Lampiran: Bagaimana Mencegah dan Menyembuhkan Gangguan Roh Luar

Hari ini, kita mendengar Lama Lianye menyampaikan tentang keharmonisan antara teori dan praktek, dengan kata lain, praktek pembinaan diri harus dipadukan dengan teori, ini dulu sudah pernah disampaikan.

Terakhir, ia mengemukakan sebuah pertanyaan, “Jika menyimpang dalam melatih diri, berdiri pada posisi sebagai rekan se-Dharma, bagaimana seharusnya kita membantunya?”

Pertanyaan ini sangat besar, apa penyimpangan yang Anda maksud? Bagaimana penyimpangannya? Sama-sama melatih diri, orang ini menyimpang secara perilaku? Atau batinnya menyimpang? Atau jiwanya menyimpang? Penyimpangan ini beragam. Atau pemikirannya, konsepnya menyimpang? Entah yang mana?

(Jawab: penyimpangan jiwa.)

Biasanya, penyimpangan jiwa ada dua faktor, saya sering mengatakan, pertama, ia tidak dapat tidur dengan normal. Menurut medis, seseorang jika tidak tidur berhari-hari, kira-kira 3 hari, 4 hari, ia tidak dapat tidur, ia pun mengalami penyakit gila. Hanya 3-4 hari saja, ia sudah linglung. Jadi, tidur adalah asupan jiwa, saya pernah katakan.

Selain itu, ada satu hal lagi, biasanya, ada 2 gejala khusus, tanda khusus penderita sakit jiwa, pertama, ia tidak dapat tidur, kedua, ia tidak ada selera makan, pola makan tidak normal. Karena masalah tidur, juga mempengaruhi pola makannya, makan adalah asupan untuk badan.

Kita sadhaka sangat memperhatikan masalah tidur dan pola makan, yaitu tidur Anda harus normal, pola makan harus normal, baru bisa mempertahankan kesehatan badan Anda, Anda tidak ada badan yang sehat, bagaimana melatih diri? Tidur tidak normal, bahkan kebutuhan dasar manusia pun belum dapat Anda penuhi, bagaimana melatih diri? Prinsip yang sangat mudah, Anda bahkan tidak mampu mengatasi masalah tidur Anda, bagaimana Anda melatih diri? Atasi dulu masalah tidur dan pola makan Anda, lebih dulu menjadi manusia normal, yang satu ini sangat penting.

Biasanya, penderita sakit jiwa mengalami gangguan tidur. Selanjutnya? Pola makannya juga tidak normal.

Jadi, biasanya, kita menghadapi orang demikian, pertama, lebih dulu perbaiki tidurnya, biarkan ia dapat tidur dengan normal.

Dulu, saat saya belajar Dharma, Ia mengajari cara membuat jiwa kita dapat tenang, fu tersebut, jiwanya bisa tenang, semacam fu yang bisa membuat memasuki kondisi tidur normal.

Jika ada gangguan lain, harus ditemukan tanda-tanda gangguan lain, agar gangguannya sirna, misalnya ada yang tergolong rintangan karma kehidupan lampau, rintangan karma turun-temurun, gangguan roh luar, kita mesti melakukan simabandhana pada diri sadhana ini, agar roh luar tidak dapat mengganggunya.

Selain itu, masih harus dicari cara untuk menyingkirkan gangguan roh luar (roh dari luar yang mengganggunya), tentu saja, ini sangat merepotkan, namun, tidur itu pertama, biarkan ia tidur dengan normal. Selanjutnya, pola makan, biarkan ia makan dengan normal. Selama raganya bisa kokoh, raganya sendiri bisa kokoh, roh luar tidak dapat mengganggu.

Roh luar dapat mengganggu Anda, karena Anda sendiri sudah tidak stabil lagi, Ia baru mengganggu Anda. Anda sendiri berdiri sangat mantap ibarat vajra, Ia tidak dapat menggangu Anda, asalkan dapat menjauhi Anda, Ia sedang menunggu kesempatan. Begitulah yang saya lihat, di dunia ini, semua yang berwujud dan tidak berwujud, sudah banyak saya temui.

Gangguan dunia roh luar, karena Anda sendiri sudah lebih dulu ambruk, Anda sendiri sudah tidak mantap berdiri, Ia mendorong Anda perlahan saja, Anda sudah jatuh, Ia bisa sembarangan masuk dan mencaplok raga Anda, tentu saja Anda pun menjadi penderita sakit jiwa.

Jika jiwa Anda sendiri sangat kuat, tidur sangat normal, badan sangat kuat, energi Yang sangat kuat, ia sama sekali tidak dapat mengganggu Anda, Anda tidak tergoyahkan.

Oleh karena itu, kita sadhaka tidak boleh melatih diri hingga kondisi raga sangat lemah, sangat mengantuk, energi sangat lemah, linglung, berpikir yang bukan-bukan, otak dan jiwa berubah drastis, saat ini, Ia paling suka dengan Anda, ini masuk, itu keluar, ini masuk, itu keluar, tidak berhenti, setiap hari mengganggu Anda.

Kita olah prana, olah hingga menjadi energi yang sangat kuat, sama sekali tidak takut, apapun tidak takut, disebut Abhaya.

Buddha membentuk Mudra Abhaya, Ia tidak takut apapun, semuanya tidak ada yang ditakutkan, dewa, hantu, sesat, siluman, takut apa? Apa yang ditakutkan? Jadi, diri sendiri ambruk lebih dulu, Anda sendiri berdiri sangat tegak, apapun tidak perlu takut.

Di dalam Tantra ada olah prana, prana tubuh Anda tidak boleh sangat lemah, harus olah prana tubuh Anda sendiri, bahkan membuat prana sendiri dapat melancarkan semua nadi. Karena begitu nadi tersumbat, prana tidak dapat mengalir lancar, tubuhnya akan lemah sekali.

Kita melatih prana, melatih nadi, melatih bindu itu melatih badan kita. Karena raga kita sangat kuat, batin Anda sangat sehat, tidak takut roh luar.

Kedua hal ini diatasi dari kedua aspek, pertama, tidur Anda harus normal, jiwa Anda pun akan normal. Pola makan harus normal, raga Anda akan normal. Jiwa dan raga normal, energi Yang kuat ada, mana takut gangguan roh luar?

Jadi, setiap penderita sakit jiwa yang datang, pasti mengalami gangguan tidur, serratus persen.

Rekan se-Dharma sendiri mengalami gangguan jiwa, menyimpang, atau bagaimana, ia tentu mengalami gangguan tidur, mudah sekali! Bisa dipastikan bahwa ia mengalami gangguan tidur, tidur normal masih bisa demikian? Anda mengalami gangguan tidur, Anda melihat wajahnya, sangat merana, gelap, seluruh tubuh adalah hawa hitam, roh luar sangat suka, ini masuk, itu keluar, ini masuk, itu keluar, mengganggu Anda, prinsip yang sangat mudah.

Pertama, Anda benar-benar mengalami gangguan tidur, usahakan periksakan diri ke dokter, minum obat! Supaya jiwa Anda memulih, setelah itu tolak obat-obatan, kemudian melatih diri lagi perlahan-lahan.

Anda mengalami masalah psikis, cari psikiater, seimbangkan psikis Anda, supaya Anda bisa tidur pada malam hari, bahkan dapat tidur lelap, terang, dan bersih.

Seorang sadhaka harus tidur lelap, bersih, terang, saat ini, Anda di dalam tidur, hawa langit bumi di alam semesta melebur dengan Anda, terang bersama dengan Anda, kondisi bersih menyatu dengan Anda, ini baru benar! Ini barulah melatih diri yang sesungguhnya.

Tadi, Lianye menyampaikan bahwa teori dan praktek harus selaras, inilah keselarasan teori dan praktek. Anda tidur pun tidak bisa, secara teori saya tahu harus bersih, tidak dapat bersih, teori dan praktek tidak selaras. Harus terang, hati tidak terang. Tidur harus lelap, setiap sadhaka harus tidur di dalam terang, tidur sangat nyaman, bersih, lelap, jika tidak mampu, teori dan praktek tidak selaras, apakah ini yang disebut melatih diri?

Ini tentu bukan melatih diri.

Oleh karena itu, jiwanya mengalami penyimpangan, ditangani dari tidurnya, ditangani dari pola makannya, biarkan ia tidur lelap, pola makan normal, kemudian melakukan simabandhana pada tubuhnya, cari cara memanjatkan Sutra, menjapa mantra dilimpahkan jasa pada roh luar.

Milarepa juga pernah bertemu tanda-tanda roh luar, Anda boleh belajar, Ia kadang-kadang memujinya, kadang-kadang memberikan persembahan padanya, akhirnya mengubah diri sendiri menjadi tiada, menganggap roh luar ini sebagai rekan se-Dharma, ia justru membantu Anda, tanda-tanda yang sangat istimewa. Ini tentu sangat dalam, dapat berkomunikasi dengan roh luar, bahkan dapat mengunggulinya, menganggapnya menjadi tiada, ini adalah ilmu yang sangat dalam. Tidak sebatas ilmu. Juga semacam kemampuan yang Anda hasilkan dalam melatih diri, keselarasan teori dan praktek! Di sini ada bermacam-macam cara membantunya, namun, dua hal yang penting, lebih dulu membuatnya tidur dengan nyenyak, kemudian membuat pola makannya normal, ia pun akan perlahan-lahan memulih.

Kemudian, temukan duduk permasalahnnya, apakah faktor psikis yang membuatnya mengalami gangguan tidur, atau fisiknya mengalami masalah sehingga mengalami gangguan tidur.

Ada sebagian orang seperti ini, ketidakseimbangan hormon membuatnya mengalami gangguan tidur, tubuh tiba-tiba dingin, tiba-tiba panas, kadang dingin, kadang panas, kadang-kadang tidak dapat tidur, kadang-kadang pemikirannya tidak dapat dikendalikan, karena terus memikirkan masalah, terus berpikir tidak berhenti, berpikir semalaman, juga tidak dapat membuatnya stop, tekanan itu harus dibuang.

Seperti Mahaguru tidur, tentu saja mudah, RANG seluruh tubuh berada di dalam api, api itu menyala, api RANG, api alam semesta membakar seluruh tubuh saya. YANG berubah menjadi vajra melintang di atas ranjang, ranjang berubah menjadi teratai, teratai adalah ranjang, berubah menjadi sebatang vajra, vajra yang sangat kokoh. KANG, vajra ini melayang, melayang bersama teratai, terbang ke angkasa, masuk ke dalam kesadaran alam semesta berubah menjadi sebuah titik, kemudian berubah menjadi tiada, maka terlelaplah, saya japa 3 aksara, lalu terlelap.

RANG api RANG menyala, membakar diri sendiri. YANG berubah menjadi vajra, melayang ke dalam angkasa alam semesta yang bersih dan terang, berubah menjadi setitik, berubah menjadi tiada, apapun tidak ada lagi, lalu terlelap. Anda masih ada kerisauan pun hilang, masalah yang dipikirkan dalam hati pun hilang, terlelap dalam kondisi tiada masalah dan tiada penyertaan hati, mudah sekali tidur, mana mungkin bisa mengalami gangguan tidur? Justru karena Anda ada masalah dan ada penyertaan hati, ada beban pikiran, ada kerisauan, ada masalah dan ada penyertaan hati, maka tidak bisa terlelap, berbaring dalam kondisi tiada masalah dan tiada penyertaan hati, maka berubah menjadi angkasa dan hilang, mana mungkin bisa mengalami gangguan tidur?

Oleh karena itu, insan justru ada masalah dan ada penyertaan hati, berpikir yang bukan-bukan, isi otak adalah hal-hal yang tidak bersih, harus dikeluarkan dan dicuci, bedah otak itu, semuanya dicuci bersih, semua benda kotor harus dibersihkan. Setelah dicuci bersih, maka menjadi bersih, tiada masalah dan tiada penyertaan hati maka dapat tertidur! Berpikir terlalu banyak juga bisa mengalami gangguan tidur, jadi, sama sekali bertolak belakang dengan melatih diri, diri sendiri berpikir, “Saya mau melatih diri, saya mau melatih diri, saya mau melatih diri.” Anda justru jauh dari melatih diri, makin lama makin jauh. Dari luar, Anda memang melatih diri, namun, sebenarnya sudah jauh dari melatih diri, Anda bahkan kurang layak menjadi seorang manusia normal. Oleh karena itu, memahami teori, praktek pembinaan diri harus dipadukan dengan teori.

Selanjutnya, menyampaikan bagaimana menjadi seorang yang mencapai pencerahan, teori pencerahan, kita semua juga tahu, Anda justru tidak dapat mencapai pencerahan, mengapa, karena sama sekali bertolak belakang.

Dari tidur, pola makannya, biarkan ia mengolah prana tubuh, kemudian simabandhana, memanjatkan Sutra, menjapa mantra, melimpahkan jasa, melakukan berbagai kebajikan, kemudina, kita bersadhana dan melimpahkan jasa padanya.

Om Mani Padme Hum.

Tidak ada komentar: