Kami Menonton Sebuah Film

Hari itu, kami menonton sebuah film, film ini berjudul The Hobbit.

Pemerannya adalah:

Hobbit.
Peri.
Kurcaci.
Naga.

Permulaan film, raja di bawah gunung merebut kembali kekuasaan leluhur dan harta karun leluhur.

Film ini, tidak ada awal maupun akhir. Di dalam film ini, jika bukan rangkaian dari Trilogy film The Lord of The Rings, benar-benar tidak ada awal maupun akhir.

Pertarungan dalam film sangat menarik.

Hati kami melebur ke dalam pertarungan yang mendebarkan dan berbahaya tersebut.

Kemudian, film pun selesai. Hah! Kami menghela napas, saya adalah saya, film adalah film.

Kesimpulan adalah, "Kami hanya menonton sebuah film!"

Di sini saya memberitahu Anda semua bahwa hidup adalah sebuah film, ini adalah rumus.

Sadhaka menonton sebuah film dengan mental seorang pengamat, bagaimana pun film ini, Anda tetap seorang pengamat.

Lantas, Anda balik mengamati diri sendiri, sepanjang hidup Anda, dari lahir hingga mati, bukankah sebuah film?

Anda harus sadar, Anda juga sebuah film, jika melihat diri sendiri dari status pengamat. Anda akan tercerahkan.

Anda terbahak-bahak hahaha, ternyata demikian, ternyata demikian, menonton sebuah film, memerankan sebuah film.

Film sudah tamat. Sudah seharusnya tercerahkan! Bukankah jiwa dan raga telah terbebaskan?

Kita paling baik adalah menjadi pengamat, selalu demikian, maka Anda adalah seorang yang memahami sejelas-jelasnya.

Sekalipun Anda adalah pemeran utama, Anda juga paham, ini hanya sebuah film, jiwa dan raga Anda terbebaskan dan bebas leluasa.

Ada sebuah lelucon:

Bapak Lu dan Nyonya Lu sedang jalan-jalan, begitu pulang, Nyonya Lu dengan gembira berkata, "Tadi di jalan, banyak pria melihat saya!"

Bapak Lu berkata dengan dingin, "Biarkan mereka melihat! Kalau tidak, begitu pulang, sama sekali tidak ada orang yang melihat kamu lagi!"

Hahaha!

Apa hikmah yang kita bisa petik dari lelucon ini?

Anda hidup adalah memerankan film, menonton film.
Anda mati, film tamat, film tamat.

Tidak ada seorang pun yang luput dari kematian, pada saat seketika kembali ke tanah, reputasi dan keuntungan, kedudukan, kekuasaan, wanita cantik, semua akan berganti pemilik. Ada kelahiran pasti ada kematian, ini adalah kebenaran yang kekal di alam semesta ini.

Anda adalah pemeran film.
Anda juga adalah seorang pengamat.
Adik!
Hiduplah dengan santai! Buat apa begitu tegang?
Di dunia ini, apa masalah yang penting?
Tak lebih dari sebuah film saja!

Rumus di dalam artikel saya ini adalah "sebuah film". Hanya demikian, Anda baru dapat memasuki samadhi (dhyana) "fokus" dengan suasana hati "tiada masalah" dan mental "tiada penyertaan hati".

Jika Anda masih:
Bodoh.
Risau.
Tidak fokus.
Melekat.
Bertarung.
Aduh! Apa yang masih bisa saya katakan?

Tidak ada komentar: