasaan maha luas ( permainan abhijna ).
Saya memiliki Panca-maha-prajna Buddha.
Selamanya bersemayam dalam Maha-vaipulya-samanta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar