Mantra Perisai Sitatapatra

Suatu tahun, saya kebetulan transmisi Sadhana Sitatapatra Bhagawati, kami membuat kanopi, di atas ada aksara Sansekerta.

Juga mentransmisikan Mantra Perisai dan Sadhana Penjapaan.

Banyak orang, mempersemayamkan kanopi di rumah, setiap hari menjapa mantra, berharap rumah dijauhkan dari nasib buruk, nasib burung dihadang di luar pintu.

Suatu hari.

Ada sederet rumah terbakar, sederet rumah ini berjumlah 16 unit, api membakar dari utara ke selatan.

Angin membuat api semakin berkobar, Dewa Api dibantu oleh Dewa Angin, lebih dulu menelan delapan unit rumah.

Begitu api sampai rumah kesembilan, malah tidak membakar.

Tiba-tiba dilompati.

Dari rumah kesepuluh mulai membakar, dari rumah kesepuluh hingga rumah keenambelas, menelan lagi 7 unit rumah.

Saat ini, sirene mobil pemadam kebakaran terus berbunyi.

Petugas pemadam kebakaran menyemburkan air.

Namun, api terlalu besar, air tidak dapat memadamkan api, delapan ditambah tujuh, total 75 unit rumah terbakar.

Hanya satu yang masih berdiri tegak.

Tidak terbakar sepenuhnya, begitu api sampai rumah ini, malah dilompati.

Hanya atap dilubangi oleh petugas pemadam kebakaran, mengapa? Karena petugas pemadam kebakaran berkata, "Atap dilubangi untuk persiapan penyemburan air."

Pemilik rumah berkata, "Jangan dilubangi!"

Petugas pemadam kebakaran berkata, "Menurut aturan harus dilubangi."

Namun, setelah dlubangi, malah tidak disembur air.

Karena api melompati, rumah ini sama sekali tidak disentuh.

Ini aneh.

Sederetan rumah habis terbakar.

Tinggal rumah di tengah, seperti semula.

Setelah difoto, dianggap sebagai pemandangan aneh, di kanan kiri tinggal reruntuhan, hanya satu rumah ini yang masih utuh.

Rumah ini milik siapa?

Jawaban adalah:

Milik siswa Zhenfo Zong.

Di dalam rumah ada kanopi Sitatapatra Bhagawati.

Pemilik rumah menjapa Mantra Perisai.

Menekuni Sadhana Penjapaan.

Oleh karena itu, rumah lainnya terbakar semua, hanya satu rumah ini saja yang masih berdiri, sama sekali tidak rusak.

Saya berkata:

Sitatapatra bisa menutupi langit,
Tanah-air-api-angin meminggir,
Sadhana ini memberikan kebaikan luas kepada Maha-sahasra
Bisa melenyapkan dosa dan kesalahan,
Bara api menghampiri berubah menjadi teratai merah.

Mantra perisai:
"Hum. Mama. Hum Ni. Suoha."

Membentuk mudra:
Tangan kiri dikepalkan, jari telunjuk berdiri.
Telapak tangan kanan dibuka, ditaruh di atas jari telunjuk tangan kiri.

Visualisasi:
Sitatapatra Bhagawati, berdiri di angkasa, memancari rumah dan diri sadhaka.
Semua nasib buruk menyingkir.

Sehingga, rumah umat Zhenfo Zong itu, tidak akan mengalami kebakaran maupun kebanjiran.

Seseorang bertanya pada saya:
Mengapa Buddhadharma hanya melindungi orang yang percaya pada Buddha, Buddhadharma memiliki welas asih yang luas, mengapa tidak melindungi semuanya?

Saya menjawab:
Ibarat magnit, magnit hanya dapat menarik unsur logam, tidak dapat menarik unsur kayu maupun batu.

Tidak ada komentar: