Suatu hari, seorang konglomerat datang memberitahu saya.
"Villa rumah saya dibangun lagi sebuah loteng yang dijadikan ruang belajar anak, namun, kejadian aneh terjadi, di meja belajar, buku-buku tersusun rapi, tiba-tiba, buku-buku berterbangan, berserakan di lantai. Jelas-jelas pensil ditaruh di sini, tiba-tiba hilang, malah muncul di tangga. Jelas-jelas jendela tertutup rapat, keesokan harinya terbuka semua. Yang lebih anehnya lagi, kursi berpindah-pindah, gelas kaca pecah satu demi satu, jelas-jelas terdengar di loteng ada orang berjalan, begitu naik dan melihat, apapun tidak ada."
Saya berkata, "Mungkin ada orang jail!"
Konglomerat berkata, "Tidak, tidak, anak saya hanya satu, ia sangat penurut, tidak berbohong. Awalnya, saya juga tidak percaya, terjadi berkali-kali, saya merasa aneh, saya periksa sendiri, saya juga mendengar di atas loteng ada orang, begitu naik ke loteng dan melihat, tidak ada apa-apa. Di bawah loteng, juga mendengar bunyi gemertak, begitu naik ke loteng dan melihat, gelas dan piring berserakan di lantai, sementara anak saya sudah berangkat ke sekolah."
Saya bertanya, "Pernahkah Anda mengundang orang untuk melihat?"
Konglomerat berkata, "Jujur saja, saya mengundang bhiksu memanjatkan Sutra, mengundang Taois mengadakan ritual, menyalakan dupa dan menempel kertas jimat, mengundang paranormal datang melihat, tidak ada yang manjur. Sebaliknya, bhiksu-bhiksu serentak sakit perut; Taois pusing dan pingsan; paranormal begitu pulang, rumah seperti pernah didatangi maling, segala isi peti dan lemari bongkar-bangkir, namun, tidak ada satu pun barang yang hilang. Semua orang mengatakan siluman, namun, tidak bisa dikendalikan!"
Saya berkata, "Kejadian aneh semacam ini, saya mau tak mau harus turun tangan. Sekarang saya ikut Anda pulang!"
Begitu tiba di rumah konglomerat.
Konglomerat ini memiliki taman dalam villa, ada gunung buatan dan gajebo, ada kolam air mancur, paviliun tampak mewah, lingkungan sangat indah.
Saya lebih dulu menutupi "ketiga sinar".
Di dalam villa melirik ke kiri dan ke kanan, saya mengelilingi taman satu putaran, lalu naik lagi ke loteng dan melihat.
Saya berkata, "Bagus sekali, kog! Mana ada siluman?"
Konglomerat berkata, "Mungkin siluman sedang tidur."
Bertepatan kami sedang mengobrol, di luar jendela bertiup masuk setiupan angin, tirai bergerak-gerak. Telinga roh saya mendengar, seorang wanita tua berkata, "Seorang awam, tak disangka berani juga datang mengganggu mimpi indah saya, saya suruh Anda sakit perut sepulang nanti."
Si ibu tua itu juga ada sedikit pelatihan diri, begitu menunjuk perut saya dengan jarinya, seberkas sinar hitam langsung menyerang perut saya.
Saya dari awal telah melakukan Sadhana "Perisai Perlindungan Diri" ala Tantra, sinar hitam itu mengitari saya 3 putaran, lalu hilang.
Si ibu tua mendesah dan berkata, "Orang awam juga berlatih Tantra, saya suruh Anda pingsan di lantai." Ia meniup seberkas hawa di atas kepala saya.
Kali ini, ketiga sinar yang saya tutupi, terpancar, ketiga sinar ini adalah:
"Sinar Buddha."
"Sinar roh."
"Sinar putih."
Si ibu tua menyadari kehebatan saya, lantas sibuk menyingkir keluar, karena jika terpancar oleh ketiga sinar ini, pelatihan dirinya pasti terkikis, melatih diri 100 tahun jadi sia-sia semua.
Saya berkata, "Bu, Anda tidak mudah mendapatkan hawa roh bumi, ditambah melatih diri bertahun-tahun, buat apa membuat keributan di loteng?"
Si ibu tua berkata, "Anak kecil itu duluan mencari gara-gara dengan saya, ia lebih dulu mengencingi saya di taman." Ia melanjutkan, "Sekarang saya tahu siapa Anda, Anda jangan kikis hasil pelatihan diri saya, saya akan tinggalkan tempat ini."
"Jika Anda tidak membuat keributan, saya juga tidak menghiraukan Anda," kata saya.
Si ibu tua itu melayang-layang menuju belakang gunung lewat setiupan angin, tak lama kemudian, sunyi senyap.
Saya berkata pada si konglomerat, "Saya sudah mengusir siluman itu, loteng tidak akan ada masalah lagi."
Si konglomerat berkata, "Saya hanya melihat Mahaguru, komat-kamit, saya tidak melihat apa-apa!"
"Paling bagus tidak melihat, segalanya bersih." Saya terbahak-bahak.
Sejak kunjungan saya, loteng normal sepenuhnya, segala kejadian aneh, sirna, haha!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar