Manusia dan Hantu Tiada Beda

Sepengetahuan saya, “Saya selalu merasa bahwa manusia dan hantu tiada beda!”
Perbedaannya terletak pada:
Manusia memiliki wujud.
Hantu tidak berwujud.
Manusia adalah Yang, hantu adalah Yin. Manusia meninggal menjadi hantu, hantu meninggal menjadi manusia.
Berubah-ubah seperti ini, sehingga dikatakan: bagaikan mimpi dan ilusi.
Dibilang mimpi, benar.
Dibilang sandiwara, benar.
Dunia ada negara, dunia ada suku bangsa, dunia ada keluarga, dunia ada individu manusia.
Semua sedang bersandiwara.
Hantu juga ada negara, hantu juga ada suku bangsa, hantu juga ada keluarga, hantu juga ada individu hantu.
Semua sedang bersandiwara.
Mari kita berpikir sejenak:
Betapa muskilnya hantu.
Apakah manusia tidak muskil?
Negara, suku bangsa, keluarga, individu, mana yang tidak muskil?
Saya berkata:
Dunia hantu juga kacau balau, mirip seperti dunia manusia, hantu sama-sama ada kebajikan, ada kejahatan, sama-sama ada suka dan duka, antara sesama hantu juga sama-sama akan bersaing.
Manusia bisa bersaing.
Hantu juga bersaing.
Sebagian besar hantu lebih takut manusia, karena manusia memiliki energi Yang, hantu memiliki energi Yin, karena Yin takut Yang.
Hantu bisa mengganggu manusia, penyebabnya adalah:
1. Manusia menyerbu teritori hantu, hantu tidak tenang, sehingga menjelma untuk mengusir manusia.
2. Hantu memohon manusia dapat menyembahyanginya, sehingga menampakkan diri sejenak, mempertunjukkan kesaktian kecil, supaya manusia menyembahyangi dan memberikan persembahan.
3. Hantu juga ada yang lebih kuat, sama-sama bisa membuat kerusuhan, namun, bertemu orang berenergi Yang kuat, maka hantu pun mundur. Bertemu orang yang bernasib buruk, maka merasukinya.
4. Manusia ditempeli hantu, manusia terkena penyakit gangguan makhluk halus, itu saat nasib sedang naas. Juga saling memanfaatkan untuk mencari nafkah, seperti medium.
5. Ada sebagian hantu jahat, karena ditindas di dunia manusia, saat meninggal dunia masih ada hawa kebencian dan hawa kekerasan, sehingga memohon agar dewa memberikan izin, muncul di dunia manusia untuk balas dendam.
Yang tersebut di atas adalah penyebab hantu berulah.
Saya berkata:
Manusia tidak tergila-gila dengan hantu, maka hantu pun tidak tergila-gila dengan manusia.
Manusia dapat bertemu hantu, karena manusia yang mendatangkan sendiri.
Misalnya:
Seseorang memiliki hasrat birahi yang sangat kuat, ditempeli oleh hantu birahi.
Seseorang memiliki kejahatan yang sangat kuat, ditempeli oleh hantu jahat.
Seseorang memiliki kebajikan yang sangat kuat, ditempeli oleh hantu kebajikan.
Seseorang memiliki kecintaan akan uang yang sangat kuat, ditempeli oleh hantu kekayaan.
Seseorang memiliki sifat berjudi yang sangat kuat, ditempeli oleh hantu judi.
Seseorang memiliki sifat kekerasan yang sangat kuat, ditempeli oleh hantu kejahatan.
Seseorang memiliki kebencian yang sangat kuat, ditempeli oleh hantu kebencian.
Seorang penderita autisme, ditempeli hantu kesepian.
Seorang penderita Bipolar disorder, ditempeli hantu gegabah.
Manusialah yang mendatangkannya.
Saya melihat, seorang konglomerat lewat, didukung oleh belasan hantu kekayaan.
Saya melihat, seorang wanita yang genit dan menggoda, banyak hantu birahi mendukungnya.
Saya melihat, seorang yang mendambakan popularitas dan kedudukan, didukung oleh belasan hantu popularitas dan keuntungan.
Saya melihat, seorang budiman, di sekitarnya tidak ada sesosok hantu pun.
Hantu berani mempermainkan atau tidak? Semua tergantung pikiran orang tersebut saja.
Saya berkata:
Anda tidak perlu bertanya pada saya, apakah di sekitar Anda ada hantu atau tidak? Saya boleh mengatakan seperti ini pada Anda, tanyakanlah pada hati Anda sendiri, jika Anda merasa bersalah atau berdosa, dengan sendirinya ada hantu. Anda tidak merasa bersalah atau berdosa, maka tidak ada hantu.

Tidak ada komentar: