Pada malam tanggal 5 Septemper 2011, saya bersama para siswa, berdasarkan rutinitas keseharian, sehabis makan malam. Di Ling Shen Ching Tze Temple, lebih dulu namaskara pada Buddha, kemudian pergi ke halaman depan vihara, melakukan Taijiquan, selanjutnya mengelilingi vihara sambil menyebut nama Buddha. Usai menyebut nama Buddha, di halaman depan melakukan olahraga senam, terakhir jalan-jalan santai.
Sebelum kembali ke "Arama Nanshan", saya mengobrol bersama umat. Ada dua orang siswa menghampiri.
Seorang berkata, "Besok saya kembali ke Inggris, mohon Mahaguru Lu memberkati!"
Saya memberikan pemberkatan.
Seorang lagi berkata, "Besok saya kembali ke Brazil, mohon Mahaguru Lu memberkati!"
Saya memberikan pemberkatan.
Seorang dari Brazil dengan sangat tulus berkata pada saya, "Terima kasih pada Mahaguru Lu yang telah berkali-kali menyelamatkan saya!"
Ia adalah wakil ketua Templo Zen-Ti, Sdri. Mou, ia berkata, ia pernah mengalami beberapa kali hampir kehilangan nyawa, semua diselamatkan oleh Mahaguru.
Batu jantung, Mahaguru Lu muncul, mengulurkan tangan dan mengeluarkannya.
Saya hanya dengar ada "batu empedu" dan "batu ginjal".
Sdri. Mou berkata, "Jantung ada 7 butir batu, Mahaguru Lu memancarkan cahaya memberkati, semua dikeluarkan."
Semua orang terperanjat mendengarnya!
Sdri. Mou melanjutkan, "Mahaguru Lu berkali-kali menampakkan diri, menyelamatkan saya berkali-kali. Bahkan membantu ujian putra saya, membuat putra saya yang tidak tahu harus bagaimana menjawabnya, semua bisa dijawab, ahlasil lolos. Ujian itu sangat sulit, tak disangka putra saya lolos, Mahagurulah yang membantunya di samping."
Sdri. Mou berkata, "Mahaguru Lu bahkan memberikan petunjuk kapan beli saham, tak disangka tepat sekali, benar-benar tepat sekali!"
Ada 3 kesimpulan dari perbincangan dengan Sdri. Mou:
1. Menyelamatkan nyawanya.
2. Membantu putranya dalam ujian.
3. Memberikan petunjuk saham.
Dari semua kejadian ini, Sdri. Mou merasakan Mahaguru muncul di sisinya.
Apa yang terjadi? Titisan di luar tubuh?
Sebenarnya orang yang benar-benar mampu melatih diri, ia tidak akan kesulitan dalam aspek ini!
Sebuah pepatah mengatakan, "Jika hati bisa tenang dan tidak goyah, menjaga hati ini tetap lurus dan tanpa pamrih, seratus tubuh dengan sendirinya menuruti perintah."
Satu pepatah lagi, "Ibarat tempat bintang utara, semua bintang dengan sendirinya memujanya. Peribahasa berkata: Chén jí chù zhèng, yōuyóu rèn xià. Xīn jūn jì duān gǒng shén shì, bǎi jié wàn shén, mòbù sùrán."
Satu pepatah lagi, "Putra langit suci ada di sini, seratus roh pun membantu."
Saat saya melatih diri hingga "memasuki kestabilan yang hening", saat "satu pikiran tidak timbul", saat "satu pikiran tidak kacau", saya berada di pusat "keheningan dan maha-terang".
Semua makhluk halus di dalam, menyembah.
Semua makhluk halus di luar, mendengarkan perintah.
Ketika para siswa mengalami bencana, makhluk halus di luar, mendengar seruan para siswa, keseratus makhluk halus muncul semua, semua membantu para siswa mulia, membebaskan mereka dari penderitaan. Oleh karena itu, ketika saya tidak goyah, ketika meditasi, ketika bermimpi, ketika berjalan, diam, duduk, berbaring, "titisan di luar tubuh" saya memenuhi keempat penjuru!
Jadi dikatakan: para siswa asalkan berseru dengan sepenuh hati, saya langsung datang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar