Saya sering menyebutkan tentang surga Tridhatu, antara lain:
Sunya -- Arupadhatu.
Terang -- Rupadhatu.
Sukha -- Karmadhatu.
"Sunya"
ini mengacu pada sunya (surga empat sunya), "terang" mengacu pada
keagungan yang terang, "sukha" mengacu pada kenikmatan tak terhingga.
Untuk mendapatkan sunya, terang, dan sukha ini, mesti melatih diri selangkah demi selangkah.
Seseorang
bertanya pada saya, "Apakah sunya, terang, dan sukha berhubungan dengan
trikaya dari Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya?"
Saya menjawab, "Ada persamaan dan ada perbedaan!"
Demikian penjelasan saya untuk 3 jenis tubuh Buddha:
Dharmakaya
-- ini adalah hakikat semua wujud Dharma. Sebutannya banyak, antara
lain: Tathata, Sunyata, wujud sejati, hati sejati, dan lain-lain. Sangat
sulit dijelaskan.
Oleh karena itu:
Abadi, tidak memikirkan,
tidak lahir, tidak musnah, tidak kotor, tidak bersih, tidak datang,
tidak pergi, tidak sama, tidak beda, tiada selisih, tiada perbedaan,
setara, sejati. Atau sunya tubuh, sunya hati, sunya dharma, sunya sifat.
Kita sering mengatakan Buddha Dharmakaya adalah Vairocana.
(Sunyata ini lebih tinggi daripada surga 4 sunya)
Sambhogakaya
-- merupakan rupakaya sempurna yang disebabkan oleh pahala yang
sempurna, memiliki 32 jenis keagungan, 84 jenis rupa yang baik,
merupakan semacam terang tak terhingga, ilusi yang tiada sifat sejati.
Rocani adalah Buddha Sambhogakaya.
Semua Buddha yang dijelmakan
oleh alam suci Buddhaloka, semua adalah Buddha Sambhogakaya,
Sambhogakaya Buddha Sakyamuni menetap di Akanistha. (Terang Sambhogakaya
Buddha lebih tidak terhingga dibandingkan Rupadhatu)
Nirmanakaya -- merupakan penjelmaan atas welas asih terhadap makhluk 6 alam kehidupan demi menyeberangkan para insan.
Merupakan
hasil penjelmaan di dunia demi "mahamaitri tanpa ikatan jodoh dan
mahakaruna universal", itulah guru bijak yang menyeberangkan para insan.
Dikarenakan
para insan itu dibimbing oleh Buddha Nirmanakaya (Buddha titisan),
sehingga menitis demi memberikan manfaat untuk para insan.
Dunia itu ada, tumimbal lahir itu tidak kosong, sehingga (Buddha titisan) terus-menerus muncul tanpa henti.
Buddha Nirmanakaya mengajari para insan melatih diri.
Wujud Buddha Nirmanakaya berbeda-beda, juga ada di mana-mana.
Buddha Sakyamuni di dunia manusia juga adalah Buddha Nirmanakaya.
Saya berasumsi:
Sunyata -- Dharmakaya.
Terang -- Sambhogakaya.
Sifat pencerahan yang terang -- Nirmanakaya. (Titisan)
Singkat kata:
"Sunya, terang, terang dan sunya".
Sunyata membuktikan Buddha Dharmakaya.
Keagungan yang terang membuktikan Buddha Sambhogakaya.
Sifat pencerahan yang terang membuktikan Buddha Nirmanakaya (Buddha titisan).
Begitu banyak penjelasan, lantas, apa rumus sesungguhnya? Rumus ada pada satu kata, "Melatih".
Ada sebuah lelucon:
Si A berkata, "Akhir-akhir ini, istri saya tergila-gila dengan harmonika, saya sangat suka!"
Si B bertanya, "Mengapa?"
Si A berkata, "Ia setiap hari melatih harmonika, tidak mengoceh lagi pada saya!"
Hahaha!
Saya mengajarkan Anda semua melatih diri, ada manfaatnya:
Setelah
melatih diri, setelah memiliki pencerahan, maka tidak akan timbul
keserakahan, khayalan, kerisauan, kebingungan, bersih tanpa noda. Kata
"melatih" ini adalah titik awal para insan mendapatkan pembebasan, untuk
meninggalkan enam alam tumimbal lahir, hanya satu kata: "melatih".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar