Murai

Saat saya di Zhenfo Miyuan, Seattle, seekor murai setiap hari terbang ke atas kamar tidur saya, berkicau, loncat naik turun, sepertinya senang sekali, semua orang berdecak kagum.

Murai ini berwarna biru safir.
Bermahkota.
Berbulu indah.
Ekornya panjang sekali.
Indah sekali, anggun sekali, bola matanya berputar-putar, sangat manis.
Yang paling aneh, begitu saya kembali ke Seattle, Ia baru muncul, malah berturut-turut 7 hari.
Lebih aneh lagi --
Lama Bizhen di depan pintu Ling Shen Ching Tze Temple, memungut sebuah sajak "Murai".
Saling bersahutan!

Orang-orang berkata, "Murai datang, pasti ada kegembiraan!"

Saya bercanda, "Memangnya saya bhiksu mau menikah lagi!"

Karena di dalam sajak murai tertulis, "Tirai ranjang tergerai simpul hati yang bertaut."

Haha! Sangat mengasyikkan!

Maksud saya adalah, saya telah menikah dengan Amitabha, saya telah menikah dengan Manjushri, saya telah menikah dengan Yamantaka, pengertian "menikah" di sini adalah kontak yoga.

Saya tulis sebuah sajak!

Musim panas tahun ini masih terbilang pagi
Mentari bersinar redup
Hujan gerimis
Kebetulan terbang seekor burung murai
Ia samar-samar seperti langit biru
Menyapu awan mendung di hati
Suka ya suka
Orang-orang jungkir balik
Terbang ke atas atap melompat-lompat
Terbang ke bawah mematuk rumput hijau
Menghela segumpal kabut tipis
Selamanya tidak ada habis-habisnya
Gaga!
Hujan Hujan!
Musim panas di Seattle sama dengan musim dingin di Taiwan, di Taiwan di bawah peluh keringat bak hujan, di Seattle masih mengenakan jaket tebal!
Empat musim di Seattle sangat jelas, ada:
Saatnya bunga pioni bermekaran.
Saatnya pohon hijau tumbuh di padang belantara.
Saatnya daun mapel berubah jadi merah kekuningan.
Saatnya salju musim dingin berguguran.

Kadang-kadang dipikirkan, ini juga merupakan miniatur sepanjang hidup manusia, langit merespon manusia, 4 musim, muda, dewasa, setengah baya, lanjut usia, bukankah demikian? Sendirian datang ke duia, sendirian meninggalkan dunia, lantas apa nilai sejati yang ditinggalkan?

Dipikir-pikir, bagus juga.
Seperti murai itu.
Tiba-tiba datang!
Tiba-tiba pergi!
Hanya meninggalkan keindahan yang cemerlang.

Tidak ada komentar: