Mimpi Aneh

Seorang pria, tampak kuyu, memohon petunjuk saya, ia adalah Bapak Xiang-yu Meng.

Bapak Meng berkata, "Beberapa tahun terakhir, setiap malam saya terus-menerus bermimpi aneh, tidak pernah berhenti sehari pun, sehingga, membuat saya terbangun, sekujur badan saya lelah, tidak bersemangat, tidur namun seperti tidak tidur, semakin tidur, semangat semakin menurun, saya sungguh tidak tahan lagi, saya hampir ambruk, mohon Mahaguru Lu, Anda harus tolong nyawa saya, tolong! Tolong!"

Saya bertanya, "Anda mimpi apa?"

Bapak Meng menjawab, "Berkelahi dengan orang lain, mati dipukul; bertarung dengan ular, mati digigit; di medan perang, mati dipanah; dikejar beruang, jatuh ke jurang dan mati; bertarung dengan hantu, mati dijerat hantu; bertemu jalan buntu, mati gantung diri. .... "

Saya berkata, "Saya bantu Anda menjalankan sadhana tubuh pengganti."

Saya menggunakan selembar orang-orangan kertas, di atasnya ditulis nama dan 8 data kelahiran, mengembuskan napas 3 kali, saya minta Xiang-yu Meng membakarnya bersama kertas sembahyang pada Hari Basmi (Chu-ri) di atas jam 1 siang, menghadap utara (7 bintang utara), mimpi buruk pun akan sirna.

Saya berkata, "Sehabis melakukan ritual, mimpi buruk langsung berhenti." Saya melanjutkan, "Mulai malam ini, Anda akan tidur nyenyak sampai langit terang, tidak ada mimpi aneh lagi, kalau bermimpi pun pasti mimpi indah."

Ia gembira sekali.

Tak lama kemudian, Xiang-yu Meng kembali mencari saya, berkata, "Mahaguru Lu, Anda benar-benar orang sakti, tepat sekali, tak disangka mimpi aneh pun hilang semua, ternyata, begitu tidur sampai pagi, mengapa bisa demikian?"

Saya berkata, "Anda kerasukan Dewa Kematian."

Seorang yang kerasukan hawa negatif, sulit sekali dijelaskan, pokoknya kerasukan ya kerasukan.

Kerasukan belum tentu berasal dari luar.

Melainkan timbul dari satu pikiran kita, yang namanya "satu pikiran bergerak", mujur-malang baru timbul dari luar. Mengikuti elemen "logam, kayu, air, api, tanah" dalam tubuh manusia, dengan kata lain, "jantung, hati, limpa, paru-paru, ginjal" semuanya berubah, perubahan demikian, rumit sekali, juga mempengaruhi gelombang otak manusia.

Begitu gelombang otak bermasalah, maka terus-menerus mengalami mimpi buruk tanpa henti, yang namanya "satu pikiran bergerak", prana pun bergerak, prana bergerak, gelombang otak pun bergerak, kerasukan juga disebabkan oleh pikiran sendiri.

Yang kita sadhaka tekuni adalah: "tidak timbul satu pikiran pun".

"Kening hening".

Ini sangat sulit.

Oleh karena itu, kebanyakan manusia berada di dalam "Dharma berkondisi", sedangkan sadhaka harus melatih "Dharma tak berkondisi".

"Dharma tak berkondisi" adalah: "Pikiran timbul namun tidak goyah", "satu hati tidak galau", tidak terbawa oleh "pikiran", dengan kata lain, "Stabil setelah mengerti untuk menghentikan, setelah stabil baru bisa tenang, setelah tenang baru bisa tenteram."

Jika kita tidak mampu "satu hati tidak galau", maka kacau balau!

Saya beritahu Bapak Xiang-yu Meng: Anda terus-menerus bermimpi aneh, karena prana dan nadi kacau-balau, gelombang otak pun demikian, kacau-balau, itulah hawa kematian.

Menggunting orang-orangan kertas, menulis 8 data kelahiran, melambangkan energi vital, prana, dan kesadaran Anda.

Posisi tujuh bintang utara adalah penguasa kematian.

(Mengantarkan hawa kematian ke posisi kematian)

Enam bintang selatan adalah penguasa kehidupan.

Sekali hawa kematian binasa.

Gelombang otak Xiang-yu Meng baru dapat kembali normal. Hari Basmi (Chu-ri) di atas jam 1 siang, justru untuk membasmi hawa kematian.

Saya sejujurnya memberitahu Anda semua, kita bermeditasi, melatih samadhi, bukan untuk melihat manifestasi alam, karena jika bergerak mengikuti manifestasi alam, maka kita akan bingung.

Kita pun mudah sekali "kerasukan mara".

Tidak ada komentar: