Hari itu, siswa bermarga Wu mengendarai minibus pribadi, sebelum lampu
kuning berubah menjadi lampu merah, rem mendadak. Karena rem terlalu
cepat, tubuh agak condong ke kiri.
Namun, dari belakang sebuah
truk besar yang membawa semen melaju sangat pesat, tidak sempat rem,
kepala truk menabrak keras belakang minibus.
Setelah terdengar
bunyi tabrakan yang sangat keras, siswa bermarga Wu merasa pusing, tak
disangka mobil ditabrak ke tepi selokan di sebelah kanan; sedangkan
pundak kiri tubuh entah menabrak pegangan tangan atau tidak, terasa
sakit sobekan.
Di depan perempatan jalan, kebetulan ada polisi
yang sedang mengatur lalu lintas, polisi menghampiri untuk menangani
kecelakaan di jalan.
Truk semen tidak apa-apa.
Namun, bagian belakang mobil siswa Wu telah berubah bentuk, semua kaca jendela mobil pecah.
Karena siswa bermarga Wu memeluk Agama Buddha, tidak sudi perhitungan. Setelah didamaikan oleh polisi, masalah pun berlalu.
Namun, bagian pundak dan punggung siswa Wu malah merasakan sakit yang luar biasa.
Ia di-rontgen, tidak ada tulang patah.
Dokter memberikan obat pereda sakit.
Ditempel lagi dengan salonpas.
Namun, tidak sembuh, bagian pundak dan punggung sakit sekali, hingga 2 bulan pun tidak kunjung sembuh.
Ia mencari pengobatan alternatif China dengan metode urut.
Ditempel salep obat, juga tidak sembuh.
Ada orang menyarankan untuk suntik steroid, pasti akan sembuh.
Namun, ia berpikir: streroid ada efek samping, ia tidak berani.
Saat siswa bermarga Wu memohon Mahaguru Lu menjamah kepala, ia berkata, "Bagian pundak dan punggung sakit."
Saya menepuk dua kali, lalu pergi!
Siswa
bermarga Wu berpikir, "Sinshe mengurut pundak dan punggung saya,
menghabiskan waktu satu setengah jam, diurut sampai memar; pakai kop
lagi, darah merah tersedot hingga menembus permukaan kulit."
"Hari ini Mahaguru Lu hanya menepuk ringan 2 kali, pemberkatan seperti ini, apakah bisa sembuh?"
Malamnya,
ia tidur nyenyak sekali, samar-samar, ia juga tidak tahu pergi ke mana,
pokoknya, di tengah gunung bersih dan berpemandangan indah. Ia melihat
seorang nenek yang sangat ramah dan berwibawa sedang memasak secawan
obat.
Wu bertanya, "Buat apa memasak obat?"
Si Nenek menjawab, "Menyembuhkan sakit pundak dan punggungmu."
Wu bertanya, "Anda tahu dari mana pundak dan punggungku sakit?"
Si Nenek menjawab, "Semua gara-gara Mahaguru Lu Anda yang suka mencampuri urusan orang lain, meminta tolong saya memasak obat."
Wu berkata, "Guru benar-benar sangat memperhatikan saya!"
Si Nenek menjawab, "Guru Anda sangat santai, yang sibuk adalah dewa bumi seperti kami ini, bekerja untuknya."
Wu berkata, "Saya mewakili Guru saya berterima kasih pada Anda!"
Wu meminum kuah obat, anehnya, setelah bangun, sakit yang luar biasa pada pundak dan punggung pun sembuh total.
Wu datang memberitahu saya kejadian ini.
Wu bertanya, "Siapa nenek itu?"
Saya menjawab, "Beliau adalah Lishan Laomu!"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar