Apa yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Masalah?

Saya pernah bertemu satu masalah besar, bahkan sangat sulit diatasi, begitu saya ingat masalah ini, ibarat film Life of Pi:

Seekor harimau buas tepat di depan Anda.

Anda takut harimau.

Saya akan dimangsa oleh harimau.

Saya menguatirkan kematian.

Pada saat yang paling kritis, saya hanya teringat pada “doktrin Dharma”, mengorbankan segala yang saya anggap milik saya, jiwa dan raga.

Apapun yang terjadi, biarkan terjadi, karena ini adalah proses yang alami. Oleh karena itu, ada kelahiran maka ada kematian, ada suka maka ada duka, ada kejayaan maka ada kemerostan, ada kuat maka ada lemah....

Hati saya hanya dapat berorientasi pada “doktrin Dharma”.

Sadar bahwa ketakutan sama sekali tidak membantu.

Saya teringat selain Sutra Vajra yang luar biasa, “tiada aku”, “tiada manusia”, “tiada kehidupan”, “tiada insan”.

Saya berdoa pada yidam, “Mahadewi Yaochi! Saya bertemu masalah besar, pada saat-saat yang menentukan, apa yang harus saya lakukan? Mohon petunjuk Anda!”

Mahadewi Yaochi memberikan saya petunjuk dalam bahasa spiritual, “Liansheng! Asalkan Anda memohon pada Marici, kemudian memohon pada ibu Anda, maka beres!”

Sehingga, saya lebih dulu berdoa pada Marici, “Om. Mólì zhī yī. Suōhā.”

Saya berkata, “Marici, Vajra Dahsyat yang mulia, Anda adalah dewa perang. Mohon lindungi saya dari musibah kerajaan; mohon lindungi saya dari musibah pencurian; mohon lindungi saya dari musibah perampokan; mohon lindungi saya dari musibah di jalan; mohon lindungi saya dari musibah kebanjiran dan kebakaran; mohon lindungi saya dari musibah perang; mohon lindungi saya dari makhluk halus; mohon lindungi saya dari musibah keracunan; mohon lindungi saya dari makhluk buas. Segala waktu, segala tempat, semoga senantiasa melindungi saya.”

Setelah menjapa berkali-kali: saya melihat cahaya mentari.

Saya melihat: di tengah cahaya mentari, ada seorang Bodhisattva, seperti wujud dewi, duduk di atas padmasana, sangat agung. Tangan kiri memegang sebuah kipas, tangan kanan menjulur, merentangkan kelima jari membentuk Mudra Pengabul Kehendak.

Marici berkata, “Liansheng, Anda akan melihat kemuliaan Dharma!”

Saya bertanya, “Apa itu kemuliaan Dharma?”

Marici berkata, “Kebijaksanaan Anda, dhyana Anda, adhyatma Anda akan terpancar.”

Marici melanjutkan, “Di tempat yang tidak ada ada tekanan, sama sekali tidak membantu dalam pengembangan pikiran, di dalam krisis, Anda baru mengerti melampaui!”

Marici melanjutkan, “Anda harus....”

Sehingga, saya lakukan dan jalankan petunjuk Marici, boleh dikatakan, benar-benar kekuatan misterius, hati adalah Dharma, Dharma adalah hati, sangat menakjubkan, sangat misterius, saya dilindungi oleh sebuah kekuatan misterius dan terbebaskan dari bahaya.

Saya berterima kasih pada Marici dan ibu saya.

Ada dua dua gatha Yu Ping yang sangat baik:
Brahmacarya angkasa melahirkan Dharma kebenaran.
Hati membuktikan hati lewat memegang dan satu senyuman.
Suara merdu yang tak bersuara memperlihatkan berlaksa fenomena.
Wujud Tathagatagarbha menjelma menjadi pemandangan alam suci.

Lebih lanjut:
Tiada satu insan pun di tengah insan enam alam kehidupan.
Tiada satu Dharma pun di tengah Buddhadharma tak bertepi.
Tiada satu benda pun di tengah angkasa alam semesta.
Tiada satu Buddha pun di tengah lautan terang Tathagata.

Tidak ada komentar: