Penyakit Kulit Menahun

Pernah ada seorang bhiksu yang “spesialis baca doa” datang menemui saya. Ia menaikkan ujung celananya untuk memperihatkan kakinya padaku.
Saya tercengang begitu melihat sepasang kakinya yang dipadati oleh bintik-bintik merah, bintik-bintik merah yang sudah meluas itu, Ada yang sudah meradang. Ada yang sudah berlubang, ada yang sedang meneteskan cairan.
Ia berkata,”Gatalnya minta ampun”
“carilah dokter spesialis kulit!” anjurku.
“semuanya sudah ku cari, justru dokter spesialis sudah angkat tangan, sekarang saya hanya mencari Lu Sheng Yen!”ujurnya.
Saya coba menggambarkan tiga lembar Fu untuknya.
Namun, tetap saja tidak berkhasiat.
Saya tidak tahu harus berbuat apa?
Suatu malam ,saya tiba dialam baka, Saya malah melihat bhiksu”Spesialis baca doa”itu di kerumuni oleh ratusan bahkan ribuan setan. Bhiksu itu lari terbirit-birit sambil mendekap kepalanya.
Namun setan-setan itu berubah menjadi kawanan lebah lalu mengincar kaki bhiksu itu menyegatnya dengan beringas.
Bhiksu itu meratap kesakitan.kawasan lebah pun tak berhenti berdengung.
Saya bertanya pada Raja Yama.”Ada apa ini?’
Raja Yama menjawab”Bhiksu itu berprofesi”Spesialis baca doa”.sutra yang dibacakannya untuk ritual penyeberangan itu seperti berdendang, sama sekali tidak serius, tidak sepenuh hati. Semata-mata demi memenuhi panggilan tugas saja.oleh karena itu setan bersatu padu menggangu bhiksu itu dengan berubah menjadi lebah lalu menyengatnya.”
“Tetapi bhiksu itu khan masih hidup di dunia!”
Raja Yama menjawab, “Kendati bhiksu itu masih hidup di dunia, namun manifestasi neraka berupa kawanan lebah yang menyegat kakinya pun sudah cukup menyiksanya. Beberapa tahun terakhir ini sepasang kakinya sangat gatal, diobatipun tak kunjung sembuh. Ia mengalami imsonia, sungguh tersiksa.”
“Bagaimana menolong bhiksu ini?”
“Tak ada cara lain kecuali setiap malam sepenuh hati membacakan 37 kali mantra pelengkap. Ingat makhluk halus itu tak sudi dikelabui, bagi yang melakukan ritual penyeberangan untuk makhluk halus, mesti sepenuh hati. Bila dilakukan dengan sepenuh hati, tidak mungkin tertimpa masalah begini!”
Saya paham dengan maksud Raja Yama.

Belakangan saya memberitahu bhiksu itu bahwa ‘Mantra pelengkap” amat penting,Barangkali saat membacakan doa dalam ritual penyeberangan, ada kalanya kurang serius,atau langkah yang keliru, atau kurang konsen, atau ada hal yang terabaikan.Oleh karena itu, diakhir upacara mesti membacakan”mantra pelengkap untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang di maksud.
Bhiksu itu berkata”saya baca mantra pelengkap ,kok!”
“Saat bacapun tak sepenuh hati”. Papar ku
“Benar-benar, bahkan membaca ‘mantra pelengkap’ pun tidak sepenuh hati” bhiksu itu jadi ketakutan.
Karena yang saya tawari adalah ‘mantra’, saya pun memberi abhiseka kedua mantra ini untuk bhiksu itu. Adapun kedua mantra yang di maksud sebagi berikut:

1. Mantra pelengkap – NA MO HE LA DA NA. DUO LA YE YE, QUE LA QUE LA, JU ZHU JU ZHU, MO LA MO LA, HU LA . HUM.HE HE SU DA NU. PO MO NU. SUO HA.
2. Mnatra pelengkap Paripurna - OM. HU LU HU LU. SHE YE MU QI. SUO HA.


Karena bhiksu itu yakin dan taat pada perkataanku, semenjak itu setiap malam ia sepenuh hati membacakan kedua mantra ini
Sungguh aneh, penyakit kulitnya yang sudah lam tak kunjung sembuh itu, ternyata sembuh tanpa obat.

Melalui tulisan ini saya menghimbau:
Apapun yang kita kerjakan, harus dengan sepenuh hati, jangan remeh.
Makhluk halus tidak boleh ditipu,kalau anda sempat menipu mahkluk halus, dan dikira sudah berhasil suatu hari nanti mahkluk halus tidak akan mengampuni anda.
Coba pikirkan, menipu orang saja tidak diperbolehkan! Apalagi mahkluk halus.

Tidak ada komentar: