Aliran Satya Buddha

Kedua kata ‘Zhen Fo’ ( Satya Buddha ) berasal dari :

Dalam Sukhavati-vyuha-sutra tertulis : ‘Cahaya nan agung bagai Satya Buddha’

Dalam Catatan Lin-ji ( 臨濟錄 ) tertulis : ‘Satya Buddha tiada berwujud, Satya Dharma tiada atribut.’

Juga tertulis :
‘Dharmakaya tanpa atribut merupakan Satya Buddha.’
‘Buddha Sambhogakaya menyebut Buddha Nirmanakaya sebagai Satya Buddha.’

Mengapa aliran yang saya ( Buddha Hidup Lian-sheng Sheng-yen Lu ) dirikan dinamakan ‘Zhenfo Zong’ ( Satya Buddha ) ?

Sebab :
Prajna yang kita pelajari merupakan Anasrava-jnana sejati dari Buddha Bodhisattva, merupakan Satya-jnana.

Moksa yang kita peroleh adalah Nirvana yang merupakan Kebuddhaan mematahkan segala rintangan klesa, yang telah mencapai moksa sejati adalah Tathagata atau Satya Buddha.

Karya tulis yang saya hasilkan menampilkan Kebenaran Sejati, merupakan ‘Pengulasan Kebenaran’
  
Sadhana Tantra Satya Buddha adalah Maha Sadhana Satya Parisuddhi.

Secara eksternal menekuni kemurnian tubuh, ucapan dan pikiran.
Secara internal merupakan Satya Dharma penekunan prana, nadi dan bindu.

Sadhana Tantra Satya Buddha benar-benar mendetail dan luhur, kesejatian yang tak berubah, terdapat Sadhana Tantra sejati, terdapat tujuan yang sejati, Kebuddhaan melalui penjapaan mantra merupakan aliran satya.

  ●

Aliran Satya Buddha menjadikan Tantrayana sebagai poros, mencapai Kebuddhaan melalui penekunan Mantra Dharani.
  
Mandala adalah Ucapan Satya, Dharani, Dhara, Mantra, Vidyadhara, Guhya-vak.

Sedangkan Aliran Satya Buddha adalah :
  
Tantrayana.
Mantrayana.
Phalayana.
Vajrayana.
Vidyadharayana.

Beberapa ‘yana’ telah termaktub dalam sutra :
  
Tantrayana : Mencapai Keberhasilan melalui bhavana tantra, tidak dibabarkan kepada yang bukan merupakan bejana yang tepat.

Mantrayana : Memahami ucapan satya, mencapai pembebasan dari aktivitas duniawi, melalui sila samaya, dilindungi oleh vajra, dinamakan sebagai mantra bhavana.
  
Phalayana : Masuk melalui bagian internal tubuh Sambhogakaya untuk meraih kemurnian atas atribut, oleh karena itu disebut ‘phala’.

Vajrayana : Yang disebut sebagai vajra adalah tak lapuk, tak terpatahkan, oleh karena itu disebut sebagai Vajrayana, merupakan manunggalnya Mantra dan Paramita, Phala-prakrti dan Hetu-prakrti.

Vidyadharayana : Merupakan studi dan aliran bagi para penjapa mantra.
  



Mengapa saya ( Buddha Hidup Lian-sheng , Sheng-yen Lu ) sering menekankan ‘Satya Buddha’ ?
 
Sebab saya mengetahui sumbernya :

Vairocana Tathagata bermanifestasi menjadi Buddha-locani, Bhagavati Buddha-locani bermanifestasi menjadi Padmakumara dan Padmakumara bermanifestasi menjadi Buddha Hidup Lian-sheng Sheng-yen Lu. 

Sumber ini tidak dibabarkan secara mendadak, melainkan telah dituturkan secara rahasia dalam buku spiritual yang awal.
  
Padmakumara merupakan sebutan kolektif dari sepuluh penjuru Dharmadhatu.

Ksetra-parisuddhinya adalah Mahapadminiloka, yang merupakan manifestasi sepasang mata dari Buddha-locani.

Buddha-locani hadir dari Kemurnian Tak Terhingga Istana Dharmadhatu Vairocana Buddha.

Inilah sumber dari Satya Buddha.

  ●

Saya sungguh menyaksikan Buddha-ksetra Mahapadminiloka. ( Tiba secara langsung )

Saya sungguh mendengar Nama Agung Padmakumara. ( Para Buddha bersama melantunkan pujian )

Saya sungguh menerima vyakarana dari Sakyamuni Buddha sebagai :

Padmaprabhasvara Buddha.
Dengan rddhi-pada menjelajahi sepuluh penjuru Dharmadhatu.
Mengetahui semua kehidupan.
Memasuki mimpi para siswa.
  
Bhavana telah merealisasikan : Mengendalikan kelahiran dan kematian diri sendiri, terbebas dari kelsa, leluasa dalam permainan abhijna, Terang Akan Batin dan Menyaksikan Buddhata, Prajna Anasrava, Raja Maha Leluasa.

Inilah Satya Buddha.  

Demikianlah yang dikatakan dalam Saddharmapundarika-sutra :

“Tathagata telah terbebas dari triloka yang bagaikan rumah terbakar ini. Hidup menyepi di kedalaman hutan nan sunyi. Saat ini dalam triloka terdapat diriku, semua makhluk di dalamnya merupakan putraku. Di lokasi ini, banyak yang menderita, hanya aku yang mampu memberikan pertolongan dan perlindungan.”

 Amitayus-sutra :

“Dengan daya pranidhana Hyang Buddha, bagi yang mendengar Nama Nya dan mendambakan terlahir di Buddha-ksetra, maka semua akan terlahir di Sukhavatiloka, hingga merealisasi kondisi tak mundur lagi.”

Daya pranidhana yang saya bangkitkan adalah ‘Menuntun semua makhluk walau tubuh hancur berkeping-keping’. Apabila para insan menekuni Sadhana Tantra Satya Buddha, maka tubuh mereka akan menghasilkan sarira dan bunga sarira. Jiwa Prajna mereka akan terlahir di Buddha-ksetra Mahapadminiloka. Ini sejati adanya dan bukanlah kepalsuan.  

Tidak ada komentar: